Rabu, 21 November 2012

" Bersyukur Itu Prinsip Dalam Hidup "


Oleh :  H Hamzah Ahmad
Syukur adalah pengakuan hati terhadap sesuatu ganjaran, nikmat yang dianugerahkan yang diberikan oleh ALLAH Taala. Syukur juga bukan hanya meliputi terhadap perkara-perkara nikmat, malah ianya juga meliputi syukur kerana terlepas daripada bala, malapetaka dan bencana yang menimpa.  Menurut kamus Bahasa Indonesia, bersyukur adalah berterima kasih; mengucapkan syukur. Saya ingin berbagi pendapat tentang bersyukur menurut saya.
Banyak definisi dan pengertian syukur, ada yang berpendapat bahwa bersyukur adalah mengucapkan Alhamdulillah apabila kita mendapatkan nikmat nikmat Allah. Menurut saya pengertian bersyukur yang baik yaitu “menerima dan memanfaatkan segala kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita sesuai tujuan Allah memeberikan kenikmatan itu kepada kita” . Sederhananya bersyukur itu menikmati kenikmatan Allah dengan cara yang Allah swt ridhai.
Kitab suci Islam, Al Quran, penuh dengan gagasan syukur. Islam mendorong umatnya untuk bersyukur dan bersyukur dalam segala keadaan. Ajaran Islam menekankan gagasan bahwa mereka yang bersyukur akan dihargai dengan senang hati. Salah satu amalam umat islam yaitu : "Yang pertama dipanggil ke surga adalah mereka yang memuji Allah dalam segala keadaan" . Banyak praktek-praktek agama Islam juga dirancang untuk mendorong rasa syukur. Pilar Islam, menyerukan doa harian mendorong orang percaya untuk berdoa kepada Tuhan lima kali sehari untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikan Allah. Amalan puasa selama bulan Ramadhan adalah tujuan menempatkan orang percaya ke dalam keadaan syukur.

Sifat “syukur” ini dapat memotivasi seseorang dalam memperoleh keberhasilan baik di dunia maupun di akhirat (insya Allah). Mengapa? Sebab dengan mengedepankan sifat “syukur”, seseorang akan punya sportivitas, profesionalitas yang proporsional yang pada akhirnya akan melahirkan sifat solidaritas/kesetiakawanan amal shalih dan akhlak yang mulia. Jika kita mencontoh Nabi Muhammad saw sudah sangat jelas bahwa beliau selalu mengedepankan sifat “syukur”. Yang lebih hebat lagi sifat “syukur” dapat menjadi obat seseorang (syifau linnas) bagi kehidupan seseorang. Misalnya, dapat mengurangi stress atau melamun yang berkepanjangan yang berakibat stroke dan bisa berdampak pada kematian (jika Allah menghendakinya).

Seseorang yang memiliki sifat “syukur”, dalam hidupnya tidak mempunyai banyak beban, di antaranya beban suka melamun memikirkan hal-hal yang telah dikerjakan, beban yang berdampak mengarah ke stress dan yang berbuntut stroke dan akhirnya mati (sekali lagi jika Allah menghendaki).  Analisis  Alqur’an tentang  urgensinya  bersyukur  banyak   sekali, diantaranya :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya  :  Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (  QS  Ibrahim (14) -Verse 7 )

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ الله كِتَابًا مُّؤَجَّلاً وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا
 وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
Artinya  : Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. ( QS  Ali Imran (3) -Verse 145 )

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya  : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".(  QS Luqman (31) -Verse 12 )

نِعْمَةً مِّنْ عِندِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَن شَكَرَ
Artinya  : sebagai ni'mat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur, ( QS Al-Qamar (54) -Verse 35 )


إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَى ظَهْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Artinya : Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur, (  QS Asy Syuura (42)-Verse 33)
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya  :  Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (  QS Luqman (31) -Verse 12 )

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Artinya  : Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (  QS Al Mu'min (40) -Verse 61 )

بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُن مِّنْ الشَّاكِرِينَ

Artinya  :  Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (  QS : Az-Zumar (39) -Verse 66-



Tiga Dimensi Syukur

Seseorang muslim yang telah memperoleh rizki ada beberapa dimensi yang perlu diperhatikan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Mengetahui dan mengakui bahwa semua kekayaan yang didapatkannya adalah karunia dari Allah Swt bahwa usaha yang dilakukan hanyalah sebab atau ikhtiar semata.

2. Mengungkapkan rasa syukurnya dalam bentuk puji-pujian seperti al-hamdulillah, asy-syukrulillah atau ucapan lainnya yang mempunyai arti sepadan.

3. Membuktikan rasa syukurnya itu dengan amal perbuatan yang nyata yaitu memanfaatkan harta kekayaan itu pada jalan yang diridhai oleh Allah Swt, baik untuk keperluannya sendiri maupun untuk keperluan keluarga, umat atau untuk fi sabilillah lainnya.
Keutamaan bersyukur:

1. Allah akan ingat kepada orang yang senantiasa bersyukur.
2. Akan terminimalisir dari sifat-sifat ingkar kepada Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar