“
Merenungi Hari Asyuro (
10 Muharram )”
Oleh
H Hamzah
Ahmad
Puji Syukur,…Sholawat kepada
Rasulallah SAW,..wasiat Taqwa.
Hari Asyura adalah hari ke sepuluh bulan Muharam, bulan pertama dalam
penanggalan Hijriyah
yang di sejarahkan oleh Ummar Ibnu Khattab mengambil sejarah dari Hijrahnya Rasulallah SAW dari mekah ke Yastrib ( Madinah ).
Di dalam
Islam hari Asyura dipandang sebagai hari yang mempunyai keutamaan karena pada
hari tersebut Allah SWT menentukan banyak peristiwa penting yang (
bersifat ) mukzijatillah ) terjadi di muka bumi ini yang menyangkut pengembangan
agama tauhid.
Diantara
analisis
alqur’an diantaranya :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا
فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ
حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً
وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. At
Taubah :36)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ
اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ
Artinya : Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan
melanggar kehormatan bulan-bulan Haram…”
(QS. Al Maidah:2)
جَعَلَ اللّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِّلنَّاسِ
وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ
Artinya
: Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan
urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram…”(QS. Al Ma’idah:97)
Diriwayatkan dari Abu
Bakrah , Nabi SAW bersabda :
...السَّــنَةُ اثْــنَا
عَشَرَ شَـهْرًا مِنْـهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَــاتٌ ذُو
الْـقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَـيْنَ
جُمَادَى وَشَعْـبَانَ رواه البخاري
Artinya : Setahun terdiri dari dua belas bulan di
dalamnya terdapat empat bulan haram, tiga diantaranya berurutan, yakni
Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan keempat adalah Rajab yang diantarai
oleh Jumadil (awal dan tsani) dan Sya’ban” (HR. Bukhari)
Hadirin
Sidang Jum’at Rohimakumullah,…..
Suatu
ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang
berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada
hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana
Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya.
Bahkan
pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat
kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak
daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka
beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ
الْيَهُودَ
صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ
فَقَالُوا
هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ
وَغَرَّقَ
فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا
فَنَحْنُ
نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَنَحْنُ
أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya : Rasulullah shollallahu
’alaih wa sallam tiba di Madinah mendapati kaum Yahudi berpuasa pada hari
‘Asyuura. Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Hari apakah
ini sehingga kalian berpuasa padanya?” Mereka (kaum Yahudi) menjawab: ”Ini
adalah hari agung dimana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan
Fir’aun beserta kaumnya, lalu Musa berpuasa pada hari itu sebagai ungkapan
syukur sehingga kamipun berpuasa.” Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
bersabda: ”Kami (kaum Muslimin) lebih berhak atas Musa daripada kalian (kaum
Yahudi). Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam-pun berpuasa dan menyuruh
(kaum muslimin) berpuasa.” (HR Muslim)
Bahkan dalam hadits lainnya Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam digambarkan sebagai sangat mengutamakan puasa pada
hari ke sepuluh bulan Muharram tersebut. Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan
kesaksiannya sebagai berikut:
سَمِعَ
ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَسُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَفَقَالَ
مَا عَلِمْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صَامَ
يَوْمًا يَطْلُبُ فَضْلَهُ عَلَى الْأَيَّامِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ
وَلَا
شَهْرًا إِلَّا هَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي رَمَضَانَ
Artinya : Ibnu Abbas berkata: “Aku tidak tahu Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang lebih
diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini (Hari ’Asyuura) dan bulan ini,
maksudnya bulan Ramadhan.” (HR Bukhary dan Muslim)
Hadirin Sidang
Jum’at Rohimakumullah,….
Imam
al-gazali dalam bukunya “Mukasyafah al-Qulub al-Muqarrib min ‘Allam
al-Guyub”, menyebutkan bahwa pada hari Asyura Allah menciptakan arasy, langit, bumi, matahari, bulan,
bintang-bintang, dan syurga.
Nabi Adam AS
diciptakan dan bertobat pada hari itu pula. Pada hari Asyura nabi Idris AS
diangkat ke tempat yang tinggi. Pada hari itu pula perahu Nabi Nuh AS merapat
di Bukit Judi. Nabi Ibrahim AS dilahirkan di hari Asyura dan dihari itu pula ia
diselamatkan dari api unggun.
Pada hari
Asyura mata Nabi Ya’qub AS disembuhkan kembali dan pada hari itu pula Nabi
Yusuf AS dikeluarkan dari penjara. Demikian pula pada hari Asyura Nabi Musa AS
bersama pengikutnya mencapai keselamatan, sementara Fir’aun beserta pengikutnya
hanyut ditelan gelombang.
Pada hari
Asyura Nabi Sulaiman AS diberi kerajaan yang besar, pada hari itu pula nabi
Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan. Pada Hari Asyura nabi Isa AS dilahirkan
dan pada hari itu pula ia diangkat ke langit.
Lalu
apakah fadhillah (keutamaan) berpuasa pada hari
وَصِيَامُ
يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي
قَبْلَهُ
Artinya : Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Puasa hari ‘Asyuura, saya memohon
kepada Allah agar menjadikannya sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya.”
(HR Muslim)
Hadirin
Sidang Jum’at,…..
Berarti
puasa Muharram sangatlah bermanfaat bagi siapapun yang sadar bahwa dirinya
tidak luput dari dosa dan kesalahan. Tentulah setiap orang bertaqwa gemar
memperoleh ampunan Allah. Sebab demikianlah Allah sediakan bagi orang-orang
bertaqwa, yaitu ampunan dan surga seluas langit dan bumi.
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya : ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)
Namun demikian perlu selalu
diingat bahwa betapapun anjuran Nabi shollallahu ’alaih wa sallam akan
keutamaan puasa ’Asyuura hukumnya tetap sunnah artinya tidak wajib dikerjakan.
Itulah sebabnya kita juga dapati adanya hadits dimana Nabi shollallahu ’alaih
wa sallam menyerahkan kepada kita apakah ingin berpuasa atau tidak pada hari
’Asyuura tersebut. Wallahu a’lam bish-showwaab.
أَنَّ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ
رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ
إِنَّ
هَذَا يَوْمٌ كَانَ يَصُومُهُ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ
فَمَنْ
أَحَبَّ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَتْرُكَهُ
فَلْيَتْرُكْهُ
وَكَانَ
عَبْدُ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَا يَصُومُهُ إِلَّا أَنْ يُوَافِقَ
صِيَامَهُ
Artinya : Abdullah bin Umar mendengar Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam bersabda mengenai hari ‘Asyuura: “Ini merupakan
hari dimana kaum jahiliyyah biasa berpuasa. Maka barangsiapa yang suka silahkan
ia berpuasa. Dan barangsiapa yang ingin meninggalkannya, maka tinggalkanlah.”
Dan Abdullah tidak berpuasa padanya kecuali bertepatan Nabi shollallahu ’alaih
wa sallam berpuasa padanya. (HR Muslim)
SEJARAH
10 MUHARRAM Imam al-Ghazali menyebut dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub bahawa
pada tarikh tersebut:
(1) Terbunuhnya Sayyidina Hussain
(cucu Nabi) di Karbala'.
(2) Diterima taubat Nabi Adam a.s.
(3) Dicipta Adam a.s.
(4) Dimasukkan Adam a.s ke dalam syurga.
(5) Dicipta arasy, Kursi, langit, matahari, bulan, bintang-bintang.
(6) Dilahirkan Nabi Ibrahim a.s.
(7) Selamat Nabi Ibrahin daripada api Namrud.
(8) Selamat Musa dan pengikutnya.
(9) Lemas Firaun.
(10) Dilahirkan Nabi Isa a.s.
(11) Diangkat Nabi Isa kelangit.
(12) Diangkat Nabi Idris ke langit.
(13) Mendaratnya kapal Nabi Nuh dengan selamat di atas bukit Judy.
(14) Nabi Sulaiman diberi kerajaan yang besar.
(15) Dikeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan Nun.
(16) Nabi Ya'kub dapat melihat kembali selepas daripada menjadi buta.
(17) Dikeluarkan Nabi Yusuf daripada telaga buta.
(18) Disembuhkan Nabi Ayyub daripada penyakitnya.
(19) Hujan yang pertama turun dari langit kebumi.
(2) Diterima taubat Nabi Adam a.s.
(3) Dicipta Adam a.s.
(4) Dimasukkan Adam a.s ke dalam syurga.
(5) Dicipta arasy, Kursi, langit, matahari, bulan, bintang-bintang.
(6) Dilahirkan Nabi Ibrahim a.s.
(7) Selamat Nabi Ibrahin daripada api Namrud.
(8) Selamat Musa dan pengikutnya.
(9) Lemas Firaun.
(10) Dilahirkan Nabi Isa a.s.
(11) Diangkat Nabi Isa kelangit.
(12) Diangkat Nabi Idris ke langit.
(13) Mendaratnya kapal Nabi Nuh dengan selamat di atas bukit Judy.
(14) Nabi Sulaiman diberi kerajaan yang besar.
(15) Dikeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan Nun.
(16) Nabi Ya'kub dapat melihat kembali selepas daripada menjadi buta.
(17) Dikeluarkan Nabi Yusuf daripada telaga buta.
(18) Disembuhkan Nabi Ayyub daripada penyakitnya.
(19) Hujan yang pertama turun dari langit kebumi.
Hadirin sidang
jum’at rohimakumullah
Secara umum pada
asfek sejarah, bulan
muharram atau hari
asyuro dapat di ambil beberapa
hikmah :
1. Merupakan
hari kesyukuran
2. Menghormati
peristiwa pada perjalanan
anbiya yang sangat
bersifat mukzijat yang luar
biasa.
Semoga khutbah
singkat ini bermanfaat, amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar