Tema
: “ Pengaruh Taqwa pada Manusia “
Oleh
: H Hamzah Ahmad S.Sos.I,. MM
Setelah ummat Islam menyelesaikan proses ibadah
mulia romadhan maka ummat Islam di
anugrahi dengan perolehan nilai-nilai Taqwa. Taqwa adalah satu kondisi yang teramat tinggi nilainya di sisi Allah SWT. Ajaran
agama bagitu banyak mengungkapkan cara
atau methode untuk meraih
kondisi Taqwa tersebut, seperti puasa romadhan sesuai dengan janji Allah dalam surat al-Baqoroh
ayat 183. Menjalankan ibadah qurban pada
bulan Haji ( Dzulhijah ) atau hari
nahar, dan ada juga ayat yang mengungkapkan bahwa mengagungkan
syiar-syiar Agama Allah akan melahirkan nilai-nilai taqwa.
Berarti begitu
banyak methodologi-methodologi
yang mengarah pada peraihan kondisi
taqwa tersebut. Taqwa berasal dari perkataan waqa-yaqi-wiqoyah
yang artinya memelihara.
Dasar hukumnya adalah ayat Al
Quran seperti berikut:
Artinya
: "Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu memelihara diri kamu
dan keluarga kamu dari api Neraka." (At Tahrim: 6)
Bagi
manusia yang menelusuri hakikat kehidupan yang sebenarnya
Taqwa adalah target utama dalam menjalankan kehidupan ini. Oleh karena
itu taqwa sangat berpedoman dengan IMAN. Taqwa sering
dikaitkan oleh Allah dengan iman. Bahkan
taqwa bermula dari iman. Taqwa tumbuh dari iman. Iman adalah perkara asas yang
perlu ditanam ke dalam hati seseorang terlebih dahulu. Apabila iman yang ditanam itu sudah sejati
barulah akan lahir taqwa dalam diri seseorang. Orang yang beriman belum
tentu bertaqwa. Tetapi orang yang bertaqwa sudah tentu dia beriman.
Teramat mulainya
posisi Taqwa ini, Taqwa adalah wasiat dari Allah kepada umat terdahulu dan umat
terkemudian. Berarti derajat atau
posisi manusia dalam kapasitas taqawa
sudah di ungkapkan Allah bagi
manusia sepanjang zaman.
Ingat firman Allah :
Artinya : “
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di
langit dan apa yang di Bumi, dan sungguh kami telah memerintahkan
kepada orang-orang yang di
beri kitab sebelum kamu dan juga kepada kamu ; Bertaqwalah kepada
Allah,... (An Nisa: 131)
Hal yang sangat
utama dalam kehidupan beragama manusia adalah proses beramal, berkarya, berbuat dan
bermuamalah, untuk mendapatkan taqwa di isis
Allah.
Firman Allah SWT:"Watazau wadu fainna
khairazza dittaqwa."
Artinya :"Hendaklah kamu menambah bekalan. Maka sesungguhnya sebaik-baik bekalan itu adalah sifat taqwa." (Al Baqarah: 197)
Artinya :"Hendaklah kamu menambah bekalan. Maka sesungguhnya sebaik-baik bekalan itu adalah sifat taqwa." (Al Baqarah: 197)
Ada 4 hal yang
perlu kita renungkan dalam memperoleh
derajat dan ciri-ciri taqwa adalah:
- Ingat dua perkara
- Lupa dua perkara
- Menyukai apa yang Allah suka
- Membenci apa yang Allah benci
1. Ingat Dua Perkara
a. Pertama : Kebaikan, jasa dan budi orang kepada kita perlu diingat selalu. Lebih-lebih lagilah kita perlu ingat dan mensyukuri segala nikmat dan limpah kurnia Allah SWT kepada kita yang tidak terhingga banyaknya.
Firman Allah SWT: " Waamma bini`matihi rabbika fahaddith ."
Artinya : "Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (sebagai tanda bersyukur)." (Adh Dhuha:11)
b . Kedua : Kesalahan kita kepada orang lain hendaklah sentiasa kita ingat dan kita minta maaf daripadanya. Ingat selalu tentang kesalahan diri agar kesalahan itu tidak diulangi.
2. Lupa Dua Perkara
a. Pertama : Lupakan segala budi, jasa dan
kebaikan kita kepada orang. Jangan diungkit-ungkit dan dikenang-kenang.
Kembalikan segala kebaikan yang kita buat itu kepada Allah. Rasakan seolah-olah
kita tidak pernah berbuat baik kepada orang.
b. Kedua : Lupakan kejahatan orang terhadap diri kita. Anggaplah seolah-olah tidak ada siapa yang bersalah dengan kita supaya tidak tercetus rasa marah atau dendam terhadap orang.
3 . Menyukai Apa Yang Allah Suka
Yakni kesukaan kita hendaklah selaras dengan kesukaan Allah. Kita buat apa sahaja perbuatan dan amalan menurut apa yang disukai Allah
b. Kedua : Lupakan kejahatan orang terhadap diri kita. Anggaplah seolah-olah tidak ada siapa yang bersalah dengan kita supaya tidak tercetus rasa marah atau dendam terhadap orang.
3 . Menyukai Apa Yang Allah Suka
Yakni kesukaan kita hendaklah selaras dengan kesukaan Allah. Kita buat apa sahaja perbuatan dan amalan menurut apa yang disukai Allah
4. Membenci Apa Yang Allah Benci
Yakni kebencian kita hendaklah selari dengan kebencian Allah. Kita tinggalkan apa sahaja perbuatan dan amalan menurut apa yang dibenci oleh Allah
Yakni kebencian kita hendaklah selari dengan kebencian Allah. Kita tinggalkan apa sahaja perbuatan dan amalan menurut apa yang dibenci oleh Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar