Keutamaan Bulan Dzulhijjah Pada sebuah Nilai
Kemabruran Ibadah Haji
Khutbah Masjid Alikhlas Lenteng Agung Jakarta
19 September 2014 /24 Dzulqo’dah 1435 H
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ
تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ ........
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
melanggar syi'ar-syi'ar Allah [389],
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram. ( QS Almaidah
ayat 2 )
Hadirin sidang
jum,at rohimakumullah,....
Puji syukur,.....sholawat serta salam,....wasiat taqwa.
Proses ibadah
kita manusia di sisi
Allah pada dasarnya
dapat di lakukan kapan saja.
Dimana saja, ketika ruh
masih bersenyawa dengan
jasad kita.
Akan tetapi lebih spesifik lagi
ketika Allah memberikan (pilihan)
opurtunity yang lebih bernilai
lagi tentunya kita
manusia harus menangkap
kondisi tersebut. Diantara kondisi
yang ternyata juga
memberikan nilai lain dari Ibadah manusia di sisi
Allah adalah hadirnya bulan Dzulhijjah.
Alqur,an dan Hadist
telah memberikan keterangan yang
begitu banyak tentang kondisi tersebut. Kita lihat
firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ
تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ ........
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
melanggar syi'ar-syi'ar Allah [389],
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram. ( QS Almaidah
ayat 2 )
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ
اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ
مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ
أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ
كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya : Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram [640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri [641]
kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah
beserta orang-orang yang bertakwa. ( QS At
Taubah (9) 36 )
Hadirin Sidang
jum,at,...
Beberapa
hari lagi kita
akan memasuki bulan Dzulhijjah, yang ternyata 1 diantara
4 bulan yang mempunyai kelebihan dan nilai yang berbeda di sisi
Allah. Oleh karena itu agar kita mempunyai
kemauan yang tinggi untuk mendekatkan
diri kita kepoada
Allah. Setidaknya kita perlu mengkaji apa saja
kelebihan dan keistimewaan dari bulan ini.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda:
السنة اثنا
عشر شهراً، منها أربعةٌ حرمٌ: ثلاثٌ متوالياتٌ ذو القعدة، وذو الحجة والمحرم، ورجب
مضر الذي بين جمادى وشعبان”.
“Setahun ada 12 bulan, di antaranya
terdapat 4 bulan haram: tiga bulan berurutan yaitu adalah Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, dan Muharam, dan (satu bulan sendiri yaitu) Rajab Mudhar yang
berada di antara bulan Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 3025
dan Muslim no. 3179)
Setidaknya, ada
10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah sebagai berikut :
1. Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
bahwa waktu itu adalah waktu yang mulia dan barakah.
Bukti kemuliaan
ini adalah sumpah Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an al-Karim.
وَالْفَجْرِ
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Demi fajar, dan
malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr: 1-2)
“Wa
layaalin ‘asr (dan malam yang sepuluh)," kata Imam al-Thabari
dalam tafsirnya,"adalah adalah malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan
kesepakatan hujjah dari ahli tafsir.”
Ibnu Katsir juga
menjelaskan hal yang sama dalam tafsir Qur'anil adhim. “Dan malam-malam yang
sepuluh," tulisnya, "adalah sepuluh (hari pertama) Dzulhijjah
sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lebih
dari satu ulama salaf dan khalaf.”
2. Keutamaan
kedua dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa
amal di waktu itu paling dicintai Allah Ta'ala.
مَا مِنْ
أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ
الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا
الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada satu
amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan
pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat
bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad
dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Majah).
3. Haji
dilakukan dalam waktu itu
Keutamaan
ketiga dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa di
waktu itulah disyariatkan Ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima.
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ
فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي
الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ
Artinya : (Musim) haji adalah beberapa bulan yang
dimaklumi [122], barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh
rafats [123], berbuat fasik dan
berbantah- bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan
berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa [124]
dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. ( QS Al
Baqarah (2) 197 )
Bagi kita yang sudah menyandang/atau telah melakukan proses Ibadah Haji,
setidaknya bulan dzulhijjah
harus di jadikan perenungan yang
mendalam tentang hakikat Ibadah yang
pernah kita. Lakukan. Ketika itu kita lakaukan berarti kita
telah menjaga kemabruran
Haji itu pada diri kita, tetapi jika kita
jaga dengan maximal. Sudah barang tentu akan terasa
jauh rasanya kita
memperoleh kafasitas haji
yang mabrur.
Hadirin sidang
jum,at rohimakumullah
4. Di dalamnya
ada hari Arafah
Keutamaan
keempat dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, pada
waktu itu ada hari Arafah, yaitu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari itu
jama'ah haji diwajibkan melakukan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji.
Sedangkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji disunnah
melakukan puasa arafah yang keutamaannya dapat menghapus dosa selama dua tahun.
سُئِلَ عَنْ
صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Artinya : Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa
hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu
dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
5. Pahala
Amal di Hari-hari itu dilipatgandakan
Keutamaan
kelima dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
amal-amal pada hari itu dilipatgandakan pahalanya, baik amal di siang hari
maupun amal di malam hari.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ يَعْدِلُ
صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا
بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya : Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah
untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah.
Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan shalat
pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul
qadar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)
Tentu saja, ada
pengecualian untuk puasa pada tanggal 10 Dzulhijjah karena pada hari itu
diharamkan berpuasa.
6. Keistimewaan
membaca tahlil, takbir dan tahmid
Keutamaan
keenam dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
istimewanya waktu itu untuk membaca tahlil, takbir dan tahmid sehingga
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyaknya.
مَا مِنْ
أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ
مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ
وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
Tidak ada
hari-ahri yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih disukai untuk
digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh
Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil,
takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)
7. Di
dalamnya ada Idul Adha
Keutamaan
ketujuh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, pada
akhir waktu itu yaitu tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari raya Idul Adha yang
merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam.
8. Di dalamnya
disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)
Keutamaan
kedelapan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
disyariatkannya ibadah udhiyah. Yaitu menyembelih kurban -baik unta, sapi atau
kambing- yang dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah itu.
Ibadah yang satu ini
memang sangat fenomenal dalam
sejarahnya, Seorang bapak
yang diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya dengan ikhlas
dan rela memenuhi perintah Tuhannya (Allah SWT), dan ini seharusnya
di jadikan motivasi bagi kita
pengikut risalah Ibrahimiyah (
ajaran Tauhid) untuk melakukan ibadah
qurban. Sebagai bagian yang tidak bisa di pisahkan dari ajaran Rasulallah SAW sebagai
penerus ajaran Nabiayallah
Ibrahim AS.
Hadirin Sidang jum,at rohimakumullah,..
9.
Disyariatkannya Takbir Muthlaq
Keutamaan
kesembilan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah
disyariatkannya takbir muthlaq (setiap
saat) dan muqayyad (setelah shalat fardhu). Kesempatan bertakbir ini jauh
lebih panjang daripada Idul Fitri.
10.
Berkumpulnya Induk-induk Ibadah
Keutamaan
kesepuluh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah
berkumpulnya induk-induk ibadah pada waktu itu. Sebab inilah yang menjadikan 10
hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu istimewa.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh
hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk
(besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak
terdapat pada hari-hari yang lain.”