Sabtu, 30 Mei 2015

Teori, Metode Penelitian

METODE  PENELITIAN
BY  hz
Untuk kali ini penulis akan share mengenai Materi Metodologi Penelitian yang mungkin buat anda yang baru mencari / mengambil mata kuliah metodologi penelitian yang membahas mengenai Pengertian metodologi penelitian, Penelitian ilmiah, Metode ilmiah, Langkah-langkah mengadakan penelitian, Masalah penelitian, dll.
  
Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Pengertian mencari tidak lain adalah mencari jawaban, yang dapat berarti menemukan atau menguji.
Penelitian adalah upaya mencari kebenaran akan sesuatu. Upaya dalam penelitian berupa kegiatan meneliti.
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah.
Kebenaran dalam penelitian ilmiah adalah kebenaran ilmiah;
– kebenaran koherensi yang menganut logika deduktif, sifatnya rasional
– kebenaran korespondensi yang menganut logika induktif, sifatnya faktual (empirik).
Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran ilmiah
Disebut ilmiah jika;
– bersistem
– bermetode
– berobyektifitas
– berlaku umum (universal).

Langkah-langkah mengadakan penelitian
1.    Memilih masalah
2.    Studi pendahuluan
3.    Merumuskan masalah
4.    Merumuskan kerangka dasar
5.    Merumuskan hipotesis
6.    Memilih pendekatan
7.    Menentukan variabel
8.    Menentukan sumber data
9.    Menyusun instrumen
10.  Pengumpulan data
11.  Analisis data
12.  Menarik kesimpulan
13.  Menulis laporan
Masalah yang sering muncul dalam penelitian
  • Sesuatu yang menjadi sasaran penelitian biasanya disebut masalah penelitian, yang akan selanjutnya diangkat menjadi judul penelitian, dan menggambarkan kaitan antar dua variabel atau lebih.
  • Tidak semua masalah layak diangkat menjadi masalah penelitian.
Macam-macam data
Data (informasi) yang merupakan variasi
dari variabel dibedakan atas;
1.  Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dengan atribut
2.  Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dengan bilangan.
Data kuantitatif dibedakan lagi menjadi;
a. data kontinum/interval/rasio yaitu data yang disajikan dengan bilangan rasional (bulat dan pecah)
b. data deskrit yaitu data yang dapat dinyatakan dengan bilangan bulat. Dibagi lagi menjadi;
1) data nominal/datafrekuensi, terdiri dari
- data dikotomi; murni dan buatan
- data multikotomi
2) data ordinal/peringkat/ranking.

Referensi :

LJ.Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, Bandung:Remaja rosda karya, 2000.
Moh.Nazir, Metode penelitian, Jakarta:Gramedia, 1983.
Masri Singarimbun,Metode penelitian survey, Jakarta:LP3ES,1
999.

Selasa, 26 Mei 2015

Agenda Perkuliahan

Kepada  Yth
Mahasiswa  STAI  ALHIKMAH  Jakarta

Dengan  Hormat,
Diberitahukan, untuk perkuliahan jum,at, 29  Mei 2015,  kepada  seluruh mahasiswa/i  di wajibkan membawa  proposal  penelitian ( skripsi)  baik soft  copy maupun hard copy.

Demikian
Jakarta  26  Mei 2015

Hz

Contoh proposal skripsi konferasi ke 3

HIKMAH MEMPELAJARI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BAGI SISWA DI MTS HIDAYATULLAH”

BAB I
PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia para ahli pendidikan sudah berupaya menggunakan berbagai cara dan metode untuk memajukan serta mengembangkan pengetahuan dan pendidikan para anak-anak bangsa demi terciptanya generasi-generasi muda yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas untuk menghadapi zaman yang serba tekhnologi. Maka para ahli pendidikan mengadakan kerjasama demi terciptanya tujuan tersebut. Kemudian para ahli mengungkap sejarah Islam demi memotivasi para anak-anak bangsa harapan negara, bahwa sesungguhnya pendahulu-pendahulu kita sebenarnya sudah berfikir ilmiah, sehingga tercipta ilmu-ilmu yang lain sehingga sampai sekarang ilmu-ilmu tersebut kita pakai dan kita gunakan.
Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa perubahan zaman yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengakibatkan perubahan sosial dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, tranportasi dan sistem informasi membuat perubahan masyarakat malaju dengan cepat. Dalam menghadapi situasi demikian siswa memiliki jiwa yang lebih sensitif, yang pada akhirnya tidak sedikit para siswa terjerumus kepada hal-hal yang bertentangan dengan makna moral, norma agama, norma susila serta norma hidup di masyarakat karena lupa dengan apa yang dilakukan oleh pendahulu kita.
Seiring dengan laju perkembangan ilmu dan teknologi, juga menuntut para penanggung jawab pendidikan khususnya seorang guru untuk dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat meningkatkan kualitas siswa, seorang guru harus dapat membimbing siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Dengan kata lain, proses belajar yang hanya duduk, dengar, mencatat, dan menghafal dirasa kurang efektif dan efisien. Hal ini menjadi tantangan bagi penanggung jawab pendidikan khususnya seorang guru.
Mengajar bukan sekedar ceramah dan berdiri didepan kelas sambil memelototi siswa, tetapi bagaimana teknik dan strategi guru dalam mengkomunikasikan pesan/materi pembelajaran, berinteraksi, mengorganisir, dan mengelola siswa sehingga berhasil dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran adalah bilamana guru memiliki dan menguasai metodologi pembelajaran secara baik. Tidak sedikit kegagalan guru dalam megajar disebabkan lemahnya penguasaan metodologi pengajaran tersebut.
Terinspirasi dari salah satu perkataan yang disampaikan oleh dosen dalam satu sesi perkuliahan bahwa seharusnya guru agama (Pendidikan Agama Islam) harus berterima kasih kepada para ustadz di Taman Pendidikan Al-Qur’an, karena bagaimanapun mereka telah memiliki andil besar dalam pengetahuan Al-Qur’an khususnya membaca Al-Qur’an.
Bagaimana seandainya siswa yang diajarkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak mengikuti pembelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur’an pada waktu lain (luar jam sekolah), tentu hal ini akan sangat menyusahkan guru yang mengajarkan Pendidikan Agama Islam tersebut. Sementara sumber utama dalam ajaran agama Islam adalah Al-Qur’an.
Maka disini penulis sangat tertarik ingin mengungkap permasalahan diatas terkait tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Taman Pendidikan Agama Islam dalam suatu penelitian dengan judul HIKMAH MEMPELAJARI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BAGI SISWA DI MTS HIDAYATULLAH”.

2. Rumusan Masalah
Dari uraian fokus penelitian diatas dapat dirumuskan masalah penelitiannya sebagai berikut :
  1. Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Hidayatullah khususnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
  2. Bagaimana strategi guru dalam meningkatkan efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Hidayatullah khususnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
  3. Bagaimana peran Lembaga Pendidikan dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Hidayatullah khususnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ?

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Hidayatullah khususnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
  2. Untuk mengetahui Strategi guru dalam meningkatkan efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Hidayatullah khususnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
  3. Untuk mengetahui peran Taman Pendidikan Al-Qur’an dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Hidayatullah khususnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:
  1. Sumbangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pengembangan MTs HIdayatullah sebagai wujud kepedulian akan urgenya dalam pembelajaran Pendidikan Agma Islam.
  2. Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam memahami dan mengerti tentang ilmu pendidikan anak khususnya, dan sebagai kontribusi kepada pihak pengelola MTs Hidayatullah terutama dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI.
  3. Dapat menjadikan reflesksi bagi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pembelajarannya di dalam kelas.
  4. Dapat meningkatkan kepedulian terhadap MTs Hidayatullah bagi masyarakat pada umumnya

5.   Hipotesis
Dari hasil penelitian sementara, bimbingan orang tua dan  guru dalam meningkatkan anak dan  siswa pada bimbingan akhlak sudah mendapatkan perubahan yang cukup baik. Sebelumnya anak dan siswa semangat bahkan ada juga yang merasa tak mampu dengan adanya bimbingan akhlak  ini, itu semua karena langkah yang digunakan orang tua dan guru dalam meningkatkan bimbingannya kurang baik.
Di dalam menyampaikan materi di sini orang tua dan guru menggunakan metode ceramah serta praktik, dari kedua metode yang diterapkan tersebut, ternyata mendapatkan perubahan yang sangat baik, motivasi anak dan siswanya pun sekarang sudah lebih meningkat.

BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
1.      Pengertian Sejarah
Istilah sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan tarikh, dari akar kata arrakha (a-r-kh),yang berarti menulis atau mencatat; dan catatan tentang waktu serta peristiwa. Akan tetapi, istilah tersebut tidak serta merta hanya berasal dari kata ini. Malah ada pendapat bahwa istilah sejarah itu berasaldari istilah bahasa Arabsyajarah, yang berarti pohon atau silsilah. Makna silsilah ini lebih tertuju pada makna padanan tarikh tadi; termasuk kemudian dengan padanan pengertian babad, mitos, legenda dan seterusnya.  Syajara berarti terjadi,syajarah an-nasab berarti pohon silsilah.
Istilah sejarah, dalam pengertian terminologis atau istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G. Collingwood, misalnya mendefinisikan sejarah dengan ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah sejarah pemikiran); history is a kind of research or inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are peaple who bulid up a fantasy-word).
Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat.
Jauh sebelumnya, Ibn Khaldun (1332 – 1406), dalam kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan pada umunya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.
R.Moh.Ali, mengemukakan pengertian sejarah pada dalam tiga makna :
1)  Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa kenyataan
2)  Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian peristiwa realita
3) Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa realitas.
Menurut Sartono Kartodidjo, sejarah dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu sejarah mentalitas (mentalited history), sejarah sosial (sosiological history), dan sejarah struktural (structural history).
2.      Pengertian Kebudayaan
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, di sebutkan bahwa : “budaya” adalah pikiran, akal budi adat istiadat. Sedangkan “kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassier membagi menjadi lima aspek:
1.      Kehidupan Sepiritual
2.      Bahasa dan Keastraan
3.      Kesenian
4.      Sejarah
5.      Ilmu Pengetahuan
a.      Hubungan Islam dengan budaya
            Sebagian Ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk untuk berbudaya merupakan dinamika Illahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insane yang berupa ilmu, tata hukum, tata Negara, kesenian. realisasi dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya “Filsafat Kebudayaan” menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan. Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Qs As Sajdah 7-9 :
 “ ( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yan hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-Nya”
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.
b.      Konsep Kebudayaan Dalam Islam
     Nabi Muhammad S.A.W merupakan teladan yang baik sekali dalam melaksanakan kebudayaan seperti dilukiskan Qur'an itu, bahwa bagaimana rasa persaudaraannya terhadap seluruh umat manusia dengan cara yang sangat tinggi dan sungguh-sungguh itu dilaksanakan. Saudara-saudaranya di Mekah semua sama dengan dia sendiri dalam menanggung duka dan sengsara. Bahkan dia sendiri yang lebih banyak menanggungnya. Sesudah hijrah ke Medinah, dipersaudarakannya orang-orang Muhajirin dengan Anshar demikian rupa, sehingga mereka berada dalam status saudara sedarah. Persaudaraan sesama orang-orang beriman secara umum itu adalah persaudaraan kasih-sayang untuk membangun suatu sendi kebudayaan yang masih muda waktu itu. Yang memperkuat persaudaraan ini ialah keimanan yang sungguh-sungguh kepada Allah dengan demikian kuatnya sehingga dibawanya Muhammad kedalam komunikasi dengan Tuhan, Zat Yang Maha Agung.

3.   Pengertian Islam
            “Islam itu bahawa kamu menyaksikan tidak ada Tuhan yang sebenar melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Rasulullah, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan mengerjakan haji jika berkuasa.” Riwayat Imam Muslim.
“Dibinakan Islam itu di atas lima perkara. Bersyahadah bahawa tidak ada Tuhan yang sebenar melainkan Allah dan bahawa Nabi Muhammad itu Rasulullah , mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, Haji ke Baitullahil Haram dan puasa Ramadhan.” Riwayat Bukhari dan Muslim

2.      Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam Sebagai berikut :
1.      Siswa dapat menjelaskan arti kebudayaan
2.      Siswa dapat menjelaskan makna Islam
3.      Siswa dapat mendefiniskan arti Sejarah Kebudayaan Islam
3.      Siswa dapat menyebutkan periodeisasi sejarah Kebudayaan Islam
4.      Siswa dapat menyebutkan tujuan dan manfaat mempelajari sejarah kebuyaan Islam

3.      Landasan Sejarah Kebudayaan Islam
Menurut Omar Muhammad at Taromy al Syaibani yang dikutip oleh Jalaluddin, mengatakan bahwa,” Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islam, keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Landasan tersebut dapat dikembangkan dengan ijtihad.
1.      Al Qur’an
“Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman” (QS An Nahl [16]:64)

2.      Hadits/Sunnah
 Dalam pendidikan Islam Sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu :
1.      Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al Qur’an dan menjelaskan hal-hal yang terdapat didalamnya
2.      Menyimpulkan metode pendidikan dalam kehidupan Rasulullah bersama sahabat, perlakuannya pada anak-anak dan pendidikan Islam yang pernah dilakukannya.
3.      Sejarah Kebudayan Islam

4.      Strategi Guru Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
Strategi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai rencana dengan cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Menurut H Mansur menjelaskan strategi dapat diartikan sebagai garis-garis haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Berikut ini empat strategi dasar yang dapat diterapkan di bidang studi Pendidikan Agama Islam, yakni:
1.      Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil pembelajaran, yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik penyempuran sistem intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Agar pembalajaran Pendidikan Agama Islam dpat efektif maka selain strategi diperlukan pendekatan yang bersifat muliti approach, diantaranya yaitu:
1.         Pendekatan religious
2.         Pendekatan filosofis
3.         Pendekatan sosio-kultural
4.         Penekatan scientific

5.      Metode Mempelajari Kebudayaan Islam
Dari berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran diatas ada beberapa metode pembalajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat digunakan, antara lain:
1.      Metode hiwar (percakapan)
2.      Metode kisah
3.      Metode Amtsal (perumpamaan)
4.      Metode teladan
5.      Metode pembinaan diri dan pengalaman
6.      Metode pengambilan pelajaran dan peringatan
7.      Metode targhib dan tarhib.

6.      Metodologi Penelitian
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang mendiskripsikan prilaku orang, tempat, atau peristiwa tertentu sacara rinci dan mendalam. Yang pada dasarnya terkait dengan:
1.      Keberadaan latar alami, sebagai sumber data dan peneliti dipandang sebagai instrument kunci.
2.      Penelitian bersifat diskriptif
3.      Lebih mementingkan proses dari pada hasil
4.      Dalam menganalisis data cenderung diskriptif
5.      Makna merupakan yang paling esensial dalam penelitian kualitatif.



2.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah “kata-kata dan tindakan selebihnya yaitu dari tambahan seperti dokumen dan data yang lainya”. Jadi data data dalam penelitian ini adalah semua data atau informasi yang diperoleh dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci dan jelas mengenai fokus penelitian yang sedang diteliti, yaitu Peran Serta Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Sukaraja. Selain diperoleh melalui informan, data juga diperoleh melalui kata-kata tertulis maupun tindakan.


DAFTAR KEPESTUKAAN

Ali, Muhammad.Strategi Penelitian Pendidikan.Bandung: Angkasa, 1993.
Arikunto, Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta,1998.
Daradjat, Zakiyah dkk.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara,1996.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta,2008.

Metlit : Perbandingan proposal

Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Agama Islam

Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012


BAB I. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan teknologi sangat cepat dan sulit terbendung lagi, termasuk salah satunya adalah teknologi komunikasi dan informasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, orang dapat bertukar informasi antarkota, antar negara, bahkan antar benua sekalipun.

Dengan menggunakan internet, seseorang dapat mencari informasi yang ia butuhkan, misalnya informasi tentang sekolah, beasiswa, bisnis, pemerintah, berita terbaru, film terbaru, dan permainan (game). Tidak hanya itu, banyak hal lain yang dapat dilakukan melalui internet. Yang pasti internet menawarkan dirinya sebagai sumber informasi, alat komunikasi dan hiburan bagi penggunanya.


Teknologi internet telah hadir dan berkembang di tanah air dalam sepuluh tahun terakhir ini. Kehadiran internet ternyata cukup menarik minat berbagai kalangan masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah pertumbuhan pengguna internet yang secara mengesankan terus meningkat dari waktu ke waktu. Demikian juga, jasa layanan internet bagi publik hadir secara meluas.


Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, fotografi, slide dan film, audio dan video. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal, metode penyampaian informasi, praktek belajar, ujian dan sebagainya.[3]


Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaranya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.


Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikanya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis.[4] 


Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.


Banyak siswa dalam dunia pendidikan yang menggunakan internet untuk membantu mereka dalam belajar. Baik mencari informasi yang terkait dengan matapelajaran yang terkait ataupun info-info lain yang bisa menambah wawasan siswa menjadi lebih luas lagi.


Perkembangan internet di Indonesia memang seperti tidak terduga sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu internet hanya dikenal sebagian kecil orang yang mempunyai minat di bidang komputer. Namun, dalam tahun-tahun terakhir ini penggunaan jasa internet meningkat secara sangat pesat.


Bahkan mayoritas sekarang sudah menggunakan internet, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua memanfaatkan adanya internet. Begitupun di SMA N 3 Pemalang dimana hampir keseluruhan siswa-siswinya menggunakan internet. Hal tersebut juga didukung dengan adanya area hosphot. Dengan adanya fasilitas hosphot akan memudahkan siswa-siswi dalam mencari materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dan juga untuk media membaca dan belajar dalam menambah wawasan.


Untuk menunjang proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam guru juga melibatkan internet. Dimana siswa-siswi disuruh untuk membuka situs keagamaan yang terkait dengan materi Pendidikan Agama Islam. Karena diharapkan akan mempermudah siswa-siswi dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan akan memperoleh prestasi hasil belajar yang baik dan maksimal.


Berpijak dari asumsi maupun gambaran yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut yang tertuang dalam judul “Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012”.

II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan permasalahannya sebagai berikut :
1.         Bagaimana intensitas pemanfaatan situs keagamaan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012?
2.         Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012?
3.         Bagaimana pengaruh intensitas pemanfaatan situs keagamaan terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012?

III.           Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui intensitas pemanfaatan situs keagamaan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang.
2.         Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang.
3.         Untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas pemanfaatan situs keagamaan terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.         Bagi penulis merupakan bentuk pengalaman yang sangat berharga guna menambah wawasan dam profesionalisme.
2.         Dapat memberi gambaran yang nyata tentang intensitas pemanfaatan situs keagamaan dalam proses pembelajaran di SMA N 3 Pemalang.
3.         Bagi sekolah, khususnya bagi kepala sekolah SMA N 3 Pemalang merupakan bahan laporan atau sebagai pedoman dalam mengambil kebijakan-kebijakan tentang proses belajar mengajar di SMA N 3 Pemalang, yang terkait dengan pemanfaatan situs keagamaan dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
4.         Hasil dari penelitian ini sedikit banyak menyadarkan siswa akan pentingnya pemanfaatan situs keagamaan untuk menunjang pembelajaran sehingga akan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
5.         Bagi pihak orang tua menambah motivasi dalam usaha meningkatkan pendidikan keagamaan anak. Khususnya kerja sama orang tua dan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam anaknya sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam keluarga dan sekolah.
6.         Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Tarbiyah umumnya, dan jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya.


IV.           Kajian Pustaka
Skripsi Suharti (NIM: 3505042) mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 2007, yang berjudul: Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di MIGempol Sewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2006-2007.

Dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan, hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa MI Gempol Sewu kecamatan Rowosari kabupaten Kendal tahun pelajaran 2006/2007.

Hasil tersebut diketahui dari perhitungan analisis regresi linier sederhana. Diketahui nilai koefisien regresi variabel X dan Y  sebesar 19,507 dan dikonsultasikan dengan taraf signifikansi untuk standar penelitian sosial yaitu 5% untuk db 1 : 38 N = 40 ternyata  sebesar 4,10 sedang untuk taraf signifikansi 1% untuk db = 38 ternyata  sebesar 7,35. Dengan demikian  = 19,507 lebih besar dari sebesar 4,10 maupun 7,35 dan terbukti kebenarannya, yaitu hipotesis penulis yang diajukan bahwa media pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam di MI Gempol Sewu kecamatan Rowosari kabupaten Kendal tahun pelajaran 2006-2007 diterima dan signifikan. [6]

Skripsi Mohammad Sholeh (NIM : 3505020) mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang  tahun 2006, yang berjudul: Pengaruh Penggunaan Alat Peraga terhadap Prestasi Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas VI SD N Sawah Besar 03 Gayamsari Semarang  Tahun Ajaran 2006/2007.

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi satu predictor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penggunaan alat peraga pendidikan agama Islam tahun pelajaran 2006/2007 cukup, hal ini dibuktikan oleh hasil angket siswa menunjukkan angka 41 sampai dengan 49 dengan rata-rata 44,60; 2) prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas VI SDN Sawah Besar 03 Gayamsari Semarang tahun ajaran 2006/2007 cukup, hal ini dibuktikan dengan hasil belajar yang menunjukkan angka 60 terendah dan 80 tertinggi dengan rata-rat 72,40; dan 3) tidak terdapat hubungan positif antar pemanfaatan alat peraga dengan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Sawah Besar 03 Gayamsari Semarang tahun ajaran 2006/2007, ditunjukkan oleh  lebih besar dari  = 1,086 sedangkan   = 4,15 pada taraf signifikansi 5% dan 7,50 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian bahwa nilai  lebih kecil dari pada nilai maka data itu menunjukkan tidak signifikan.[7]
Skripsi Badriyah Setya Pamilih (NIM : 3100157), mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang  tahun 2005 yang berjudul: Aplikasi Media Pembelajaran Terhadap Efektifitas Proses Belajar Mengajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam  di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.
Pada penelitian ini data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknis analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi satu predictor dengan skor deviasi.
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: ada pengaruh positif dan signifikan antara aplikasi media pembelajaran terhadap efektifitas proses belajar mengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam  di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo kabupaten Sukoharjo, ditunjukkan oleh hasil  = 10,107967 dengan = 1 dan = 48 yang menunjukkan signifikan bila dikonsultasikan dengan tabel F baik pada taraf 0,01 (7,19) maupun 0,05 (4,04). Setelah dikonsultasikan dengan rumus korelasi product moment hasilnya pun sama, yakni signifikan dengan hasil r(xy) =  4,170773663 dan dikonsultasikan dengan tabel baik pada taraf 0,01 (0,361) maupun 0,05 (0,279) adalah signifikan, sehingga ada pengaruh positif antara variabel X dan variabel Y sebesar 417%.[8]
 Penelitian yang penulis ajukan dalam skripsi ini berbeda dari penelitian sebelumnya, disamping lokasi penelitian yang berbeda juga karena penelitian ini lebih menekankan pada intensitas pemanfaatan situs keagamaan dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3Pemalang tahun ajaran 2011/2012.

V.           Rumusan Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa”  artinya kebenaran.[9]Pengertian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.[10]
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut; “Terdapat pengaruh positif antara intensitas pemanfaatan situs keagamaan terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012.

VI.           Kerangka Teoritik
Agar  tidak  terjadi  kesalahpahaman  dalam  memberikan  interpretasi serta  mempermudah  dalam  pemahaman,  maka  perlu  dijelaskan  kerangka teoritik yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini.
1.      Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) ”.[11]
Pengertian  pengaruh  dalam  penelitian  ini  dimaksudkan  adanya keterkaitan   atau   hubungan   yang   mempengaruhi,   yaitu   intensitas pemanfaatan situs keagamaan terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam  siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang.
2.      Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan
Kata Intensitas berarti kehebatan.[12]

Intensitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat 
kekuatan di dalam penggunaan internet (situs keagamaan) yang dikategorikan dalam 5 nilai kualitas yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Internet adalah jaringan komputer. Ibarat jalan raya, internet dapat dilalui berbagai sarana transportasi, seperti bus, mobil, dan motor yang memiliki kegunaan masing-masing. Sarana atau fasilitas yang ada di internet itu meliputi Email, FTP, Newsgroup, Mailing list, Gropher, Telnet, IRC, dan World Wide Web (WWW).[13]


“Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan”.[14]Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW)diInternet.[15]
              Yang dimaksud dengan keagamaan atau religi adalah kepercayaan
terhadap suatu zat yang mengatur dalam semesta ini adalah sebagian 
dari moral, sebab sebenarnya dalam keagamaan dan moral juga diatur
nilai – nilai perbuatan yang baik dan buruk.[16]

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas  pemanfaatan situs keagamaan adalah tingkat kekuatan dalam  pemanfaatan situs keagamaan  yang  dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan.
3.      Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Pengertian  prestasi  belajar  adalah  bukti  atau  hasil  yang  telah dicapai siswa dengan kemampuan dirinya dalam menerima dan memahami materi yang diberikan atau usaha anak didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Zuhairini, dkk sebagaimana dikutip oleh Muhammad Zein 
mendefinisikan  pendidikan  agama  Islam  adalah  usaha-usaha  secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.[17] Pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah bukti  usaha  yang dapat  atau telah dicapai dalam belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun ajaran 2011/2012 yang dibuktikan dengan nilai tes semester gasal Pendidikan Agama Islam.
4.      Sekolah Menengah Atas (SMA) N 3 Pemalang
Sekolah  Menengah  Atas (SMA) N 3 Pemalang  merupakan lembaga  pendidikan  tingkat  menengah  berstatus  negeri.  Sekolah  ini merupakan tempat penulis mengadakan penelitian, dimana dalam sekolah tersebut memiliki area hosphot sebagai penunjang proses pembelajaran.

Berdasarkan kerangka teoritik di atas dapat disimpulkan maksud 
judul skripsi ini bahwa pembahasan penelitian tersebut terbatas pada kajian 
tentang pengaruh intensitas pemanfaatan situs keagamaan dalam proses belajar 
mengajar  terhadap  prestasi  belajar  Pendidikan  Agama  Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun ajaran 2011/2012           

VII.           Metode Penelitian
1.         Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya”.[18]
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 
a.    Variabel  pengaruh (independent) 
Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan situs keagamaan dengan indikator sebagai berikut :
1)         Pengetahuan tentang situs keagamaan
2)         Seberapa sering memanfaatkan situs keagamaan
3)         Berapa banyak situs keagamaan yang diakses
4)        Manfaat situs keagamaan dalam membantu menyelesaikan tugas sekolah

b.    Variabel terpengaruh (dependent) 
Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan indikator nilai tes semester gasal Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun ajaran 2011/2012. 

2.         Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkanpenelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.[19]
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistikinferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya berlaku untuk populasi.[20] Metode ini digunakan untuk menggambarkan seluas-luasnya mengenai intensitas pemanfaatan situs keagamaan dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, penelitian ini diadakan dengan menggunakan angket dan nilai tes semester gasal Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun ajaran 2011/2012 sebagai instrumen untuk mengumpulkan data. Dengan demikian dapat diteliti dan dikorelasikan dengan menggunakan rumus korelasi dan analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi.

3.         Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1.     Populasi 
Populasi adalah keseluruhan subjek  penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian  populasi, studi penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. [21]
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 240 siswa. 
2.    Sampel 
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang telah diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel”.[22]
Suharsimi Arikunto membatasi apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: 
a.  Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. 
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang berisiko besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan baik.[23]
Berdasarkan pada keterangan di atas maka peneliti mengambil sampel sebesar 25% dari jumlah populasi sebesar 240 yaitu 60 siswa.  
3.    Teknik Pengambilan Sampel 
 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel random atau sampel acak. Diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti ”mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.[24]
Cara pengambilan sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan random sampling dalam bentuk undian. Langkah-langkah yang penulis tempuh dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut : 
a.    Membuat daftar nama subjek atau individu dalam populasi, yaitu nama seluruh siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. 
b.    Memberikan kode berupa nomor urut pada semua subjek. Kode yang dimaksud adalah nomor huruf 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.  `
c.     Menulis kode-kode tersebut pada lembar kecil, dalam hal ini penulis menyediakan kertas kecil kira-kira berukuran 3x4 cm sebanyak jumlah populasi yakni 240 siswa. 
d.   Menggulung kertas lintingan kecil tersebut menjadi lintingan undian, dalam menggulung kertas, penulis mengoptimalkan ukuran sebesar lidi. 
e.    Memasukkan lintingan tersebut ke dalam kaleng yang telah penulis sediakan sebelumnya. 
f.     Mengocok kaleng tersebut. 
g.    Mengambil kertas satu persatu sesuai jumlah yang dikehendaki, yaitu sesuai jumlah sampel penelitian sebanyak 30 linting. 
h.    Mencatat nama-nama yang tertera sebagai sampel penelitian. 
i.      Mengurutkan dan mencatat nama-nama sampel penelitian sesuai abjad.

4.    Metode Pengumpulan Data 
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 


1.  Metode Obsevasi
“Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis mengenai fenomena yang diteliti”.[25]Metode observasi disini digunakan untuk mengetahui intensitas pemanfaatan situs keagamaan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA N 3 Pemalang.
2.  Metode Angket
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau kepeneliti.[26]
Dalam penelitian ini, angket ditunjukkan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian terkait dengan intensitas pemanfaatan situs keagamaan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 
3.  Metode dokumentasi 
“Metode dokumentasi yakni teknik pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen dan lain-lain”.[27]Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar pendidikan agama Islam, yaitu nilai tes semester gasal pendidikan agama Islam 60 siswa kelas XI SMA N 3 Pemalangtahun pelajaran 2011/2012. 
4.  Wawancara 
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara. [28]Wawancara di sini ditujukan kepada kepala sekolah terkait dengan gambaran umum keadaan sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam terkait dengan penggunaan media elektronik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI  SMA N 3 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.

4.         Teknik Analisis Data 
Setelah data terkumpul, suatu langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.  Analisis pendahuluan 
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui jawaban angket dimasukkan ke dalam tabel dan diberi skor pada setiap alternatif jawaban responden, yaitu dengan mengubah data-data jawaban angket tersebut ke dalam bentuk angka kuantitatif. Adapun kriterianya sebagai berikut: 
a.    Untuk jawaban variabel intensitas pemanfaatan situs keagamaan :
-  Alternatif jawaban A diberi angka 4
-  Alternatif jawaban B diberi angka 3
-  Alternatif jawaban C diberi angka 2
-  Alternatif jawaban D diberi angka 1
b.    Untuk prestasi belajar Pendidikan Agama Islam tidak menggunakan angket, dalam hal ini penulis menggunakan daftar nilai tes semester gasal Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. Setelah perhitungan dengan angka mentah disusun dalam tabel selanjutnya penulis mengelompokkan hasil perhitungan jawaban angket variabel intensitas pemanfaatan situs keagamaan dan nilai tes semester gasal Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 di atas dalam tabel distribusi frekuensi skor mean dengan 5 (lima) kategori nilai kualitas, yaitu:
-  Sangat Baik 
-  Baik 
-  Cukup
-  Kurang 
-  Sangat Kurang
2.  Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan yang akan mencari pengaruh data variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).
Dalam penelitian ini: PENGARUH INTENSITAS PEMANFAATAN SITUS KEAGAMAANTERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMA N 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2011/2012, mempunyai variabel independent (X) yaitu intensitas pemanfaatan situs keagamaan dan variabel dependent (Y) yaitu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI SMA N 3 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik korelasi dan analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi, yaitu intensitas pemanfaatan situs keagamaan (X) sebagai variabel pengaruh (independent) dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (Y) sebagai variabel terpengaruh (dependent), dengan langkah-langkah:

a.          Mencari skor deviasi [29]
                        
                        
                        
b.         Mencari koefisien korelasi antara predictor X dengan kriterium Y menggunakan korelasi product moment dengan humus : 
c.          Mencari persamaan garis regresi
Y = ax
Harga a diperoleh dari persamaan :[32]
3.  Analisis lanjut (pembahasan hasil penelitian)
Analisis  ini  untuk  membuat  interpretasi  lebih  lanjut  dengan membandingkan harga Fregyang telah diketahui dengan tabel (Ft 5% atau 1%) dengan kemungkinan:
1)  Jika Freg lebih besar dari Ft 1% atau 5% maka signifikan
2)  Jika Freg lebih kecil dari Ft 1% atau 5% maka non signifikan (hipotesisditolak)

VIII.           Sistematika Pembahasan
Untuk mengetahui isi atau materi skripsi secara menyeluruh, maka penulis perlu mengetengahkan sistematika pembahasan sebagai berikut :
1.         Bagian Awal, terdiri dari :
Halaman Judul, Abstrak Penelitian, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Table, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran.
2.         Bagian Utama, terdiri dari beberapa bab :
BAB I     : PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
B.        Rumusan Masalah
C.        Manfaat Penelitian
BAB II   : LANDASAN TEORI
A.       Kajian Pustaka
B.        Kerangka Teoritik
C.        Rumusan Hipotesis
BAB III  : METODE PENELITIAN
A.       Jenis Penelitian
B.        Tempat dan Waktu Penelitian
C.        Populasi dan Sampel Penelitian
D.       Variabel dan Indikator Penelitian
E.        Teknik Pengumpulan Data
F.         Teknik Analisis Data
BAB IV  : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data Hasil Penelitian
B.     Pengujian Hipotesis
C.     Pembahasan Hasil Penelitian
D.    Keterbatasan Penelitian
BAB V    :  PENUTUP
A.    Simpulan
B.     Saran

3.         Bagian Akhir, terdiri dari :
Daftar kepustakaan, Lampiran-lampiran dan Daftar Riwayat Hidup



Semarang,     Desember 2011
Pengusul,


Suhadi
NIM : 083111114

Mengetahui:


         Pembimbing II                                                               Pembimbing I


Yunita Rakhmawati, M.A.                                     Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag
NIP : 19780627 200501 2 004                                 NIP : 19691114 199403 1 003


DAFTAR PUSTAKA

Alwinozasi,PengertianSitusweb/website, http://olwin.wordpress.com/2010/11/01/pengertian-situs-web-website-pengertian/ 28 Desember 2011
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,, 1986, Edisi Revisi
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Arinirizki, Pengertian Keagamaan, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198155-pengertian-keagamaan/ 28 Desember  2011
Badriyah Setya Pamilih, “Aplikasi Media Pembelajaran Terhadap Efektifitas Proses Belajar Mengajar Bidang Studi PAI di SMP Muhammadiyah  1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.”, Skripsi(Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang , 2005)
Brilianto S RickyPanduan Praktis Internet Plus, Jakarta: Puspa Swara, 2008
Bungin BerhanMetodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005
Hadi SutrisnoAnalisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2000
Hadi SutrisnoMetodologi Research Jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset, 1989
Hamalik OemarKurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005
Jamarah Bahri Syaiful dan Zain Azwan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010
JasmadiPanduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet: surfing, Email, SMS, Chatting, E-Card, dan Download,  Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2004
kusumah Wijaya, Pemanfaatan Sumber Balajar di Sekolah
MardalisMetode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Margono, Methodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Mohammad Sholeh, “Pengaruh  Penggunaan Alat  Peraga  terhadap  Prestasi Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas VI SD N Sawah Besar 03 Gayamsari Semarang Tahun Ajaran 2006/2007”, Skripsi (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang , 2006)
Oneta Erima & Yosep. S, Antigaptek Internet, Jakarta: PT kawan Pustaka, 2009
RiduwanSkala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta 2007
SugiyonoMetode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D, Bandung: CV. Alfabeta, 2008
SugiyonoStatistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2006
Suharti, “Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di MI Gempol Sewu Kecamatan Rowosari kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2006-2007”, Skripsi (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang , 2007)
Suharto dan Iryanto Tata, Kamus Bahasa Indonesia Terbaru, Surabaya: Penerbit Indah, 1989
Usman Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001
Zein Muhammad, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana, 1995


[1] Ricky Brilianto S, Panduan Praktis Internet Plus, (Jakarta: Puspa Swara, 2008), hlm. 2.
[2]Jasmadi, Panduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet: surfing, Email, SMS, Chatting, E-Card, dan Download,  (Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2004), hlm. 1.
[3] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005), hlm. 57
[4] Syaiful Bahri Jamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 1

[5] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 4.