Kamis, 04 Juni 2015

Metlit : Tekhnik Pengumpulan Data

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Oleh  H Hamzah  Ahmad

A. PENGERTIAN DATA DAN JENISNYA
Data adalah bentuk jamak dari datum.  Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lam-lain.
Data perlu dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu, sebelum dipakai dalam proses analisis. Pengelompokkan data disesuaikan dengan karakteristik yang menyertainya.

1. Pengelompokkan Data menurut Sumber Pengambilannya
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a.   Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini, disebut juga data asli atau data baru.
b.   Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini, biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

2. Pengelompokkan Data menurut Waktu Pengumpulannya
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
a. Data berkala (time series)
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan.
b. Kerat  lintang (cross section)
Kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu.

3.  Pengelompokkan Data menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a.  Data kualitatif.
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.
b.  Data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

4.   Pengelompokkan Data menurut Tingkat Pengukurannya
Berdasar tingkat pengukurannya (skalanya), data dibedakan atas empat, yaitu sebagai berikut:
a. Data nominal
Data nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori tertentu, yang perbedaannya hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif.
b. Data ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan
jarak atau rentang yang tidak harus sama.
c. Data interval
Data interval adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, di mana jarak antara tiap obyek atau kategori adalah sama. Pada data ini, tidak terdapat angka nol mutlak.
d. Data rasio
Data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal, data ordinal dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut dengan makna empiris. Angka pada data ini, menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari obyek/kategori yang diukur.

B.   PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu seperti berikut:
Berdasarkan caranya, dikenal beberapa cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut.

1.   Angket (Kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan  tanggapan (respons) atas-atau, menjawab-pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini, disyaratkan ressponden harus memiliki tingkat pendidikan yang memadai.
Keuntungan teknik angket ini adalah sebagai berikut:
  1. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos.
  2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
  3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya (menjawab pertanyaan) ditentukan oleh responden itu sendiri.

Kerugian teknik angket ini adalah sebagai berikut:
  1. Jika dikirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif rendah.
  2. Angket tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu mmbaca dan menulis.
  3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden.

Angket dikatakan baik, efektif dan efisien apabila memenuhi komponen-komponen berikut:
  1. Ada subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
  2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi secara aktif dan obyektif pertanyaan maupun pernyataan yang tersedia.
  3. Ada petunjuk pengisian angket, yang mudah dimengerti dan tidak bias.
  4. Ada pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup ataupun terbuka.
  5. Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup atau kombinasi antara terbuka dan tertutup.

Dalam membuat pertanyaan atau pernyataan, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
  1. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
  2. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda.
  3. Responden harus mampu menjawab.
  4. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan.
  5. Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek.
  6. Hindari pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif.

Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam angket tersebut, angket dapat dibedakan atas 3 golongan, yaitu sebagai berikut:
a. angket  terbuka (opened questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
b. angket tertutup (closed questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
c.  angket semi terbuka (semi opened question are)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan-pilihan jawaban yang teiah disediakan.

2.   Wawancara (interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.
Teknik wawancara ini, juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut.
  1. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
  2. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
  3. Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik responden.

Kekurangan wawancara adalah sebagai berikut:
  1. Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data.
  2. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil.
  3. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.
Daftar pertanyaan untuk wawancara ini, disebut interview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang ditanyakan disebut pedoman wawan­cara (interview guide).

Teknik wawancara ini dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
a.   Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara menggunakan (mempersiapkan) daftar pertanyaan, atau daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara.
b.  Wawancara tidak berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses wawancara.

Dalam melakukan wawancara ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
  1. Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dapat memberikan kesan apakah pewawancara dapat dipercaya atau tidak.
  2. Sikap dan tingkah laku.
  3. Identitas, pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan kalau perlu menunjukkan tanda pengenal atau surat tugas.
  4. Kesiapan materi, dalam arti pewawancara memahami dan menguasai apa yang kan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila diperlukan.
  5. Sebaiknva lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka bersedia untuk diajak wawancara.
  6. Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat pembuka atau kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara, gunakan bahasa yang baik dan benar.
  7. Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun seperlunya, agar ia tidak mengalami banyak kesulitan dalam menjawab atau mengemukakan pendapat.

3.   Observasi
Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.
Dari definisi observasi di atas, terdapat 7 hal yang menjadi komponen observasi, yaitu sebagai berikut:
a.                 Pemilihan, menunjukkan pengamat mengedit dan memfokuskan pengamatannya secara sengaja atau tidak.
b.                 Pengubahan, menunjukkan bahwa observasi boleh mengubah prilaku atau suasana tanpa mengganggu kewajarannya.
c.                 Pencatatan, menunjukkan upaya merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan catatan lapangan, sistem kategori dan metode-metode lainnya.
d.                Pengodean, menunjukkan proses penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode reduksi data.
e.                 Rangkaian prilaku dan suasana, menunjukkan bahwa observasi melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai prilaku dan suasana.
f.                  In situ, menunjukkan bahwa pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah, walaupun tidak berarti tanpa menggunakan manipulasi eksperimental.
g.                 Tujuan empiris, menunjukkan bahwa observasi memiliki bermacam-macam fungsi dalam penelitian, deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis, atau menguji teori atau hipotesis.

Teknik observasi ini, memiliki beberapa kelebihan juga kekurangan seperti halnya teknik pengumpulan data lainnya.

Kelebihan teknik observasi adalah sebagai berikut:
  1. Data yang diperoleh adalah data aktual/segar dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku.
  2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak muncul. Karena tingkah laku dapat dilihat atau diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu yang dimaksudkan untuk diukur.

Kelemahan teknik observasi adalah sebagai berikut:
  1. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi/muncul.
  2. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat membahayakan si-pengamat jika diamati.

Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut ini:
§  Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan orang-orang yang diamati, maka observasi dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a.   Observasi partisipan.
Merupakan observasi di mana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah rnerupakan bagian dari mereka.
b.   Observasi tak partisipan.
Merupakan observasi di mana pengamat berada di luar subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

§  Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a.   Observasi berstruktur.
Merupakan observasi di mana pengamat dalam melaksanakan observasinya, menggunakan pedoman pengamatan.
b.   Observasi tak berstruktur.
Merupakan observasi di mana pengamat dalam melaksanakan observasinya, melakukan pengamatan secara bebas.

4.   Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen.
Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.

Beberapa kelebihan dari studi dokumentasi ini adalah sebagai berikut.
1.    Pilihan alternatif, untuk subyek penelitian tertentu yang sukar atau tidak mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data).
2.      Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data.
3.      Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau jauh ke masa lalu, dokumentasi memberikan cara yang terbaik.
4.      Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya yang relatif kecil.

Kelemahan studi dokumentasi adalah sebagai berikut:
1.      Bias, biasanya data yang disajikan dalam dokumen bisa berlebihan atau tidak ada (disembunyikan).
2.      Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk dibaca ulang oleh orang lain.
3.      Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen biasanya tidak lengkap.
4.      Format tidak baku, format yang ada pada dokumen biasanya berbeda dengan format yang terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.