TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Oleh
H Hamzah Ahmad
A.
PENGERTIAN DATA DAN JENISNYA
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang
suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau
anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan
lam-lain.
Data perlu dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu,
sebelum dipakai dalam proses analisis. Pengelompokkan data disesuaikan dengan
karakteristik yang menyertainya.
1. Pengelompokkan Data menurut Sumber
Pengambilannya
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas
dua, yaitu sebagai berikut.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini, disebut juga data asli atau
data baru.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data
ini, biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti
terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
2.
Pengelompokkan Data menurut Waktu Pengumpulannya
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas
dua, yaitu sebagai berikut:
a. Data berkala
(time series)
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke
waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan.
b. Kerat lintang (cross section)
Kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu waktu
tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
pada waktu itu.
3.
Pengelompokkan Data menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan atas dua, yaitu
sebagai berikut.
a. Data kualitatif.
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
bilangan.
b. Data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
4. Pengelompokkan Data menurut Tingkat
Pengukurannya
Berdasar tingkat pengukurannya (skalanya), data dibedakan
atas empat, yaitu sebagai berikut:
a. Data nominal
Data nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan
peristiwa berdasarkan kategori tertentu, yang perbedaannya hanyalah menunjukkan
perbedaan kualitatif.
b. Data ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari obyek atau
kategori yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat
tertinggi atau sebaliknya dengan
jarak atau rentang yang tidak harus sama.
c. Data interval
Data interval adalah data yang berasal dari obyek atau
kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, di mana jarak
antara tiap obyek atau kategori adalah sama. Pada data ini, tidak terdapat
angka nol mutlak.
d. Data rasio
Data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari
data nominal, data ordinal dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut
dengan makna empiris. Angka pada data ini, menunjukkan ukuran yang sebenarnya
dari obyek/kategori yang diukur.
B.
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa
atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik
sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung
penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik-teknik tertentu seperti berikut:
Berdasarkan
caranya, dikenal beberapa cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut.
1. Angket (Kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah
orang yang memberikan tanggapan
(respons) atas-atau, menjawab-pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat
menggunakan teknik ini, disyaratkan ressponden harus memiliki tingkat
pendidikan yang memadai.
Keuntungan teknik angket ini adalah sebagai
berikut:
- Angket dapat menjangkau sampel dalam
jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos.
- Biaya yang diperlukan untuk membuat
angket relatif murah.
- Angket tidak terlalu mengganggu
responden karena pengisiannya (menjawab pertanyaan) ditentukan oleh
responden itu sendiri.
Kerugian teknik angket ini adalah sebagai
berikut:
- Jika dikirim melalui pos, maka
prosentase yang dikembalikan relatif rendah.
- Angket tidak dapat digunakan pada
responden yang tidak mampu mmbaca dan menulis.
- Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat
ditafsirkan salah oleh responden.
Angket dikatakan baik, efektif dan efisien apabila
memenuhi komponen-komponen berikut:
- Ada subyek, yaitu individu atau lembaga
yang melaksanakan penelitian.
- Adanya ajakan, yaitu permohonan dari
peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi secara aktif dan
obyektif pertanyaan maupun pernyataan yang tersedia.
- Ada petunjuk pengisian angket, yang
mudah dimengerti dan tidak bias.
- Ada pertanyaan maupun pernyataan beserta
tempat mengisi jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup ataupun
terbuka.
- Pertanyaan dalam angket ini dapat
berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup atau kombinasi antara terbuka
dan tertutup.
Dalam membuat pertanyaan atau pernyataan, perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
- Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus
jelas dan tidak meragukan.
- Hindari pertanyaan atau pernyataan
ganda.
- Responden harus mampu menjawab.
- Pertanyaan atau pernyataan harus
relevan.
- Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya
pendek.
- Hindari pertanyaan atau pernyataan yang
bias, sugestif.
Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan yang ada
dalam angket tersebut, angket dapat dibedakan atas 3 golongan, yaitu sebagai
berikut:
a. angket terbuka (opened questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya
sesuai dengan keinginan mereka.
b. angket tertutup (closed questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan
atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan
kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
c. angket semi terbuka (semi opened question
are)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapat
menurut pilihan-pilihan jawaban yang teiah disediakan.
2. Wawancara
(interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan
jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.
Teknik wawancara ini, juga memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangan.
Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut.
- Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan
menulis.
- Jika ada pertanyaan yang belum dipahami,
pewawancara dapat segera menjelaskannya.
- Pewawancara dapat segera mengecek
kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau
dengan melihat wajah atau gerak gerik responden.
Kekurangan wawancara adalah sebagai berikut:
- Wawancara memerlukan biaya yang sangat
besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data.
- Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah
responden yang kecil.
- Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu
responden.
Daftar pertanyaan untuk wawancara ini, disebut interview
schedule. Sedangkan catatan
garis besar tentang pokok-pokok yang ditanyakan disebut pedoman wawancara (interview guide).
Teknik
wawancara ini dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara
menggunakan (mempersiapkan)
daftar pertanyaan, atau daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara.
b. Wawancara tidak berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara tidak
menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam
proses wawancara.
Dalam
melakukan wawancara ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai
berikut:
- Penampilan
fisik, termasuk pakaian yang dapat
memberikan kesan apakah pewawancara dapat dipercaya atau tidak.
- Sikap dan tingkah laku.
- Identitas, pewawancara harus memperkenalkan
dirinya dan kalau perlu menunjukkan tanda pengenal atau surat
tugas.
- Kesiapan materi, dalam arti pewawancara
memahami dan menguasai apa yang kan ditanyakan dan siap memberikan jawaban
apabila diperlukan.
- Sebaiknva lakukan perjanjian dengan
calon responden, kapan mereka bersedia untuk diajak wawancara.
- Mulailah wawancara dengan terlebih
dahulu menggunakan kalimat pembuka atau kalimat pengantar, dan dalam
proses wawancara, gunakan bahasa yang baik dan benar.
- Kontrol jalannya wawancara dan bila
perlu pihak responden dituntun seperlunya, agar ia tidak mengalami banyak
kesulitan dalam menjawab atau mengemukakan pendapat.
3. Observasi
Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan
pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in
situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.
Dari definisi observasi di atas, terdapat 7 hal yang
menjadi komponen observasi, yaitu sebagai berikut:
a.
Pemilihan, menunjukkan pengamat
mengedit dan memfokuskan pengamatannya secara sengaja atau tidak.
b.
Pengubahan, menunjukkan bahwa
observasi boleh mengubah prilaku atau suasana tanpa mengganggu kewajarannya.
c.
Pencatatan, menunjukkan upaya
merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan catatan lapangan, sistem kategori
dan metode-metode lainnya.
d.
Pengodean, menunjukkan proses
penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode reduksi data.
e.
Rangkaian prilaku dan suasana,
menunjukkan
bahwa observasi melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai
prilaku dan suasana.
f.
In situ, menunjukkan bahwa
pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah, walaupun tidak berarti
tanpa menggunakan manipulasi eksperimental.
g.
Tujuan empiris, menunjukkan
bahwa observasi memiliki bermacam-macam fungsi dalam penelitian, deskripsi,
melahirkan teori dan hipotesis, atau menguji teori atau hipotesis.
Teknik
observasi ini, memiliki beberapa kelebihan juga kekurangan seperti halnya
teknik pengumpulan data lainnya.
Kelebihan teknik observasi adalah sebagai berikut:
- Data yang diperoleh adalah data
aktual/segar dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat
terjadinya tingkah laku.
- Keabsahan alat ukur dapat diketahui
secara langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul
atau mungkin juga tidak muncul. Karena tingkah laku dapat dilihat atau
diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang
sesuatu yang dimaksudkan untuk diukur.
Kelemahan teknik observasi adalah sebagai
berikut:
- Untuk memperoleh data yang diharapkan,
maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang
diharapkan terjadi/muncul.
- Beberapa tingkah laku, seperti tingkah
laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati
bahkan mungkin dapat membahayakan si-pengamat jika diamati.
Observasi
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut ini:
§ Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan
orang-orang yang diamati, maka observasi dapat dibedakan atas dua, yaitu
sebagai berikut.
a. Observasi partisipan.
Merupakan observasi di mana pengamat ikut serta terlibat
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang
diamati, seolah-olah rnerupakan bagian dari mereka.
b. Observasi tak partisipan.
Merupakan observasi di mana pengamat berada di luar
subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan.
§ Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi
dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a. Observasi berstruktur.
Merupakan observasi di mana pengamat dalam melaksanakan
observasinya, menggunakan pedoman pengamatan.
b. Observasi tak berstruktur.
Merupakan observasi di mana pengamat dalam melaksanakan
observasinya, melakukan pengamatan secara bebas.
4.
Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen.
Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat
pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan
dokumen lainnya.
Beberapa
kelebihan dari studi dokumentasi ini adalah sebagai berikut.
1.
Pilihan alternatif, untuk subyek penelitian tertentu yang
sukar atau tidak mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat memberikan
jalan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data).
2.
Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan
secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh
kehadiran peneliti atau pengumpul data.
3.
Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau
jauh ke masa lalu, dokumentasi memberikan cara yang terbaik.
4.
Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia,
teknik memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya yang
relatif kecil.
Kelemahan studi dokumentasi adalah sebagai berikut:
1.
Bias, biasanya data yang
disajikan dalam dokumen bisa berlebihan atau tidak ada (disembunyikan).
2.
Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen
dipelihara untuk dibaca ulang oleh orang lain.
3.
Tidak komplit, data yang terdapat
dalam dokumen biasanya tidak lengkap.
4.
Format tidak baku, format yang ada pada
dokumen biasanya berbeda dengan format yang terdapat pada penelitian,
disebabkan tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.