Rabu, 31 Agustus 2016

Ulangan Susulan PPKn SMA Bunda Kandung Jakarta



SOAL  ULANGAN HARIAN  PENDIDIKAN  PANCASILA  DAN KEWARGANEGARAAN SUSULAN  KELAS X ( Sepuluh ) SMA BUNDA  KANDUNG

1.                    1. Buatlah  makalah  tentang  tugas  tugas  lembaga  negara setelah  UUD  1945  di amandemenkan 5 halaman, di tulis  tangan, ?..................
 ( dan schan (photo) dan kirim ke  hzahmad71@gmail.com.  )

SOAL  ULANGAN HARIAN  PENDIDIKAN  PANCASILA  DAN KEWARGANEGARAAN SUSULAN  KELAS XI ( Sebelas ) SMA BUNDA  KANDUNG

1.              1.Buatlah  makalah tentang HAM  yang  terjadi  di  Indonesia.  Di  tulis  tangan,  Minimal  5  halaman ?.....................
( dan schan (photo) dan kirim ke  hzahmad71@gmail.com.  )


Jakarta 31  Agustus  2016

ttd

Drs  H Hamzah  Ahmad  MM

Jumat, 12 Agustus 2016

KHutbah Idhul Adha 1437 H




Khutbah 
Hari  Raya Idhul Adha (Qurban )
Masjid  Jami' Al-Kariem
BINTARO

Senin  12  September  2016 M
     10  Dzulhijjah 1437 H

Oleh : Drs.H.Hamzah Ahmad MM

Tema :  “ Kekuatan Sejarah  Pada Asfek  Syariah  dan Derajat Manusia  di Sisi  Allah SWT "

 

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang begitu banyak sehingga kita bisa hadir pada pagi ini dalam pelaksanaan shalat Idhul Adha. Semua ini karena nikmat terbesar yang diberikan Allah swt kepada kita, yakni nikmat iman dan Islam serta  sehat wal’afiat, ...
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikut setia serta para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu....Kaum Muslimin  sidang Idhul  adha  yang di muliakan Allah,….
Tema  khutbah  idhul adha  ini adalah  : Kekuatan Sejarah  Pada Asfek  Syariah  dan  Derajat Manusia  di Sisi  Allah SWT "
 Idul Adha yang kita rayakan dari tahun ke tahun selalu memberi makna dan pelajaran yang amat berharga bagi perjalanan panjang hidup kita yang  bersifat diniyah, baik secara pribadi dan keluarga maupun sebagai umat dan bangsa.
Saat  ini  pada waktu yang bersamaan tapi  pada  tempat yang berbeda jauh, Lebih dari 240.000 jamaah haji kita dari Indonesia bersama dengan sekitar  4 juta jamaah haji dari seluruh dunia selalu kita doakan agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya dan menjadi haji yang mabrur, karena haji yang mabrur pasti memberi pengaruh positif dalam kehidupan ini. Dan kita  juga  meminta  dan bermohon agar  mereka   juga mendoakan  kita  sesama muslim agar bangsa  kita  dan ummat islam di berikan kekuatan oleh Alah  SWT.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Hari  Raya  Idhul  Adha  (  hari  raya  Qurban )  banyak sekali  mengandung hikmah diniyyah, kemudian untuk lebih memperkuat nilai nilai  agamis  kita  menyambut  Hari  Raya  qurban ini  bagaimana  Kekuatan Sejarah  Pada Asfek  Syariah  dan Derajat Manusia  di Sisi  Allah SWT ?.
Secara Umum, Sejarah adalah kejadian yang terjadi di masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. atau secara sederhana, pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.  Dalam bahasa Arab sejarah berasal dari kata syajaratun yang artinya pohon. Maka sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang mulai dari dari akar yang kemudian membentuk dahan, cabang, ranting dan daun.Di dalam bahasa Inggris, sejarah berasal dari kata Historia yang berarti masa lampau, masa lampau umat manusia.  Nugroho Notosusanto: bahwa sejarah adalah peristiwa- bermasyarakat yang terjadi di masa lampau. Moh. Hatta: sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Ibnu Khaldun (1332-1406). Dalam bukunya yang berjudul Al-Muqaddimah kitab Al-‘Ibar wa Diwan Al-Mubtada wa Al-Khabar  Sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia W.J.S. Poerwadarminta berpendapat bahwa sejarah meliputi tiga pengertian sebagai berikut :
a.      Sejarah berarti silsilah atau asal-usul.
b.     Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Peristiwa  Idhul adha  ini  sangat  berhubungan dengan  beberapa  sejarah  yang bernilai religius. Ibadah Qurban sangat  identik dengan makna sebuah  upaya  manusia  yang berusaha mendekatkan diri  kepada penciptanya  yaitu  Allah SWT. Jika  kita  urutkan berbagai mekanisme ibadah kita  kepada  Allah, proses idhul adha mempunyai  latar belakang yang sangat  banyak dan beraneka ragam. Agak berbeda dengan hari raya  idhul  fitri, yang hanya berlatar belakang puasa  Romadhan. Sedangkan Hari  Raya Idhul adha  begitu  banyak  asfektasi  sejarahnya.
Darojat secara harfiyah berarti naik ke tingkat yang lebih tinggi atau turun ke tingkat yang lebih rendah. Oleh karena itulah, sepeda dalam bahasa Arab juga disebut darrajat, karena sepeda ketika dijalankan, seseorang harus menaikkan satu kakinya dan menurunkan kaki yang lain saat mengayuhnya. Darojat juga bisa diibaratkan dengan sebuah tangga yang memiliki banyak anak tangga.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُواْ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.  (  QS Al An'am (6) -Verse 132 )
            Ibadah yang senantiasa  di  lakukan seorang  muslim akan sangat memungkinkan  untuk memperoleh  kondisi  ini  di sisi  Allah.  Hari  Raya  Idhul  Adha  atau  Idhul  Qurban  begitu   banyak  kesempatan ( situasi ) bagi  ummat  untuk berbuat  yang  mengarah pada  nilai  nilai  spiritual.  Puasa  hari  tarwiyah  dan hari arofah,Ibadah haji dengan berbagai mekanisme ritualnya,  sholat  idhul  adha, dan juga  berqurban.  Dari  berbagai  keterangan dalam alqur’an dan as sunnah.  Aktifitas  Idhul  adha   begitu  banyak membawa  perkembangan keimanan dan ketaqwaan.
Paling  tidak ada  beberapa  hal  yang mempunyai  hubungan yang sangat  bernilai  terhadap  peristiwa hari raya  idhul  adha  ini :
  1. Tentang sholat  Idhul  Adha
  2. Tentang  sejarah  manusia-manusia  yang di berikan nilai spiritual pada sisi Allah terutama  unsur  ketauhidan Nabi  Ibrahim as hingga  Rasulallah SAW
  3. Asfektasi  sebuah  derajat bagi  Manusia
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Mendalami  aktivitas di hari Raya  Idhul Adha, dalam siroh Nabawiyah  suatu ketika  Rasulallah SAW  mengemukakan apa  yang  ia sejarahkan   ketika memasuki Hari Raya Haji ( Idhul Qurban),kami nukilkan dari kitab Tafsir ibnu katsir  Juz  ke 3 halaman 372  disebutkan bahwa  Rasulallah  saat memasuki tanggal 10  Dzulhijah. Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِيْ يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ
“Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini adalah menunaikan shalat (idul Adha), kemudian pulang lalu menyembelih hewan kurban”. (HR. Bukhari)
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ
“Tidak ada satu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari nahar (hari penyembelihan) yang lebih dicintai oleh Alah 'Azza wa Jalla daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya. Sesunggunya darahnya akan sampai kepada Allah 'Azza wa Jalla sebelum jatuh ke tanah… ” (HR. Ibnu Majah dan al-Tirmidzi )
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِىَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِيَدِهِ وَقَالَ: (( بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّى وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِى )).
“Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia berkata, “Saya menghadiri shalat idul-Adha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di mushalla (tanah lapang). Setelah beliau berkhutbah, beliau turun dari mimbarnya dan didatangkan kepadanya seekor kambing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya dengan tangannya, sambil mengatakan: Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku dan dari orang-orang yang belum menyembelih di kalangan umatku
Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan qurban. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ، إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban. Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus”. (Al-Kautsar: 1-3)
Di ayat  yang lain Allah mengemukakan :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)  ( QS Al Hajj (22) -Verse 34 )
Prof Dr Rosihan  Anwar  MA,.  Dalam Metodologi  Studi Islam, menulis, Bahwa proses beragama seseorang  setidaknya  harus  melakukan  7  pendekatan ( analisis). Diantara  pendekatan  itu adalah  “ Pendekatan  Historis “.  Ranah  Historis dalam Islam begitu  sangat  kuat dan tinggi  nilainya, terutama  ibadah  hari  raya  Idhul Qurban. Nabi  Ibrahim as dan  keluarganya sangat  dominan dalam  historikal ( sejarah ) Idhul  Qurban ( Thowaf, Sya,i, Wukup, jumroh ) dan yang  muaranya  semua  akhtifitas  sejarah mereka menjadi  bagian dari syariat keislaman di mana  syariat itulah  manusia  akan  di hantarkan  untuk  menghadap  Allah  SWT.
Diantara 5 latar belakang  dari  sejarah  dan filosofi  mencari hikmah dalam hari raya  idhul  qurban diantaranya  :
Pertama  : Sholat  sunnah  Idhul Adha
Dalam proses ibadahnya manusia ibadah sunnah ini merupakan peristiwa yang pernah di lakukan oleh Rasulallah SAW  dan kita ummatnya  melanjutkannya sebagai  bukti  cintanya kita  kepada ajaran rasulallah saw untuk  meraih  keridhoan Allah. Diantara  hikmah  mekanisme  dakwah  mempersamakan  persepsi  keimanan dapat  di lakukan dengan   terjadinya khutbah. 
Kedua ; Idhul  adha identik dengan ibadah Qurban. Qurban dalam bahasa  sederhana  bermakna  “ Dekat “ asal  kata “ Qorroba “ Yuqorribu “ Qurbanan “.  Ketika  seorang muslim berqurban berarti  dia sedang melakukan satu proses pendekatan diri yang luar biasa  kepada Allah. Walaupun bahasa alqur’an  memberikan  gambaran  bahwa  qurban  itu hanya  proses. Hakikatnya yang di  nilai  oleh  Allah  adalah  taqwanya.
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.  ( QS Al Hajj (22) -Verse 37 )

Masyarakat Arab jahiliyah  dalam peradabannya melakukan qurban dengan proses yang sangat tidak  rasional, sangat jauh terhadap nilai-nilai penghambaan. Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban. Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah. Cara qurban Arab Jahiliyah, yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban, seperti unta, mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (ka’bah)  dan juga  kepada  patung patung  yang  mereka letakan di  s.Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang, memercikan darahnya pada permukaan ka’bah, dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu.  Selain qurban yang disembelih, juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka, yaitu Bahîrah, sâibah, washîlah  dan  hâm.
a)        Bahîrah, ialah unta betina yang telah beranak lima kali, dibebaskan, tidak boleh di ganggu. Jika anak yang kelima jantan, mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan.
b)       Sâibah, yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka. Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi, mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban.
c)        Washîlah, ialah domba betina jika melahirkan betina, mereka makan. Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka. Jika kembar, mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka. 
d)       Hâm, ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali, tidak boleh diganggu-gugat lagi, untuk Tuhan mereka. 
Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga:
1. Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja. Sembelihan untuk maksud ini dibakar, mereka ambil kulitnya saja, dan mereka berikan kepada Kahin (dukun).
2. Untuk meminta ampun. Untuk maksud ini, dibakar separuh, dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun).
3. Untuk memohon keselamatan. Untuk maksud ini mereka makan.;
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Ketiga  :  Idhul  adha  sangat melekat dengan nilai nilai  ketauhidan  dari  Nabi  Ibrahim as. Maksudnya  Nabi  Ibrahim as  dari  sejarahnya  mencari  Hakikat Tuhan perlu  kita  jadikan pelajaran  berharga dalam  meyakini  kebenaran Allah  swt  dari  peoses  keyakinan Nabi  Ibrahim as.
وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِين
Artinya: “Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin ( QS Al-An’am )  75 )

Prof.Dr.H.M.Quraish Shihab dalam  Tafsir Al Misbah  mengemukakan ; ,…bahwa  nabi Ibrahim pada  saat  itu  baru sampai pada  tahap “ilmul Yakin, belum ainul  yakin apalagi haqul  yaqin.Belaiu  baru  sampai  pada  tahap  sempurna  setelah  firman Allah  surat  al an’am ayat  75  ini….. ( Almisbah juz 1 hal 525 )

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Keempat :  Idhul  adha    setidaknya  harus   mampu  melahirkan rasa mengagungkan  asma  Allah
ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
Artinya : Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah [991], maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati ( QS  Al Hajj (22) -Verse 32 )
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Dari  beberapa  hikmah yang melatar belakangi  idhul  adha  adalah  semua  bermuara  ke  arah  Taqwa.   Semoga  idhul  adha  tahun  ini  akan melahirkan nilai  taqwa  yang maksimal amien ya  robbal  aalamin.
Oleh  karena  itu   paling tidak  terdapat lima kekuatan yang harus kita bangun pada diri kita,umat kita ini untuk bisa mengatasi persoalan dan membangun kehidupan yang lebih baik pada masa-masa mendatang.
Khotimah  :
Pertama, kekuatan aqidah, iman atau tauhid kepada Allah swt. Nabi Ibrahim as telah mencontohkan kepada kita bagaimana aqidah begitu melekat pada jiwanya sehingga ia berlepas diri dari siapa pun dari kemusyrikan, termasuk orang tuanya yang tidak mau bertauhid kepada Allah swt.Proses  penemuan Nabi  Ibrahim sangat  Penomenal   pada  saat  itu, di tengah  kemusyrikan Nabi  Ibrahim  menemukan Ketauhidan dan itupun tidaklah mudah.  Sejarah dalam alqur’an menyebutkan. Kesemua  itu  akan melahirkan akhlaq  dalam  hidup  bernegara. Ulama  mesir Syauqi Bey, menyatakan :
إِنَّماَ الأُمَمُ الأَخْلاَقُ ماَ بَقِيَتْ وَإِنْ هُمُوْ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا
Artinya  : Suatu bangsa akan kekal selama berakhlaq, bila akhlaq telah lenyap, lenyaplah bangsa itu.

Kedua, Kekuatan sejarah  sangat  linear dnegan  syariah beragama, Nabi Ibrahim  dan keluarganya  sudah menghantarkan kita ummat islam untuk mencapai derajat yang  tinggi di sisi  Allah SWT.
Ketiga, Kekuatan yang  perlu  kita  hadirkan  dari syariah Ibadah haji  adalah  bahwa  manusia  itu  Dubes Allah di muka  bumi setalah melakukan ibadah haji. Maka  berjalanlah di bumi  Allah untuk  selalu membesarkan dan mensyiarkan agama Allah  SWT.
Keempat,Generasi Ibrahim as adalah generasi yang cinta akan ilmu, karena itu ia mencarinya, di manapun ilmu itu berada, tanpa ada perasaan puas dalam mendapatkannya, bahkan ilmu yang didapatnya menyatu ke dalam jiwa, sikap dan tingkah lakunya, Allah swt berfirman:
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَار
Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang Tinggi (QS Shad [38]:45).
Ke Lima,  kekuatan syariah pelaksanaan ibadah haji akan sangat  memungkinkan Allah  mengafresiasi  derajat  yang  tinggi  bagi  ummat  manusia, karenanya seluruh aktifitas  filosofi Ibadah haji harus  terus  kita  implementasikan.
  Allah swt berfirman:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
 “(Musim haji) adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh mengerjakan rafats (perkataan maupun perbuatan yang bersifat seksual), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Dan berbekallah kamu, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS Al Baqarah [2]:197)
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُواْ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.  (  QS Al An'am (6) -Verse 132 )
Allahu Akbar 3X Walillahil Hamdu.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ،. تَقَبَّلَ اللهُ عَمَلَنَا وَعَمَلَكُمْ وَجَعَلَهَا فِي مِيْزَانِ حَسَنَاتِنَا، إِنَّهُ وَلِيُّ ذَلِكَ وَالْقَادِرُ عَلَيْهِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ



Khutbah 2
اَللهُ أَكْبَرُ ... X 7     اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٌ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ ... اِتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. اللّهمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالمسلمين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ العالمين. اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وصَلِّ اللهمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وصَحْبِهِ وَسَلِّمْ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهُ أَكْبَرُ ... X 3   وَلِلَّهِ الْحَمْدِ

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته