GOLONGAN MANUSIA YANG JAUH DARI RAHMAT
ALLAH
Oleh : H Hamzah Ahmad
Mengambil pelajaran religius dari
wafatnya ustazd Jefri Albuchori merupakan
suatu keharusan bagi kita
ummat beriman. Perjalanan hidup
manusia tidaklah berlangsung lama, sebahagian dari apa-apa yang mereka
terbitkan dalam kehidupannya niscaya itulah suatu pilihan baginya. Ada di
antara manusia yang bersuka ria dengan kehidupan dunianya dan adalah ia tiada
hendak berbicara tentang akhirat..dan mereka itulah yang jauh dari Rahmad ALLAH
serta merta mereka teramat cinta kepada dunia..sekalian kehendak mereka didunia
dan adalah ALLAH Tabaraka wa Ta’ala cukupkan atas mereka, akan tetapi di
akhirat tiadalah.. melainkan adalah mereka termasuk daripada golongan orang-orang yang merugi.
Firman ALLAH Ta’ala :
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ
أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ
يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً
Katakanlah: “Apakah akan Kami
beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Al-Kahfi :
103-104.
مَن يَهْدِ اللّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَن يُضْلِلْ
فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan
Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. Al-A’raaf : 178.
مَّن كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِندَ اللّهِ ثَوَابُ
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَكَانَ اللّهُ سَمِيعاً بَصِيراً
Barangsiapa yang menghendaki pahala di
dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat.
Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. An-Nisaa’:134.
Adapun diantara ciri-ciri manusia yang
jauh dari Rahmad ALLAH Tabaraka wa Ta’ala yaitu :
1. Orang-orang yang lalai
Adalah mereka golongan manusia yang
jauh dari Rahmad ALLAH, oleh karena didunia ALLAH telah mengunci mati akan
hati, pendengaran dan penglihatan mereka daripada kebaikan dan
kemuliaan lagi apabila ALLAH
memberi atas diri-diri mereka masa untuk bertaubat..niscaya tiadalah..melainkan
mereka tetap dengan kesesatannya sehingga menyebabkan mereka lalai dari
mengingat ALLAH dan dalam beribadah kepada-Nya sehingga merugilah mereka dengan
sebenar-benar kerugian.
Firman ALLAH Ta’ala :
أُولَـئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ
وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ لاَ جَرَمَ
أَنَّهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الْخَاسِرونَ
Mereka itulah orang-orang yang hati,
pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah
orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah
orang-orang yang merugi. An-Nahl : 108-109.
2. Golongan Syaithan (Lupa Pada ALLAH)
Yaitu golongan manusia yang menuruti
hawa nafsunnya, sedang mereka berkawankan syaithan dalam kehidupannya.
Ketahuilah..bahwasanya syaithan itu mengkhiaskan sesuatu yang buruk itu agar
terlihat baik daripadanya, yang menyebabkan mereka lupa kepada ALLAH dan jauh
daripada Rahmad-Nya.
Firman ALLAH Ta’ala :
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ
اللَّهِ أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ
الْخَاسِرُونَ
Syaitan telah menguasai mereka lalu
menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.
Al-Mujaadilah : 019.
3. Berburuk sangka kepada ALLAH
Oleh karena mereka mengira bahwa ALLAH
Tabaraka wa Ta’ala telah memberi mereka keburukan dan menjauhkan daripada mereka
kebaikan yang mereka kehendaki, dan itulah seburuk-buruk persangkaan kepada ALLAH. Maka ketahuilah..bahwa
sesungguhnya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala senantiasa memberi kebaikan kepada
sekalian manusia bahkan kepada manusia yang tiada menyembah-Nya sekalipun
(kafir)..jika kamu memikirkan, namun..sedikit jua di antara kamu yang berterima
kasih.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ
أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنْ الْخَاسِرِينَ
Dan yang demikian itu adalah
prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah
membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Fushslhilat : 023.
4. Mengada-Adakan Dusta Kepada Allah
Yaitu mereka yang didunia bersusah
payah untuk mengkhiaskan kepada manusia, bahwa adalah ia orang yang paling baik
ucapannya dan perbuatannya dan yang mengatakan
sesuatu yang baik sedang sesuatu yang baik yang ia sampaikan itu tiadalah pada
dirinya, atau seumpama pemimpin yang memiliki kekuasaan yang dengan
kekuasaannya ia berbuat dengan sekehendaknya dan tiada berbuat adil kepada
ummatnya sedang di hatinya tidak ada ALLAH, dan padahal sesungguhnya ALLAH Maha
Mengetahui atas sekalian gerangan yang ia sembunyikan didalam hatinya.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِن تَأْمَنْهُ بِقِنطَارٍ
يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ وَمِنْهُم مَّنْ إِن تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لاَّ يُؤَدِّهِ
إِلَيْكَ إِلاَّ مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَآئِماً ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ لَيْسَ
عَلَيْنَا فِي الأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ
يَعْلَمُونَ
Di antara Ahli Kitab ada orang yang
jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu;
dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu
Dinar, tidak dikembalikannya padamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang
demikian itu lantaran mereka mengatakan: “Tidak ada dosa bagi kami terhadap
orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka
mengetahui. Ali-Imraan : 075.
فَمَنِ افْتَرَىَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ مِن بَعْدِ ذَلِكَ
فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Maka barangsiapa mengada-adakan dusta
terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. Ali-Imraan :
094.
5. Aniaya
Yaitu mereka yang tiada berlaku adil
terhadap sesama, yang cenderung merugikan orang lain demi keuntungan yang ia
akan peroleh untuk dirinya sendiri atau seumpama manusia berbuat kecurangan yang nyata dalam kehidupannya
dan manusia yang kerap menganiaya orang lain dan dirinya sendiri walaupun
karena kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh perbuatannya.
Firman ALLAH Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ
أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ
مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ
رَحِيماً وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَاناً وَظُلْماً فَسَوْفَ نُصْلِيهِ
نَاراً وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيراً
Hai
orang-orang
yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan
aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah. An-Nisaa’ : 029-030.
6. Mentaati pemimpin yang zhalim
Sesungguhnya..daripada kehidupan
duniamu, mestilah engkau menunjuki imam yang terbaik agamanya di antara kamu
untuk engkau ikuti dan yang kamu dapat memaintainya kemashlahatan yang banyak
bagi kehidupanmu. Namun..sekali-kali janganlah kamu mengikuti
pemimpin
yang zhalim, yang tiada hendak
berlaku baik di antara sesama kamu dan yang menyerui kamu untuk terjun kepada
lembah kebinasaan, karena sesungguhnya ia adalah musuhmu, maka hendaklah
kamu menasehatinya dan mengembalikannya kepada jalan kebenaran. Namun jika ia
masih bersikeras dengan atas apa-apa yang ada padanya, niscaya binasalah kamu
sebelum itu..sedang ia adalah orang yang paling buruk disisimu.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَلَئِنْ أَطَعْتُم بَشَراً مِثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذاً
لَّخَاسِرُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu sekalian
mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar
(menjadi) orang-orang yang merugi. Al-Mu’minuun : 034.
7. Percaya pada kebatilan dan ingkar
kepada ALLAH
Padahal ALLAH Tabaraka wa Ta’ala telah
menetapkan sesuatu putusan itu atas kamu, bahwa yang sedemikian ini dan
sedemikian itu..maka beginilah hukumnya. Namun..sebahagian kamu lebih menyukai
untuk mengingkari putusan ALLAH, sedang kamu lebih menyukai segala putusan yang bathil yang ada pada
manusia sedang kamu berkata bahwa itulah suatu putusan yang sebaik-baiknya.
Firman ALLAH Ta’ala :
قُلْ كَفَى بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيداً يَعْلَمُ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا
بِاللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi
saksi antaraku dan diantara kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di
bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah,
mereka itulah orang-orang yang merugi. Al-Ankabuut’ : 052.
Dan akibat daripada mereka yang
senantiasa jauh daripada Rahmad ALLAH, niscaya adalah mereka termasuk pada golongan orang-orang
ahli
neraka
yang
telah kehilangan diri dan keluarga mereka pada hari kiamat, oleh karena mereka
telah berlaku zhalim sesama mereka sehingga mereka beroleh siksa lagi azab yang
kekal dan selama-lamanya.
وَتَرَاهُمْ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا خَاشِعِينَ مِنَ الذُّلِّ
يَنظُرُونَ مِن طَرْفٍ خَفِيٍّ وَقَالَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ الْخَاسِرِينَ
الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا إِنَّ
الظَّالِمِينَ فِي عَذَابٍ مُّقِيمٍ
Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan
ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) hina, mereka melihat dengan
pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata: “Sesungguhnya
orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri
dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal. Asy – Syuura : 045.
GOLONGAN MANUSIA YANG DEKAT
KEPADA RAHMAT ALLAH
Adalah mereka golongan manusia yang
senantiasa meminta kepada ALLAH akan sekalian Rahmat-Nya apabila suatu perkara kebaikan maupun keburukan
menghampiri mereka, dan mereka senantiasa tiada berhenti untuk meminta Rahmat
daripada ALLAH. Sedang ALLAH Tabaraka wa Ta’ala akan menghapuskan Murka-Nya
demi Rahmat-Nya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Bersabda :
Dari abu hurairah ra. ia berkata ;
rasulullah saw bersabda; tatkala Alloh menciptakan makhluk, ia menulis pada
suatu kitab,, kitab itu berada di sisiNya di atas “Arasy, bertuliskan ;
Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku (Hr Bukhari dan muslim)
dan sesungguhnya Rahmat ALLAH itu
meliputi luasnya langit dan bumi beserta sekalian apa-apa yang ada di antara
keduanya..
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Bersabda :
Dari Abu hurairah ra. ia berkata ; saya
mendengar rasulullah saw bersabda; Alloh telah menjadikan rahmat itu seratus
bagian. sembilan puluh sembilan ditahan disis- Nya, satu bagian Ia turunkan ke
bumi, dari satu bagian itulah semua makhluk saling menyayangi sampai binatang
itu mengangkat kakinya karena khawatir menginjak anaknya;
Dalam riwayat lain dikatakan rasulullah
saw bersabda; sesungguhnya Allah mempunyai seratu rahmat dan ia menurunkan satu
di antaranya itu untuk jin, manusia binatang dan serangga. dengan satu rahmat
itulah mereka saling menyayangi dan dengan satu rahmat itulah binatang buas
mempunya rasa kasih sayang terhadap anaknya. Adapun rahmat yang sembilan puluh
sembilan . Alloh menyimpannya untuk diberikan pada hari kiamat, sebagai rasa
sayang terhadap hamba-hambaNya (Hr Bukhari dan muslim)
Adapun ciri-ciri daripada orang-orang
yang dekat kepada Rahmat ALLAH itu adalah sebagai berikut :
1. Mengerjakan Amal Ibadah Kepada ALLAH
Yaitu adalah mereka yang senantiasa
taat lagi patuh pada perintah ALLAH, senantiasa membaca kitab ALLAH, mengerjakan
shalat wajib lima waktu
maupun
yang sunnah serta yang membayarkan zakat, infaq dan sadaqah yang menyantuni
fakir miskin dan lagi karena akan segala kasih sayang sesama mereka.
Firman ALLAH Ta’ala :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا
الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ
تِجَارَةً لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن
فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki
yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari
karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Faathir:029-030.
2. Bersyukur kepada ALLAH
Yaitu apabila seorang manusia yang
beroleh rezeki dan harta yang banyak, niscaya ia menyadari bahwa sekalian
daripada harta yang ia kumpulkan adalah karunia daripada ALLAH semata, dan
menyadari bahwa sekalian daripada hartanya bukanlah miliknya sepenuhnya
melainkan adalah harta daripada kaum dhuafa lagi yang fakir dan miskin itulah sebahagiannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Bersabda :
Dari annas ra ia berkata
rasulullah saw bersabda ; Sesungguhnya Alloh sangat ridha kepada orang yang
apabila makan ia memuji kepada – Nya atau apabila minum ia memuji kepada
Nya karena merasa telah mendapatkan rahmat (Hr Muslim)
Firman ALLAH Ta’ala :
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولواْ
أَهَـؤُلاء مَنَّ اللّهُ عَلَيْهِم مِّن بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللّهُ بِأَعْلَمَ
بِالشَّاكِرِينَ
Dan demikianlah telah Kami uji
sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang
miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam
inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Allah
berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur
(kepada-Nya)?”. Al-An’aam:053.
Sedang daripada perjalanannya guna
beroleh rezeki daripada ALLAH, niscaya apabila ia beroleh rezeki yang baik
daripada ALLAH adalah ia bersyukur sepenuhnya atas segala karunia lagi Rahmad-Nya.
Sedang apabila ia beroleh rezeki yang tiada semestinya baginya, tetaplah
ia dengan segala kesyukurannya kepada ALLAH melainkan baginya memohonkan kepada
ALLAH agar memberikan rahmad lagi karunia-Nya pada hari yang lain.
Firman ALLAH Ta’ala :
اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ
وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ
إِلاَّ مَتَاعٌ
Allah
meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka
bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding
dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).Ar-Ra’d:026.
Dan senantiasa mensyukuri sekalian
keadaan yang ia hadapi, apabila ia beroleh suatu keadaan yang baik dalam
perjalanan hidupnya..niscaya amatlah besar rasa syukurnya pada ALLAH, dan
apabiila ia beroleh keadaan yang buruk maupun sulit dalam perjalan hidupnya, niscaya
adalah ia tetap dalam kesyukurannya kepada ALLAH melainkan hanya baginya
memohon kepada ALLAH agar meringankan segala urusan dunianya demi kelancaran
urusannya di negeri akhirat kelak.
Firman ALLAH Ta’ala :
Dialah Tuhan yang menjadikan Kamu dapat
berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di
dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di
dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya,
datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya,
dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo`a
kepada Allah dengan mengikhlaskan keta`atan kepada-Nya
semata-mata. (Mereka berkata): “Sesungguhnya jika engkau menyelamatkan kami
dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Yunus : 022.
Dan ALLAH Tabaraka wa Ta’ala senantiasa
menambahkan nikmat-Nya kepada orang yang bersyukur, sedang bagi orang-orang
yang ingkar kepada ALLAH dari rasa bersyukur kepada-Nya, niscaya tiadalah
diringankan segala siksa dan dosanya melainkan siksa ALLAH-lah bagi mereka baik
didunia maupun di negeri akhirat kelak.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”. Ibrahim : 007.
3. Berterima kasih Kepada ALLAH
Yaitu mereka yang senantiasa berterima
kasih kepada ALLAH, bahwasanya terdapat limpahan nikmat ALLAH dibalik daripada
kesusahan mereka. Apabila mereka ditimpa kemelaratan dan kesusahan dalam perkara urusan dunianya, lalu
mereka hadapi dengan keikhlasan dan kesabaran dan kemudian ALLAH menghilangkan
kemelaratan yang ada pada mereka hingga tiadalah luput atas hati dan lisan
mereka untuk berterima kasih kepada ALLAH.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَإِذَا مَسَّكُمُ الْضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن
تَدْعُونَ إِلاَّ إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ
وَكَانَ الإِنْسَانُ كَفُوراً
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di
lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia
menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak
berterima kasih. Al-Israa’:067.
إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar
tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Al-Aadiyaat:006.
4. Cinta kepada ALLAH
Yaitu mereka yang senantiasa berbaik
sangka kepada ALLAH, yang patuh lagi taat akan segala perintah-Nya lagi
meninggalkan segala apa-apa yang dilarang-Nya. Menjauhkan diri akan sekalian perkara kemaksiatan yang dibenci oleh ALLAH lagi condong
dengan sebenar-benar condong kepada syari’at ALLAH dan menerima segala apa-apa
yang ALLAH tetapkan ke atas dirinya.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ
وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ
لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan di antara manusia ada orang-orang
yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat
cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). Al-Baqarah : 165.
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ
فِي كَثِيرٍ مِّنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ
الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ
وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan
kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan
benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta
kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu
benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang
yang mengikuti jalan yang lurus. Al-Hujuraat : 007.
5. Menjalin Silaturrahim
Yaitu mereka yang senantiasa menjalin
hubungan yang baik dengan saudara seiman di antara mereka, karena sesungguhnya
seluruh muslim itu adalah bersaudara oleh karena kecintaan mereka terhadap
sesama dan menjalin silaturrahim bukan hanya karena dunia yang ada pada mereka
melainkan adalah karena akhirat yang terdapat di antara mereka serta merta
dengan persaudaraan yang tiada akan terputus baik didunia maupun di negeri
akhirat kelak. Yang senantiasa nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling
tolong menolong apabila dalam kesusahan.
Firman ALLAH Ta’ala :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم
مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
Hai
sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu. An-Nisaa’ : 001.