Rabu, 27 Agustus 2014

Idealisme VS Aqidah



“ Aqidah Islamiyah  menuju kekuatan Idealisme  spiritual  dalam Bingkai  Istiqomah Ummat “
Oleh  Drs.H Hamzah  MM





فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُواْ بِاللّهِ وَاعْتَصَمُواْ بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيمًا
Artinya  : Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.  ( QS An Nisaa (4) ayat  175 )
Puji  syukur kehadirat  Allah SWT.Sholawat  serta  salam selalu  tercurah  kepada  Rasulallah SAW.
Hadirin sidang jum,at,....
Secara spiritual  kita  baru saja di nobatkan sebagai  manusia baru di sisi  Allah SWT. Hal  itu  terjadi  atas  kemulyaan  Romadhan yang kemarin dianugrahkan Allah SWT kepada kita ummat  Islam. Memang kwalifikasinya  berbeda beda di sisi  Allah SWT.
Bulan ini perjalanan hidup  kita  bergerak terus, pergerakan yang  objektif adalah  ketika  pergerakan itu  menuju serta diwarnai dengan  ridho Allah. Oleh  karena itu  khotib ingin   membahas tema  singkat   berdasarkan schedul Masjid  Alkautsar  tentang Aqidah,. yaitu “ Aqidah Islamiyah  menuju kekuatan Idealisme  spiritual  dalam Bingkai  Istiqomah Ummat “

Aqidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah  yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Menurut Hasan Al-Banna dalam kitab Majmu’ah ar-rasail:  “Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib di yakini kebenaranya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan”.
Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur-an dan As-Sunnah. yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih.
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh.Allah subahanahu wata`ala berfirman,

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُم مَّا حُمِّلْتُمْ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Katakanlah: "Ta'at kepada Allah dan ta'atlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu ta'at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". ( QS An Nuur (24) ayat  54 )
Para  sahabat rasulallah sangat  memegang kuat  aqidah  ini, Karena itulah, maka mereka dipersaksikan oleh Rasulullah saw sebagai golongan yang selamat, Tiga generasi inilah yang secara umum disebut sebagai generasi salaf. Rasulullah bersabda tentang mereka,
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ…
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah generasi pada masaku, lalu generasi berikutnya, lalu generasi berikutnya…” (H.R. Bukhari dan Muslim)
قَالَ : مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى
Artinya: “Mereka (golongan yang selamat) adalah orang-orang yang berada di atas suatu prinsip seperti halnya saya dan para shahabat saya telah berjalan di atasnya.” (H.R. Tirmidzi).

Di sisi  lain  ketika  kita  mengemukakan tentang  Idealisme. Idealisme adalah sesuatu yang dianggap benar oleh seseorang yang didasarkan pada pengalaman, pendidikan, kultur budaya atau kebiasaan. Atau  dapat di  katakan ; Idealisme itu adalah suatu pemikiran, ide, logika manusia yang jujur (murni) yang menuju kearah ideal.  Maka Jika  kita  satukan (konvergensikan ) dengan pembahasan terhadap nilai nilai agama  atau spiritual, maka  akan di dapati  istilah  Idealisme  Spritual.
Idealisme  spiritual inilah yang  sangat  prinsip  di era  global saat ini,  untuk kita  pikirkan dalam kehidupan  kita. Karena  Idealisme  spiritual  ini  sangat  mempunyai  keterhubungan dengan yang namanya  aqidah ( keyakinan).

Keberhasilan hidup yang ingin kita  raih  akan sangat tergantung dari  konsep dan aktualisasi  hal ini, Kemudian  bagaimana sebenarnya  menelaah  dan mempertahankan  “Aqidah Islamiyah  menuju kekuatan Idealisme  spiritual  dalam Bingkai  Istiqomah Ummat ?

Kehidupan  kita  manusia  sangat  rentan dengan “ terpeleset”. terutama dengan rayuan Iblis laknatullah, yang  menelusuk kedalam qolbu yang paling dalam, itulah hawa  nafsu duniawi namanya. Terkadang  banyak  manusia yang tidak sadari diri posisi ini, karena  iblis  sangat  keberatan jika  ada  manusia  yang derajatnya  naik (tinggi)  di sisi  Allah SWT. Baik  derajat di  dunia  maupun  derajat  di akhirat, karena  derajat di  dunia  ini  sangat  mempunyai  pengaruh  bahkan linier atau  keterhubungan pada  derajat  di akhirat kelak. Sedangkan porsi  akhirat  sinyal  dari  Allah :
وَلَأَجْرُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ
Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. (  QS Yusuf (12) ayat  57 )

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.  ( QS Al A'laa (87) –Ayat  17 )


كَذَلِكَ الْعَذَابُ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Artinya : Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui  (  QS Al Qalam (68) ayat 33)
Hadirin Sidang  jum,at,.........
Untuk  mempertahankan  aqidah yang  tertanam dalam  relung  hati  kita  pada  esensi  idealisme  spiritual, di era global dan masuknya  situasi  era  AFTA  2015 kedepan dimana  manusia  sudah  tidak akan mengalami jeda antar benua,setidaknya  perlu ummat islam lakukan 2 faktor  implementasi jihad, diantaranya ;
1.    Berjuang melawan sifat dasar yang buruk dalam diri sendiri yaitu melawan nafsu dan kecenderungan kepada kejahatan atau  kemaksiatan kepada  kepada Allah.
2.    Berjuang melalui karya tulis, bicara dan membelanjakan harta guna penyiaran kebenaran Islam.

Kekuatan  jihad yang ummat lakukan  tentunya  bukan pada  implementasi jihad yang  fundamental, akan tetapi   membangun kesadaran ummat untuk terus  mempertahankan idealisme  spiritual dalam diri  dengan maksimal pada kehidupan sehari hari.  Maka  itulah  proses  lahirnya  Istiqomah  dalam keimanan.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (  QS Fush Shilat (41) ayat  30)

Rasulallah SAW  bersabda “

Aku berkata, Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku satu perkataan dalam Islam yang aku tidak akan bertanya kepada seorang pun selain engkau. Beliau bersabda, Katakanlah, Aku beriman kepada Allah, kemudian berIstiqâmahlah (jangan menyimpang). (HR Muslim dari Sufyan bin Abdullah)


Istiqamah adalah anonim dari thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqomah dari kata “qaama” yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
Secara terminology, istiqomah bisa diartikan dengan beberapa pengertian berikut ini:

- Abu Bakar Shiddiq ra ketika ditanya tentang istiqamah ia menjawab; bahwa istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapapun)
- Umar bin Khattab r.a. berkata: “Istiqamah adalah komitment terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipu musang”
- Utsman bin Affan ra berkata: “Istiqamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah swt”
- Ali bin Abu Thalib ra berkata: “Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”
Dari khutbah singkat di atas,  setidaknya dapat kita  simpulkan bahwa  aqidah seorang muslim akan tertanam  dengan kuat  dan mantap jika  Idealisme spiritual dalam diri manusia beriman juga di buktikan  dengan berbagai jihad diniyah. Maka  akan melahirkan   nilai  beragama  yang  istiqomah dalam ridho Allah, amin.
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan  (  QS An Nuur (24)  ayat 52 )