Minggu, 12 Januari 2014
Kamis, 02 Januari 2014
Syafaat suatu harapan Manusia
“Syafaat “
Majelis Ta’lim An Nur Wahidiyah ( 3 Januari 2014 / 1 Robiul Awal 1435 )
مَّنْ يُطِعِ
الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ
حَفِيظًا
Artinya:
"Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling dari (ketentuan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pelihara bagi mereka." (QS. An-Nisa':80)
"Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling dari (ketentuan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pelihara bagi mereka." (QS. An-Nisa':80)
Puji syukur kehadirat
Allah SWT, Sholawat serta Salam tercurahkan
kepada Rasulallah SAW.
Makna “syafaat” adalah meminta sesuatu dari pemilik syafaat untuk
si penerima syafaat. Dalam hal ini
manusia adalah makhluq yang sangat memerlukan syafaat pada waktu
tertentu. (مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا): “Barang
siapa mensyafaati dalam kebaikan, maka ia akan mendapatkan bagian daripadanya.”
Kata syafaat secara bahasa merupakan isim dari syafa’a
yasyfa’u,
yaitu jika menjadikan sesuatu menjadi dua. Syafaat secara bahasa diambil dari pokok kata “Syafa’a”
yang memiliki makna “pasangan” Dan makna istilahnya, pemberi syafaat dengan
perantaraan syafaatnya itu, melengkapi yang memiliki kekurangan hingga menjadi
sempurna.
Manusia akan menerima syafaat
di dunia dan juga
di akhirat diantaranya Syafaat
di Dunia yaitu
1) Para Nabi
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ
ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ
الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
“Sesungguhnya
jikalau mereka menganiaya dirinya (berdosa) datang kepadamu (Muhammad) lalu
memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang
2).Amal Saleh وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ
عَظِيمٌ “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beraman saleh (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang bersar.
3) Para Malaikat الَّذِينَ يَحْمِلُونَ
الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ
وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُو “(Malaikat-malaikat)
yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman…”
4) Iman يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ
كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيم “Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya
Allah memberikan rahmatNya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya
yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Syafaat buat
manusia di hari
kiamat yang sangat
tinggi nilainya yaitu
dari Baginda Rasulallah SAW.
وَلَا يَشْفَعُونَ
إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى“…dan mereka
tidak memberi syafaat kecuali kepada orang-orang yang diridhai.”
Sahabat meminta syafaat kepada
Nabi :
1. Anas berkata, aku meminta kepada Rasulullah saww agar pada hari kiamat
kelak mensyafaatiku. Beliaupun mengabulkan dan bersabda, “Saya akan melakukan
permintaanmu.” Aku berkata kepada beliau saww, “Kemana saya bisa mencari Anda
(di makhsyar, pentj.)?” Beliau bersabda, “Di sisi shirat”
2. Ibnu Abbas berkata, “Ketika Ali as telah selesai memandikan
Rasulullah saww ia berkata, “Ayah ibuku untukmu (baca: siap mengorbankan apapun
juga, pentj.), engkau suci dikala hidup dan dikala mati, ingatilah kami di sisi
Tuhanmu.”
Terdapat tiga amalan akan menjadi syafaat ketika kita berada di
hari akhirat.: 1) Jauhi
pertengkaran, dusta dan perbaiki akhlak
(2) Banyakkan berselawat kepada Rasulullah SAW 3).Bacalah al-Quran dan
fahami maksudnya Kesimpulan : Marilah
bulan Kelahiran Manusia termulia Rasulallah SAW kita
lanjutkan perjuangannya dengan
berbuat dan beramal sholeh dengan maksimal.
Jeruk Purut : 1 Robiul awal
1435 H ( Drs. H.Hamzah MM )
Langganan:
Postingan (Atom)