Khutbah Jum,at
Masjid Roudhotussyifa Rs Marinir Cilandak
2 Robiutssani 1434 H
/ 14
Februari 2013
Puji syukur,….sholawat kepada
Nabi Muhammad SAW ,…wasiat Taqwa,……
“ STIMULUS DARI RASULULLAH
SAW MENGHADAPI IBLIS
sebagai Musuh kehidupan manusia ”
Oleh : Drs.H.Hamzah MM
Iblis
adalah satu makhluk dari bangsa jin yang diciptakan oleh Allah dari api yang
sangat panas. Penciptaannya lebih dahulu dari manusia (Adam). Hal ini
dijelaskan oleh Al-Qur`an.
وَالْجَآنَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ
مِن نَّارِ السَّمُومِ
“Dan
Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (al-Hjir (15) : 27)
Untuk
mencapai target kemulyaan di sisi Allah, manusia akan
begitu banyak rintangan dan
cobaan. Terutama yang berhubungan Keimanan, karena iman inilah target yang akan di anugrahkan
oleh Allah kepada setiap manusia.
Maka Iman itu pulalah yang menjadi target dari Iblis dan keturunannya agar
melemahi daya lekatnya pada
jiwa manusia beriman.
Siapakah musuh besar
manusia dalam kehidupannya di
dunia ini ? Tidak lain adalah Syaitan.Dalam
buku Yang tersembunyi Dr. HM. Quraish
Shihab menulis Setan (syaithan) berasal dari bahasa Ibrani
berarti ”lawan atau Musuh”.
Juga bisa di artikan “ jauh, tersesat,terbakar”.dia
adalah anak cucu dan cicit dari IBLIS.
Dalam
operasinya Iblis menjerumuskan
manusia pada jurang kesesatan dan kejahatan, mengunakan strategi dan langkah
yang sesuai dengan obyek yang akan disesatkannya. Apabila level manusia dari
sisi keimanannya lemah, maka strateginya berbeda dengan orang-orang yang
memiliki keimanan dan keyakinan yang tinggi kepada Allah. Untuk orang yang
memiliki keimanan dan keyakinan yang tinggi, setan akan mengunakan metode yang
jitu, dan apabila yang dihadapi setan adalah orang level tinggi dari
orang yang beriman, maka dia akan mengerahkan segala kemampuan dan segala
sarananya untuk bisa menggoda dan menyesatkan sehingga berhasil mengalahkannya.
Adapun dalil
yang menjelaskan bahwa setan memilki strategi dalam menyesatkan anak cucu Adam
adalah firman Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ
ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (al-Baqarah
(2) : 208)
Hadirin
sidang Jum,at :
Salah satu wujud
adanya syaithan yang
bersemayam pada jiwa
manusia yaitu syaithan melahirkan “
Angan angan “.
Kehidupan
dunia ini sangatlah pendek dan singkat. Maka, kerugianlah bagi orang yang
memperpanjang hidup ini dengan angan-angan. Karena, dengan panjang angan-angan,
seseorang akan terbuai dengan indahnya kata seandainya. Sementara,
dirinya lupa bahwa ajal selalu mengintainya. Karenanya, sementara dirinya dalam
keadaan lalai dan santai, ia tidak akan bersegera mempersiapkan untuk menghadapi
kehidupan yang lebih menentukan dan abadi, yaitu kehidupan ukhrawi. Setan
sangatlah cerdik dan licik, ia selalu mencari kelemahan manusia, dan
diantaranya adalah suka menikmati indahnya angan-angan. Dari titik itu lah,
setan memyesatkan manusia.
وَلأُضِلَّنَّهُمْ
وَلأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الأَنْعَامِ
وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّهِ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ
وَلِيًّا مِّن دُونِ اللّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka
(memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar- benar
memotongnya , dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka merubahnya “.Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi
pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (an-Nisaa’ (4) : 119)
Allah
swt menciptakan malaikat, jin, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Semuanya
diciptakan dalam rangka untuk beribadah kepada Allah swt. Hanya tunduk dan taat
pada-Nya saja. Namun ada makhluk yang membangkang perintah-Nya sehingga Allah
pun mengutuknya, dialah Iblis. Al Qur’an telah menjelaskan bahwa syaithan telah
bersumpah utk menjadi musuh manusia setelah dikeluarkannya dia dari surga. Di
dalam Surat Al A’raf:16-17, Iblis menjawab:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي
لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
Artinya :
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
( QS
Al A'raf (7) ayat 16 )
Hadirin Sidang Jum’at,….
Maka
Iblis dan bala tentaranya yaitu jin dan para syaitan akan menggoda manusia agar
mereka ingkar pada jalan Tuhannya. Sehingga ada banyak teman untuk masuk
neraka. Firman Allah.
“Hai anak
Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya
ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (al-A’raaf (7) : 27)
Selama
pertarungan itu, selain berusaha untuk menyesatkan manusia, iblis juga
melakukan rekruitmen dari bangsanya sendiri (jin) dan manusia. Mereka
yang berhasil direkrut itu disebut setan. Jadi, dalam hal ini setan bukanlah
sejenis makhluk, melainkan sifat-sifat buruk yang tidak ada kebaikannya sama
sekali pada bangsa jin dan manusia yang menjadi anak buah iblis atau paling
tidak dipengaruhinya.
Rasulallah SAW memberikan satu pemikiran kepada ummatnya untuk mengantisipasi keadaan manusia
di dunia ini
dari tipu daya iblis dan syaithan tersebut. Ada
tiga Pilar yang sangat
berguna sebagai stimulus Imaniyah dalam berperang menghadapi
Iblis dan syaithan,
diantaranya :
1.
Selalu Memperbaharui Iman kapan dan dimana saja berada.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا
ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ
زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat- ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.( QS Al Anfaal ayat
2)
Demikian pula Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Ahmad
bin Hambal rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa
bertambah dan berkurang? Beliau menjawab: “Iman bertambah sampai puncak
langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh.
” Beliau juga menyatakan:
“Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah
dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah,
dan apabila engkau menyia-nyiakannya, maka iman pun akan berkurang.“
Al Imam Allamah Abdurrahman bin Nashr As Sa’di
rahimahullah mengatakan: “Seorang mukmin yang diberi taufiq oleh Allah
Ta’ala, dia senantiasa berusaha melakukan dua hal:
Pertama, memurnikan keimanan dan cabang-cabangnya, dengan
cara mengilmui dan mengamalkannya.
Kedua, berusaha untuk menolak atau membentengi diri dari
bentuk-bentuk ujian (cobaan) yang tampak maupun tersembunyi yang dapat
menafikannya (menghilangkannya), membatalkannya atau mengikis keimanannya itu.” (At
Taudhih wal Bayan lisy Syajarotil Iman, hal 38).
Hadirin Sidang Jum,at ,………….
Sungguh
syetan bersemayam dalam hati manusia. Saat manusia berdzikir kepada Alloh,
syetan akan berlari. Namun, saat manusia lupa berdzikir, syetan datang kembali
membisiki ke jalan kejahatan. Nabi memerintahkan untuk senantiasa memperbaharui
iman. Sahabat bertanya bagaimana caranya? Nabi menjawab, perbanyaklah membaca,
memahami dan mengamalkan laa ilaha illalloh.
Rosul
dan sahabat saja, yang paling benar imannya, selalu memperbaharui iman mereka
dengan berbagai cara. Senantiasa mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya pada
saat kita melakukan segala sesuatu. Tidak ada waktu yang tersisa, untuk
memberikan kesempatan syetan menjegal kehidupan kita. Hadirkanlah selalu iman
kapan dan dimana kita berada. Iman tidak hanya hadir di mesjid, namun ia hadir
dimana-mana dalam aspek kehidupan.
Kita
patut belajar dari kisah dialog antara pengembala kambing dengan Umar bin
Khatab. Seorang pengembala sapi yang notabene memiliki tingkat intelektual yang
relatif rendah, namun memiliki nuansa keimanan yang sangat tinggi. Saat pengembala
dites keimananannya oleh sahabat Umar bin Khatam untuk dibeli kambingnya. Umar
berkata, “Bilang saja kepada majikanmu, kambing dimakan serigala”. Pengembala
pun berkata, “Dimana Alloh?”. Mendengar jawaban ini, Umar pun menangis.
Dalam kitab Irsyadul Ibad
minsabilirrosyad di ungkapkan, dengan kalimat, Jaddidu iimanakum, shohabat bertanya, dengan apa ya
rasulallah. Dengan istigfar
dan kalimat laa ilaha ilallah,..
Hadirin sidang jum,at,…
2.
Mentadabburi Al-Quran
Kiat
kedua untuk memenangi pertarungan dengan syetan adalah mentadabrui al-Quran.
Dalam berbagai ayat al-Quran, dikatakan bahwa merenungi dan menghayati al-Quran
akan berkorelasi dengan penambahan iman dan otomatis syetan akan menjauh.
Ketika berinteraksi dengan al-Quran, maka iman akan bertambah. Dan inilah yang
membedakan antara orang beriman dengan munafiq. Orang iman akan bertambah
imannya, sementara orang munafik bertambah penyakit nifaqnya, sampai mati dalam
keadaan kafir.Allah berfirman
dalam alqur,an :
وَإِذَا مَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ
فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَـذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ
آمَنُواْ فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Artinya : “Dan apabila
diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafiq) ada yang berkata,
“Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini?”
Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka
merasa gembira”.
Al Imam Al Ajurri rahimahullah berkata: “
Barangsiapa mentadabburi Al Quran, dia akan mengenal
Rabb-nya Azza wa Jalla dan mengetahui keagungan, kekuasaan dan qudrah-Nya serta
ibadah yang diwajibkan atasnya. Maka dia senantiasa melakukan setiap kewajiban
dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai maulanya (yakni Allah Ta’ala).“
Hadirin sidang jum,at :,…
Jadi,
merenungi Al-Quran merupakan kebutuhan yang lebih besar dibandingkan makan dan
minum. Saat tidak makan, bahaya ektrimnya adalah sakit. Sementara, kalau tidak
tadabur al-Quran, konsekwensinya bukan hanya mati secara fisik namun juga hati
nurani. Hati akan terkunci untuk menerima nasehat dan akhirnya mati dalam
keadaan kafir. Qs Muhammad ayat 24
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ
أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Artinya : Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al Quraan ataukah hati mereka terkunci?
Artinya : Dan mereka berkata : "Hati kami
tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran
mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman. ( QS Al
Baqarah (2) -Verse 88 )
Dalam
kondisi hidup yang penuh dengan fitnah di zaman postmodernisme saat ini, diharuskan kita selalu mentadaburi
al-Quran. Karena inilah sumber energi yang akan hadir untuk mengalahkan syetan.
Imam Ahmad bin Hambal, seorang sholeh, saat diminta bantuan merukyah seseorang
yang kesurupan jin. Sang Imam tidak bersedia datang. Ia cukup mengirimkan
sandalnya. Dan syetan pun langsung lari.
3.
Komitmen untuk Selalu Berjamaah dengan Orang-orang yang mendekatkan diri kepada
Allah ( Ulama & Sholihin )
Kiat
ketiga adalah berkomitem untuk selalu berjamaah dengan orang benar dan jujur
dalam aqidah, ibadah dan akhlaq. Sebagaimana tercantum dalam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ
اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya
:“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu
dengan orang-orang yang benar” ( QS At-Taubah 119 )
Dalam
islam, apa saja yang berjamaah, memiliki pahala yang besar, misalnya sholat
berjamaah, makan berjamaah, bepergian berjamaah, dan lain-lain. Berjamaah akan
memberikan kekuatan dan sinergi satu sama lain. Seorang mukmin akan kuat karena
disebabkan saudaranya. Oleh karena itu, zaman dan kondisi bangsa
yang seperti ini, kemaksiatan, kedholiman, kemunafikan nampak di masyarakat kita, itu
tidak lain adalah bukti bahwa
kinerja Iblis dan syaithan
berhasil secara maksimal dipermukaan muka
bumi ini.
Tiga pilar
ini akan sangat mempunyai pengaruh bagi
kehidupan kita jika kita
aplikasikan dengan satu
sifat yang berkelanjutan ( sustainability ). Semoga khutbah
ini bermanfaat amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar