Pengaruh Bulan Rajab
Pada Motivasi Ibadah Manusia “
Oleh : Drs.
H Hamzah MM
Sesungguhnya bilangan
bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan waktu Allah menciptakan Langit dan Bumi, diantaranya
empat bulan Haram(MULIA). ( QS
Attaubah ayat 36 )
Puji
syukur hanya kepada Allah SWT, sholawat kepada Rasulallah SAW.
Kehidupan
Manusia di dunia
ini pada dasarnya
sudah di design oleh Allah SWT
dengan sebaik baiknya pada mekanisme yg namanya waktu. Allah
SWT senantiasa memberikan kesempatan kepada
setiap manusia untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi setiap insan. terutama segmentasi
keimanan karena iman dan buahnya yang akan di pertahankan manusia di
sisi Allah kelak pada
etafe kehidupan keabadian. Kini kita mulai memasuki bulan Rajab 1435 H, kurang
dari 2 bulan lagi kita akan berjumpa dengan bulan istimewa Ramadhan. Kemudian
bagaimana pengaruh hadirnya Bulan Rajab
pada Motivasi Ibadah kita
manusia ?
Secara Umum Rajab
artinya : AL-ASHOB ( PENCURAHAN RAHMAT ). Huruf Ro
artinya Rohmat Allah, Huruf
Jim artinya Jurmul Abdi Wajinayatuhu ( Dosa seorang
Hamba ) dan Ba, Birullah ( Kebaikan Allah ) Al Qadhi Abu Ya’la berkata :
“Dinamakan bulan haram karena mengandung dua makna. Pertama, Diharamkan
berperang di dalamnya Kedua, Melanggar larangan-larangan pada bulan ini
lebih berat dosanya dibanding pada bulan selainnya, demikian pula ketaatan akan mempunyai nilai
yang lebih. Terdapat do,a dari
Rasulallah khusus bulan ini, اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ
شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ Ya Allah berkahilah kami di
bulan Rajab dan Sya'ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan . (HR. Al-Baihaqi dan Thabrani).
Rajab berasal dari lafadz tarjib, yang berarti mengagungkan.
Ini pendapat yang paling kuat, artinya dia memuliakan dan mengagungkannya
karena penghormatan orang Arab kepadanya. Oleh karena itu,Rajab dikatakan al
murajab (yang diagungkan, dimuliakan).
Kemulyaan tersebut Allah
yang mengkategorikan dengan maksud agar
manusia mampu melakukan
sebuah Forecasting ( rancangan
) sebuah
kehidupan kedepan yang pasti akan di alami
oleh manusia.
وَلَأَجْرُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ
يَتَّقُونَ
Artinya Dan sesungguhnya pahala di
akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. (QS Yusuf (12)-57)
Cintanya Rasulallah kepada kepada kita dapat lebih
kita renungkan dengan sabda
beliau yang terdapat dalam kitab
Salafie Durrotun
Nashihin:
Artinya :Kembalilah
kepada Tuhanmu yaitu Allah, bertaubatlah, mohonlah ampun dari segala
dosa dosamu, menghindarlah
kamu dari perbuatan maksiat dalam
bulan bulan haram/ rajab.
Kesempatan
manusia oleh Allah terus terbuka untuk mencapai ampunannya :وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (
QS Ali Imran (3) –ayat 133 )
Dalam Durrotun Nashihin. Kalimat “ Ilaamaghfirotin Min Robbikum
“ Bergesegaralah kamu hai
manusia pada memperoleh ampunan
Allah. Sedangkan menurut
Ibnu Abbas ra “
cepat cepatlah engkau bertoubat kepada Allah SWT. Menurut Ali Ibn Abu Tholib ra “ Bersegeralah
melakukan yang fardhu-fardhu (wajib) “. Prof.HM.Qurais Shihab mengemukakan dalam tafsir almisbah : “
ayat ini hendaknya dijadikan bagaikan sedang
mengikuti suatu perlombaan dan kompetisi sebagai suatu
cara menuju ampunan Allah SWT. Ibnu Katsir mengutip penjelasan
Ibnu Abbas dan Qatadah dalam masalah ini. “Sesungguhnya melakukan perbiatan
zalim di bulan-bulan aram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar
dibandingkan melakukan perbuatan zalim pada bulan-bulan lain. Asbabun Nuzul
tentang firman Allah yang sangat tinggi
nilainya ini.
tentang seorang pemuda yang bertemu dengan sahabat Rasul Muadz Bin Jabbal
sambil menangis menyesali perbuatannya. Muadz lalu menyampaikan kepada Rasul
tentang pemuda itu lalu Rasul menyuruh pemuda itu menemuinya . Rasul bertanya
mengapa pemuda itu menangis. “aku telah melakukan dosa yang sangat besar, aku
takut azab Allah” ungkap pemuda itu sembari tidak mau mengatakan apa yang telah
dilakukannya. Rasul kembali bertanya, “adakah dosamu melebihi
kebesaran kekuasaan Allah?”, “tidak” jawabnya sambil menyesal. Pemuda itu
akhirnya menjawab, “sudahTujuh tahun lamanya jika ada wanita meninggal aku gali
kuburnya dan aku berzina dengan jenazah tersebut” ungkap pemuda itu.
“menjauhlah dariku, aku takut mendapat imbas dari perbuatanmu itu berupa
panasnya api neraka” kata Rasul. Seketika
pemuda itupun lari ke bukit untuk meratap dan memohon ampunan Allah
selama 40 hari 40 malam. Bahkan dalam cerita dikatakan bukan hanya pemuda
itu yang menangis, makhluk-makhluk yang ada di bukitpun ikut menangis.Peristiwa
itu kemudian menjadi asbabun nuzul (sebab turunnya ayat ) surat Ali Imran ayat
133-136. Ketika turun ayat ini Rasul kemudian memanggil pemuda itu dan berkata,
“hai anak muda, permohonan ampunanmu dikabulkan oleh Allah jaminannya adalah
surga”
Analisa Penulis : Kekuatan nilai ibadah seseorang hamba
harus terus di alirkan
dengan kuat dan deras, hal itu jika
tanpa motivasi dari berbagai asfek akan kecil sekali
tercapai. Karena setiap saat/waktu
manusia di kelilingi oleh musuh kehidupannya yaitu
Iblis laknatullah. Duduk pada
kajian Ilmu, membaca, dan merekam Nasehat keimanan pada qolbu adalah
bagian asfek yang sangat mutlaq
di perlukan untuk membendung
derasnya keuatan Iblis itu. Rajab
dengan berbagai kelebihannya
setidaknya harus kita
jadikan star atau pengembangan yang bernilai lebih
pada segmen diniyah kita. Tajamnnya kemampuan
diniyah seseorang itu sangat
berpengharuh dengan situasi waktu salah satunya adalah
Rajab sebagai gerbang awal dari
Romadhan sebagai bulan kemulyaan
dari Allah SWT. Kemudian
Yang sangat tinggi
nilainya adalah ; Ulama
mayoritas sepakat pada bulan ini
terjadi peristiwa yang yang
sangat besar dalam mekanisme kehidupan Diniyah manusia yaitu peristiwa “ Isro dan Mi’roj “ Rasulallah SAW, sebagai satu
proses penempatan Ibadah tertinggi yaitu “
IBADAH SHOLAT LIMA WAKTU “. Sebagai
fundamental utama bagi
beragamanya manusia.
Wallahu a’lam
bishowab. Mohon maaf .Salam.
Jeruk
Purut 8
Rajab 1435 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar