Oleh Drs.H.Hamzah MM
Satu kondisi yang
pasti akan di alami oleh setiap kita
manusia yaitu kematian. Kematian
itu sebagai pintu
gerbang awal untuk bertemu dengan
Allah yang maha Agung,. Tetapi apakah
kita akan termasuk manusia yang
terkategori akan bertemu dengan
Allah.
Setidaknya kita pasti bertemu dengan Allah jika
kita berada dalam naungan Nya,..
Oleh karena itu Rasulallah
SAW melalui Abu Khurairoh r.a,
pernah memberikan satu kunci yang
bermuara pada upaya
untuk mendapat naungan Allah di suatu
hari yang sangat kritis,
mengerikan, dan Cuma ada dua alternative
yaitu Ridho Allah atau Murka
Allah.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ
اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَ
ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ:
الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ
مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ
اجْتَمَعَا عَلَيْهِ
وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ
فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ
مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat
naungan Allah pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dgn masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tak bertemu & tak juga berpisah kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dgn sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dlm keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 & Muslim no. 1712)
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dgn masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tak bertemu & tak juga berpisah kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dgn sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dlm keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 & Muslim no. 1712)
Ketujuh orang yang tersebut dlm hadits di atas, walaupun
lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka
itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan
Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi & melawan hawa
nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah & ketaatan kepada-Nya.
1. Pemimpin yang adil.
Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dgn Allah
Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma
dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
“Orang-orang
yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya,
di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah
kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dlm hukum, adil dlm keluarga
& adil dlm melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no.
3406)
2. Pemuda yang tumbuh di
atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
Hal itu karena dorongan & ajakan kepada syahwat di masa
muda mencapai pada puncaknya, karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu
terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda sanggup utk meninggalkan
semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah, maka dia
sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dlm hadits di atas, yaitu
dinaungi oleh Allah di padang mahsyar. Jika
kita repress sejarah tiga
pemuda dalam gua yang di selamatkan oleh
Allah melalui Munajatnya masing masing tidak lain karena
wasilah kebaikan yang pernahn
iya lakukan. Salah satu kebaikan itu adalah “ ketika
ada kesempatan untuk berbuat
maksiat dengan gadis cantik dia
Insaf dan sadar bahwa
hal itu adalah di
lihat oleh Allah “.
3. Lelaki yang hatinya
terpaut dgn masjid.
Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dlm firman-Nya:
Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dlm firman-Nya:
في بيوت أذن الله أن ترفع ويذكر فيها اسمه يسبح له فيها بالغدو والآصال رجال لا تلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة يخافون يوماً تتقلب فيه القلوب والأبصار ليجزيهم الله أحسن ما عملوا ويزيدهم من فضله والله يرزق من يشاء بغير حساب
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah
diperintahkan utk dimuliakan & disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu
pagi & waktu petang. Laki-laki yang tak dilalaikan oleh perniagaan &
tak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, & (dari) mendirikan
sembahyang, & (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang
(di hari itu) hati & penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang
demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan)
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, & supaya Allah
menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)
Terkaitnya hati dgn masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan & seruan jiwa yang jelek itu & lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Dua
orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tak bertemu & tak
juga berpisah kecuali karena Allah.
Kedua orang ini telah berjihad dlm melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru utk saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah. Makna ‘mereka tak bertemu & tak juga berpisah kecuali karena Allah’ adalah keduanya bersatu & bermuamalah karena keduanya mencintai Allah. Karenanya kapan salah seorang di antara mereka berubah dari sifat ini (mencintai Allah), maka temannya itu akan meninggalkannya & menjauh darinya karena dia telah meninggalkan sifat yang menjadi sebab awalnya mereka saling menyayangi. Sehingga jadilah ada & tak adanya cinta & sayang di antara keduanya berputar & ditentukan oleh ketaatan kepada Allah & berpegang teguh kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.
5.
Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi
cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status
social yang tinggi, harta yang melimpah, & kecantikan yang luar biasa utk
berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan & ajakan tersebut
karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia
lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu.
Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk ke dlm firman Allah Ta’ala:
وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya & menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)
Dan pemimpin setiap lelaki dlm masalah ini adalah Nabi Yusuf
alaihissalam.
6. Orang yang bersedekah dgn
sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan
oleh tangan kanannya.
Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah &
dermanya tak diketahui oleh siapapun kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan
dgn kalimat ‘hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan oleh
tangan kanannya’.
Karenanya disunnahkan dlm setiap zakat, infak, & sedekah
agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya secara langsung kepada yang
berhak menerimanya & tak melalui wakil & perantara. Karena hal itu akan
lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia memberikannya kepada
kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia
sembunyikan.
7. Orang yang berdzikir
kepada Allah dlm keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.
Ini adalah amalan yang sangat berat & tak akan dirasakan
kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman & orang yang takut kepada
Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan tangisan
yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah
Ta’ala.
Kemudian, penyebutan 7 golongan dlm hadits ini tidaklah
menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dlm hadits lain adanya golongan
lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di
antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dlm penagihan utang. Dari
Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ
“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang
berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah
naungan-Nya.” (HR. Muslim no. 5328)
sumber: www.al-atsariyyah.com tags: Hari Kiamat, Alaihi Wasallam, Abu Hurairah, Radhiallahu Anhu,
sumber: www.al-atsariyyah.com tags: Hari Kiamat, Alaihi Wasallam, Abu Hurairah, Radhiallahu Anhu,
Pada kondisi
zaman yang penuh dengan fitnah
saat ini memang sangat berat sekali
mengkondisikan 7 kelompok ini
dalam hidup kita. Tetapi mestikah kita
manusia yang di berikan berbagai
macam keistimewaan oleh Allah harus
terkalahkan oleh Syaithan yang
notebene memang telah tidak mungkin mendapatkan naungan Allah. Oleh
karena itu, media
yang sangat efektife tidak lain
adalah perbanyak berdekatan dengan
ulama. Karena majelis ulama akan membuat keteduhan dan
membuka wacana keimananan
kita. Wallohu A’lam. Salam. Hz
Jeruk Purut
20 Robiul Tsani 1434 H / 5
Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar