“KADO
SPIRITUAL RASULALLAH DI BULAN RAJAB DARI
ALLAH SWT “
Oleh : Drs. H Hamzah MM
Artinya : Sesungguhnya bilangan
bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan waktu Allah menciptakan Langit dan Bumi, diantaranya
empat bulan Haram ( Mulia ) (
QS At -Taubah 36 )
Puji syukur, …..sholawat kepada
Nabi Muhmmad SAW,….. Wasiat Taqwa,……
Proses
jalannya hidup kita manusia di dunia ini
mengalami
perputaran yang memang sudah di design oleh Allah SWT. Dalam kontek
lebih besar sering kita
sebut sebagai bagian dari syariah
:
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِّنَ الْأَمْرِ
فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاء الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Kemudian Kami jadikan
kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka
ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui. ( QS Al Jaatsiyah (45)ayat 18 )
Maha
suci Allah dari 12 bulan
dalam satu tahun itu kita manusia
di berikan 4 bulan yang memiliki kondisi
yang berbeda diantara
bulan-bulan yang lainnya, sehingga 4 bulan tersebut Allah ungkapkan
sebagai bulan-bulan yang haram( mulia )
maksudnya bulan yang memiliki keutamaan
yang lebih di sisi Allah, hal
itu sesuai dengan isi kandungan
alqur’an :
Artinya :
Sesungguhnya bilangan bulan
pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan waktu Allah
menciptakan Langit dan Bumi, diantaranya
empat bulan Haram ( Mulia ) (
QS At -Taubah 36 )
Hadirin sidang
Jum’at :
Empat
bulan yang mulia itu menurut Ulama :
Bulan Rajab, Dzulqo,dah, Dzulhijjah dan Bulan Muharram. Tidak sedikikt Hadits-hadist Rasulallah SAW yang menunjukan kemulyaan Bulan Rajab ini diantaranya :
Secara
Umum Rajab artinya : AL-ASHOB (
PENCURAHAN RAHMAT ) ulama menklasifikasikan Huruf
Ro artinya Rohmat
Allah, Huruf Jim artinya
Jurmul Abdi Wajinayatuhu ( Dosa seorang
Hamba ) Dan Huruf Ba’ Birullah ( Kebaikan Allah )
Artinya :
Dan bersegeralah kamu
kepada Ampunan Allah dan kepada Syurganya yang luasnya seluas
langit dan Bumi yang disediakan untuk orang orang yang
bertaqwa ( QS Al Imron 133 )
Secara
nilai imaniyah, bulan bulan yang
di muliakan Allah tidak lain adalah agar
manusia dalam hidupnya
selalu dan selalu melakukan berbagai macam perkembangan
(development), terutama perkembangan
yang mengarah pada tumbuhnya nilai
nilai spiritual. Atau perasaab perlunya melakukan pendekatan
kepada sang pencipta yaitu Allah
SWT.
Salah satu
upaya dari prosses
perkembangan tersebut yaitu
melakukan reintrosfeksi tentang apa
yang terjadi pada baginda
Rasulallah 15 Abad yang lalu pada bulan Rajab ini. Yaitu Perintah Ibadah Sholat bagi kita ummat Islam. Saat
Isro dan Mi;roj
baginda rasulallah SAW langsung
berhadapan dengan Allah swt dan
tidak seluruh Nabi mendapati
hal seperti ini :
Peristiwa yang
sangat penting terjadi dalam bulan Rajab yaitu : ISRO MI’ROJ
NABI MUHAMMAD SAW.
Artinya :
Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada
suatu malam dari masjdidl Haram ke masjidil aqsho yang
telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda tanda (kebesaran) Kami, sesungguhnya Dia maha
mendengar lagi maha melihat. ( QS Al Isro ayat 1 )
Hadirin
Sidang Jum’at :
Isro adalah
perjalan Rasulallah dari kota
Mekah ke Baitul Maqdis ( Falestina ) atau Masjid
Al Aqsho. Dan Mi’Roj adalah
perjalanan Rasulallah Dari
Masjid Al Aqsho naik
ke Sidratul Muntaha (
Lauh Mahfuzd ). Diantara empat
hikmah dari isro’ dan
mi’rojnya Nabi Muhammad SAW
adalah :
(1) Tentang KEIMANAN kepada
Allah
(2) Tentang SYARIAH ALLAH
(3) Tentang KEILMUAN
(4) Tentang MUAMALAH
MANUSIA DARI ZAMAN KE ZAMAN
Hadirin Sidang Jum’at :
Lain halnya jika
kita analisa dari
perjalanan Rasulallah SAW dalam
Isro dan Mi;roj dari sisi lain terutama
yang mengarah pada melahirkan
nilai nilai keyakinan.
1) Nabi Muhammad langsung bertemu
Allah SWT
2) Nabi Muhammad diperlihatkan kejadian manusia
dari seluruh zaman sejak Nabi
Adam hingga akhirat kelak
Dua kejadian pada
baginda Rasulallah SAW merupakan hal
yang sangat istimewa bagi
beliau dan juga bagi kita
ummatnya tentunya.
Semoga
kado besar dan mulia dari
perjalanan spiritual Rasulallah SAW
dalam Isro dan Mi’roj ini kita
lanjutkan dengan meng-isro’kan diri
kita pada setiap
sholat kita. Karena sholatnya
seorang Muslim tidak lain adalah isro’ nya
kaum muslimin.
Dalam kitab
irsyadul Ibad
minsyabililrosyad di kemukakan.
Tentang betapa tingginya
nilai sholat seorang hamba
di hadapan Allah :
Semoga
bermanfaat Amien.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar