Meraih Ketenangan
Oleh H Hamzah
Ahmad
Peradaban manusia
di dunia ini semakin
kehilangan target positifnya.
Manusia yang menjadi
perusak itu, karena hati mereka
tidak dilahirkan ketenangan
yang stabil. Iblis begitu leluasa
mempengaruhi mereka pada banyak
asfek,. Harta,tahta,wanita telah sangat nampak
kondisinya.
Rasa
kegundahan yang di lahirkan
dalam hati manusia ibarat sinyal
panggillan bagi Iblis untuk berbuat lebih banyak pada
kinerja buruk manusia. Oleh
karena sangat akan berpengaruh dengan satu
proses hidup yang meregulasi pada
sebuah Ketenangan Hidup. Jjika demikian penting ketenangan
dalam hidup kita, karena kesuksesan juga sangat bergantung kepadanya, maka
bagaimanakah cara untuk meraih ketenangan itu? Sebagian orang mencari
ketenangan dengan perbuatan sia-sia, sebagian mereka bahkan mencari ketenangan
di tempat-tempat kemaksiatan. Semua itu keliru dan fatal akibatnya. Alih-alih
ketenangan, semua itu justru akan semakin membuat hati diliputi kesedihan. Jika
pun ketenangan didapatkannya, namun ia adalah ketenangan yang palsu dan sesaat.
Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir al Syatsry
–semoga Allah menjaganya- dalam kitabnya “Hayâtu al Qulûb” menyebutkan
arahan-arahan yang terdapat dalam al Qur`an dan sunnah
untuk meraih ketenangan tersebut:
1. Berkumpul
dalam rangka mencari ilmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabada:
« مَا اجتمعَ
قَوم في بيت من بُيُوتِ الله تباركَ وتعالى يَتْلُونَ كتابَ الله عزَّ وجلَّ ،
ويَتَدَارَسُونَهُ بينهم ، إِلا نزلت عليهم السكينةُ ، وَغَشِيَتْهم الرحمةُ ،
وحَفَّتْهم الملائكة ، وذكرهم الله فيمن عنده »
“Tidaklah suatu kaum berkumpul sebuah
rumah Allah tabaraka wa ta’ala, mereka membaca Kitabullah azza wa jalla,
mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka sakinah,
rahmat akan meliputi mereka, para malaikan akan mengelilingi mereka dan Allah
senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan malaikan yang berada di sisi-Nya.”
(HR Muslim no. 2699)
2. Berdoa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para sahabatnya pernah mengulang-ulang kalimat doa berikut dalam
perang ahzab:
فَأَنْزِلَنَّ
سَكِيْنَةً عَلَيْنَا وَثَبِّتِ الأَقْدَامِ إِنْ لَاقِينَا
“Maka turunkanlah ketenangan kepada
kami
Serta teguhkan lah kaki-kaki kami saat kami bertemu (musuh)”
Maka Allah memberikan mereka kemenangan
dan meneguhkan mereka.
3. Membaca
al Qur`an.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
« تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ »
“Ia adalah ketenangan yang turun karena
al Qur`an.” (HR Bukhari: 4839, Muslim: 795)
4. Memperbanyak
dzikrullah.
Allah berfirman:
الَّذِينَ
آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)
5. Bersikap
wara’ (hati-hati) dari perkara syubhat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
الْبِرُّ مَا
سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ
تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ
أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ
“Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa
tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa
meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun
orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan).” (HR Ahmad
no. 17894, dishahihkan al Albani dalam Shahîh al Jâmi no: 2881)
6. Jujur
dalam berkata dan berbuat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
فَإِنَّ
الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
“Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan
dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi no: 2518)
Begitu pun semua ketaatan kepada Allah
dan sikap senantiasa bersegera kepada amal shaleh adalah diantara faktor yang
akan mendatangkan ketenangan kepada hati seorang mukmin. Jika kita selalu
mendengar dan berusaha untuk mentaati Allah dan rasul-Nya, maka hati kita akan
kian tenang dan teguh. Allah berfirman:
“…Dan sesungguhnya kalau mereka
melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian
itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman
mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar
dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (QS. An Nisâ [4]:
68)
Saudaraku, jika kita dapat
mempertahankan ketenangan hati sehingga senantiasa teguh berada dalam jalan
Allah, apa pun yang terjadi kepada kita, maka bergembiralah, karena kelak saat
kita meninggalkan dunia yang fana ini, akan ada yang berseru kepada kita dengan
seruan ini:
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah
hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]: 27-30) (Lihat Hayâtu
al Qulûb: 90-91)
Enam langkah ini,akan mampu
melahirkan kekuatan yang luar
biasa bagi manusia, oleh
karenanya era global saat ini mulailah
melakukan olah otak ( spiritual development ),karena dengan
itu manusia akan muncul menjadi sebuah
sosok yang sangat bernilai di sisi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar