Selasa, 26 Mei 2015

Contoh Proposal (harus di sesuaikan Variabelnya )

PENGARUH  GAYA  KEPEMIMPINAN DOSEN
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR  MAHASISWA  STAI ALHIKMAH  JAKARTA Oleh  : Hj Siti Lailatul Budiah

A.           Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat di segala bidang kegiatan, begitu pula dalam kegiatan pendidikan. Globalisasi ini sangat mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan pendidikan bagi warga negaranya melakukan berbagai kegiatan dan menyediakan fasilitas pendukungnya, termasuk memberlakukannya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Pendidikan. Pemimpin lembaga  pendidikan sebagai  ruhnya  pendidikan harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. (Wahjosumijo, 2002 : 10) mengemukakan bahwa Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai leader harus memiliki karakter yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kemampuan yang harus diwujudkan Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pimpinan dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan misi Perguruan Tinggi, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Kepribadian Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan. Di Indonesia, kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas ini sudah diamanatkan secara jelas di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan dipertegas lagi di dalam Batang Tubuh, yaitu di dalam pasal 31 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Tujuan akhir pendidikan nasional secara umum adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas seperti tercantum dalam pasal 3 UU No. 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Untuk menunjang semua itu, maka dibutuhkan berbagai faktor yaitu diantaranya gaya  Kepemimpinan Dosen  dan Budaya  organisasi  yang sangat  diperlukan untuk tercapainya  sebuah Motivasi dan Kecerdasan Emosional (Emotional Intellegence), yaitu kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi belajar diri, empati dan keterampilan sosial. Sehingga dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan Dosen dan Budaya  Organisasi  akan mampu melahirkan  kecerdasan dan kemampuan mahasiswa untuk mengenali motivasi serta emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi belajar diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

Seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, inovasi pembelajaran merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian, di samping sarana penunjang pembelajaran. Berbagai forum diadakan untuk menyemaikan dan mensosialisasikan gagasan tentang inovasi pembelajaran dengan partisipan atau subjek sasaran para guru. Bahkan, dalam Diklat Sertifikasi Guru, sebagai tindak lanjut penanganan para peserta sertifikasi yang tidak lolos lewat jalur porto folio, inovasi pembelajaran merupakan salah satu mata diklat.

Beradasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang  keadaan  Gaya  Kepemimpinan dan Budaya organisasi   di lingkungan Mahasiswa  Sekolah Tinggi Agama Islam Alhikmah Jakarta  dengan Judul : “  PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DOSEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR  MAHASISWA  STAI ALHIKMAH  JAKARTA “.

B.           Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.    Rendahnya motivasi belajar para  mahasiswa mungkin berkaitan dengan dedikasi  kepemimpinan  Dosen, kwalitas Dosen, kredibilitas Dosen sehingga  motivasi mahasiswa rendah. Terkait dengan ini  muncul pertanyaan apakah semakin  baik  Gaya  Kepemimpinan  Dosen  dalam mengajar, semakin baik pula motivasi belajar mahasiswa tersebut.

2.    Rendahnya motivasi belajar mahasiswa  mungkin berkaitan dengan keadaan Budaya  Organisasi di kampus rendah. Terkait dengan ini  muncul pertanyaan apakah semakin baik kondisi  Budaya  Organisasi semakin  baik pula motivasi belajar mahasiswa tersebut.

C.           Rumusan Masalah
Untuk mendalami permasalahan diatas, maka peneliti kiranya dapat merumuskan permasalahan yang sesuai dengan  :

1.   Apakah  Terdapat  pengaruh  langsung secara  positif Gaya Kepemimpinan Dosen  dengan Motivasi  Belajar  Mahasiswa  ? 
2.     Apakah Terdapat pengaruh  langsung secara  positif Budaya  Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan Dosen   ? 
3.     Apakah Terdapat pengaruh  langsung Positif Budaya Organisasi  dengan Motivasi Belajar Mahasiswa  ?
4.     Apakah Terdapat  pengaruh langsung Gaya  Kepemimpinan  Dosen dan Budaya  Organisasi    dengan  Motivasi  Belajar  Mahasiswa ? 

D.           Tujuan  Dan Tempat   Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka peneliti mengungkapkan secara spesifik tujuan yang akan dicapai adalah:
1.    Mengetahui Budaya  Organisasi  mempengaruhi terhadap motivasi belajar Mahasiswa  STAI ALHIKMAH  JAKARTA
2.    Mengetahui gaya kepemimpinan Dosen mempengaruhi terhadap motivasi belajar  Mahasiwa STAI ALHIKMAH  JAKARTA
Penelitian ini dilakukan di STAI ALHIKMAH  Jakarta,  dengan  waktu  pelaksanaan Penelitian  1 April   2015  s/d    Juli  2015

E.           Manfaat  Dan Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka peneliti mengungkapkan secara spesifik manfaat/kegunaan yang akan dirasakan adalah:
1.    Penyediaan data base dalam rangka peningkatan kualitas manajemen SDM di STAI ALHIKMAH  JAKARTA
2.    Peningkatan kualitas SDM dalam upaya optimalisasi motivasi belajar mahasiswa dalam menjalankan tugasnya.
3.    Pengembangan kampus STAI  ALHIKMAH JAKARTA  menuju Perguruan Tinggi berbasis riset (penelitian).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data  numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti (Saifuddin Azwar, 2004).

Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur. Variabel pada analisis jalur terdiri dari variabel eksogen dan endogen. Kontelasi Penelitiannya adalah:

Keterangan :
Variabel endogen (variabel terikat) adalah Y, Variabel eksogen (variabel bebas/intervening) adalah X

F.            Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, peneliti akan membatasi permasalahan yaitu: meneliti pengaruh positif dan signifikan tingkat kecerdasan emosional,gaya kepemimpinan transformasional pimpinan lembaga  pendidikan terhadap motivasi belajar mahasiswa STAI ALHIKMAH  JAKARTA Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah, maka penulis mengemukakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I.  PENDAHULUAN

Sekolah Tinggi Agama Islam  ( STAI )  ALHIKMAH JAKARTA dengan berbagai potensi didalamnya yaitu kualitas kecerdasan emosional (EQ) staf pengajarnya, dengan latar belakang SDM didalamnya pun memiliki latar belakang organisasi yang beragam, sehingga tercipta kondisi perkuliahan yang kondusif ditambah lagi dengan pemimpin yang sangat konsern terhadap pengembangan kualitas perkuliahan dan SDM didalamnya sehingga memilki motto yaitu “Islami, Profesional, dan Mandiri”. Dari motto tersebut dapat kiranya menjadi motor penggerak dalam rangka mewujudkan lembaga pendidikan yang kondusif, dalam arti SDM yang berkualitas, Gaya  kepemimpinan dan amanah, sehingga disegani dan mendapatkan nilai positif bagi bangsa, negara dan agama menuju kampus berbasis riset di tahun 2015.
Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pimpinan harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. (Wahjosumijo, 2002 : 10) mengemukakan bahwa Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai leader harus memiliki karakter yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kemampuan yang harus diwujudkan Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pimpinan dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan misi Perguruan Tinggi, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Kepribadian Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.

Dari identifikasi masalah diatas, peneliti akan membatasi permasalahan yaitu: meneliti pengaruh positif dan signifikan tingkat gaya kepemimpinan Dosen dan Budaya Organisasi  terhadap motivasi belajar motivasi mahasiswa STAI ALHIKMAH  JAKARTA


BAB II  TINJAUAN  PUSTAKA

A.Deskripsi Konseptual
1.Variabel Terikat: Konsep Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu motivum, yang artinya alasan sesuatu terjadi, alasan tentang sesuatu hal itu bergerak atau berpindah. Kata motivum diartikan dalam bahasa Inggris yaitu motivation (Djiwandono, 2006).

2.Variabel  Bebas :  Gaya Kepemimpinan Dosen
Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.3 Ketiga, kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi  (French dan Raven (1968) )

Menurut Rogers (1983) bahwa pada dasarnya di dalam diri setiap manusia ada keinginan atau motivasi yang sangat kuat untuk belajar. Tidak terkecuali juga dalam diri mahasiswa, motivasi itu sudah ada, maka dosen berkewajiban untuk mengembangkan motivasi berprestasi, sehingga motivasi berprestasi tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk prestasi yang maksimun. Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa motivasi berprestasi  dapat berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa di kampus (McKeachie dalam McClelland, 1987).

Heater dan Bass (1998) mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional lebih menarik bagi karyawan yang berpendidikan tinggi karena karyawan yang berpendidikan tinggi mendambakan tantangan kerja yang dapat menambah profesionalis dan pengembangan diri.

3.Variabel Bebas: Budaya Organisasi
Konsep budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai atau pola dasar yang diterima dan nilai yang dikembangkan yaitu nilai berfikir, berperasaan, beraksi, beradaptasi oleh organisasi dimana hal itu mengakaji dan menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Selain itu juga bertindak dan memecahkan masalah yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi dalam berorganisasi.
           
A.           Deskripsi Operasional
1.            Motivasi Belajar
Skor total yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala yang berisi sejumlah pernyataan sebagai penjabaran dari komponen-komponen Motivasi Belajar ada 2 (dua) yaitu motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam dirinya untuk mencapai sesuatu, memiliki komitmen, memiliki inisiatif, dan memiliki sikap optimis terhadap aktifitas yang dilakukan. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar dirinya untuk mencapai sesuatu, memiliki komitmen, memiliki inisiatif, dan memiliki sikap optimis terhadap aktifitas yang dilakukan. Dengan demikian motivasi merupakan individu yang memiliki 4 aspek seperti adanya dorongan mencapai sesuatu, memiliki komitmen, memiliki inisiatif, dan memiliki sikap optimis terhadap aktifitas yang dilakukan.

2.Budaya Organisasi
Konsep budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai atau pola dasar yang diterima dan nilai yang dikembangkan yaitu nilai berfikir, berperasaan, beraksi, beradaptasi oleh organisasi dimana hal itu mengakaji dan menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Selain itu juga bertindak dan memecahkan masalah yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi dalam berorganisasi.

3.Gaya Kepemimpinan  Dosen
Skor total yang diperoleh dari gaya kepemimpinan dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional yang mempunyai empat dimensi, yaitu (1) charisma (kharisma), (2) inspirational motivation (motivasi inspirasi), (3) intellectual stimulation (rangsangan intelektual), dan (4) individualized  consideration (perhatian individu).
Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa motivasi berprestasi  dapat berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa di kampus (McKeachie dalam McClelland, 1987).

Bass dan Avolio (1994) mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai empat dimensi, yaitu (1) charisma (kharisma), (2) inspirational motivation (motivasi inspirasi), (3) intellectual stimulation (rangsangan intelektual), dan (4) individualized  consideration (perhatian individu).

BAB III   METODOLOGI  PENELITIAN

A.Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data  numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti (Saifuddin Azwar, 2004). Populasi adalah keseluruan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto; 2002). Karena itu untuk melaksanakan penelitian tentu ada subjek penelitian yang dijadikan sumber untuk menggali data (Yogyakarta: 2004).
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan instrumen kuesioner atau angket untuk mengungkap variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan  Dosen  dan Budaya Organisasi  dan variabel terikat yaitu motivasi belajar   Mahasiswa STAI  ALHIKMAH  JAKARTA. Instrumen kuesioner atau angket untuk mengungkap variabel bebas yaitu  Budaya  Organisasi Dan kepemimpinan Dosen variabel terikat yaitu Motivasi Mahasiswa  STAI  ALHIKMAH JAKARTA 

Seluruh variabel akan menggunakan skala likert yang sudah dimodifikasi dimana responden memilih 5 (lima) jawaban yang tersedia.  Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statistika inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji.

BAB IV :  HASIL  PENELITIAN  DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala Kecerdasan Emosional, Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Skala  Motivasi Belajar. Tujuan deskripsi data juga diharapkan dapat menghasilkan penyebaran subjek berdasarkan kategori skor yang diperoleh. Menggunakan  uji  Linearitas, uji  Normalitas  serta  melakukan uji  hipotesa  masing masing hubungan yang terjadi  dari masing masing Variabel  yang ada.  Dari  hasil   yang di peroleh maka  di lakukan analisa  hasil  hipotesa, dengan melakukan konversi  terhadap  teori  yang di jadikan rujukan dalam Tesis ini.

BAB  V : KESIMPULAN DAN  SARAN

Merupakan bagian terakhir dari penulisan tesis ini yang membahas tentang kesimpulan dan saran-saran sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini.

 

1 komentar: