PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
DOSEN
TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA STAI ALHIKMAH
JAKARTA Oleh : Hj Siti Lailatul Budiah
A.
Latar Belakang Masalah
Era
globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat di segala bidang
kegiatan, begitu pula dalam kegiatan pendidikan. Globalisasi ini sangat
mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga diperlukan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pemerintah Indonesia dalam upaya
meningkatkan pendidikan bagi warga negaranya melakukan berbagai kegiatan dan
menyediakan fasilitas pendukungnya, termasuk memberlakukannya Undang-Undang No.
14 tahun 2005 tentang Pendidikan. Pemimpin lembaga pendidikan sebagai ruhnya
pendidikan harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan
kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan
tugas. (Wahjosumijo, 2002 : 10) mengemukakan bahwa Pimpinan Perguruan Tinggi
sebagai leader harus memiliki
karakter yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan
pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.
Kemampuan yang harus diwujudkan Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pimpinan
dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan
misi Perguruan Tinggi, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan
berkomunikasi. Kepribadian Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat
(1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko
dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan. Di
Indonesia, kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas ini sudah diamanatkan secara jelas di dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, dan dipertegas lagi di dalam Batang Tubuh, yaitu di dalam pasal 31
tentang Sistim Pendidikan Nasional. Tujuan akhir pendidikan nasional secara
umum adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas seperti
tercantum dalam pasal 3 UU No. 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas)
Untuk menunjang semua itu, maka dibutuhkan berbagai
faktor yaitu diantaranya gaya
Kepemimpinan Dosen dan
Budaya organisasi yang sangat
diperlukan untuk tercapainya
sebuah Motivasi dan Kecerdasan Emosional (Emotional Intellegence), yaitu kemampuan seseorang mengatur
kehidupan emosinya dengan inteligensi (to
manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriateness of
emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri,
pengendalian diri, motivasi belajar diri, empati dan keterampilan sosial.
Sehingga dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan Dosen dan
Budaya Organisasi akan mampu melahirkan kecerdasan dan kemampuan mahasiswa untuk
mengenali motivasi serta emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi belajar
diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina
hubungan (kerjasama) dengan orang lain.
Seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, inovasi
pembelajaran merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian, di samping
sarana penunjang pembelajaran. Berbagai forum diadakan untuk menyemaikan dan
mensosialisasikan gagasan tentang inovasi pembelajaran dengan partisipan atau
subjek sasaran para guru. Bahkan, dalam Diklat Sertifikasi Guru, sebagai tindak
lanjut penanganan para peserta sertifikasi yang tidak lolos lewat jalur porto
folio, inovasi pembelajaran merupakan salah satu mata diklat.
Beradasarkan latar belakang permasalahan di atas,
penulis tertarik untuk meneliti tentang
keadaan Gaya Kepemimpinan dan Budaya organisasi di lingkungan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Alhikmah Jakarta dengan Judul : “ PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN DOSEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
STAI ALHIKMAH JAKARTA “.
B.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya motivasi belajar para
mahasiswa mungkin berkaitan dengan dedikasi kepemimpinan
Dosen, kwalitas Dosen, kredibilitas Dosen sehingga motivasi mahasiswa rendah. Terkait dengan
ini muncul pertanyaan apakah
semakin baik Gaya
Kepemimpinan Dosen dalam mengajar, semakin baik pula motivasi
belajar mahasiswa tersebut.
2. Rendahnya motivasi belajar mahasiswa mungkin berkaitan dengan keadaan Budaya Organisasi di kampus rendah. Terkait dengan
ini muncul pertanyaan apakah semakin baik
kondisi Budaya Organisasi semakin baik pula motivasi belajar mahasiswa
tersebut.
C.
Rumusan Masalah
Untuk mendalami permasalahan diatas, maka peneliti kiranya
dapat merumuskan permasalahan yang sesuai dengan :
1. Apakah Terdapat pengaruh
langsung secara positif Gaya
Kepemimpinan Dosen dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa ?
2. Apakah Terdapat pengaruh langsung
secara positif Budaya Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan Dosen ?
3. Apakah Terdapat pengaruh langsung
Positif Budaya Organisasi dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa ?
4. Apakah Terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan
Dosen dan Budaya Organisasi dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa ?
D.
Tujuan Dan Tempat
Penelitian
Sesuai
dengan rumusan masalah diatas, maka peneliti mengungkapkan secara spesifik tujuan
yang akan dicapai adalah:
1. Mengetahui
Budaya Organisasi mempengaruhi terhadap motivasi belajar Mahasiswa STAI ALHIKMAH
JAKARTA
2. Mengetahui
gaya kepemimpinan Dosen mempengaruhi terhadap motivasi belajar Mahasiwa STAI ALHIKMAH JAKARTA
Penelitian
ini dilakukan di STAI ALHIKMAH
Jakarta, dengan waktu
pelaksanaan Penelitian 1 April 2015
s/d Juli 2015
E.
Manfaat Dan Metode Penelitian
Sesuai
dengan tujuan penelitian diatas, maka peneliti mengungkapkan secara spesifik
manfaat/kegunaan yang akan dirasakan adalah:
1. Penyediaan
data base dalam rangka peningkatan kualitas manajemen SDM di STAI
ALHIKMAH JAKARTA
2. Peningkatan
kualitas SDM dalam upaya optimalisasi motivasi belajar mahasiswa dalam
menjalankan tugasnya.
3. Pengembangan kampus
STAI ALHIKMAH JAKARTA menuju Perguruan Tinggi berbasis riset
(penelitian).
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan analisisnya pada data-data
numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta
dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis
sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti
(Saifuddin Azwar, 2004).
Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur. Variabel pada
analisis jalur terdiri dari variabel eksogen dan endogen. Kontelasi
Penelitiannya adalah:
Keterangan
:
Variabel
endogen (variabel terikat) adalah Y, Variabel eksogen (variabel
bebas/intervening) adalah X1
F.
Pembatasan Masalah
Dari identifikasi
masalah diatas, peneliti akan membatasi permasalahan yaitu: meneliti pengaruh
positif dan signifikan tingkat kecerdasan
emosional,gaya kepemimpinan transformasional pimpinan lembaga pendidikan terhadap motivasi belajar mahasiswa STAI ALHIKMAH JAKARTA Untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas dan terarah, maka penulis mengemukakan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI )
ALHIKMAH JAKARTA dengan berbagai potensi didalamnya yaitu kualitas
kecerdasan emosional (EQ) staf pengajarnya, dengan latar belakang SDM
didalamnya pun memiliki latar belakang organisasi yang beragam, sehingga
tercipta kondisi perkuliahan yang kondusif ditambah lagi dengan pemimpin yang
sangat konsern terhadap pengembangan kualitas perkuliahan dan SDM didalamnya
sehingga memilki motto yaitu “Islami, Profesional, dan Mandiri”. Dari motto
tersebut dapat kiranya menjadi motor penggerak dalam rangka mewujudkan lembaga
pendidikan yang kondusif, dalam arti SDM yang berkualitas, Gaya kepemimpinan dan amanah, sehingga disegani dan
mendapatkan nilai positif bagi bangsa, negara dan agama menuju kampus berbasis
riset di tahun 2015.
Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pimpinan harus mampu
memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan,
membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. (Wahjosumijo, 2002 : 10)
mengemukakan bahwa Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai leader harus memiliki karakter yang khusus yang mencakup
kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta
pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kemampuan yang harus diwujudkan
Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai pimpinan dapat dianalisis dari kepribadian,
pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan misi Perguruan Tinggi, kemampuan
mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Kepribadian Pimpinan
Perguruan Tinggi sebagai leader akan
tercermin dalam sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab,
(4) berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang
stabil, (7) teladan.
Dari identifikasi masalah diatas, peneliti akan membatasi permasalahan
yaitu: meneliti pengaruh positif dan signifikan tingkat gaya kepemimpinan Dosen dan Budaya Organisasi terhadap motivasi belajar motivasi mahasiswa STAI ALHIKMAH JAKARTA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Deskripsi
Konseptual
1.Variabel
Terikat: Konsep Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa latin
yaitu motivum, yang artinya alasan sesuatu terjadi, alasan tentang
sesuatu hal itu bergerak atau berpindah. Kata motivum diartikan dalam
bahasa Inggris yaitu motivation (Djiwandono, 2006).
2.Variabel
Bebas : Gaya Kepemimpinan Dosen
Para
pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda
untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.3 Ketiga,
kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian
bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri
dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain
(communication) dalam membangun organisasi
(French dan Raven (1968) )
Menurut
Rogers (1983) bahwa pada dasarnya di dalam diri setiap manusia ada keinginan
atau motivasi yang sangat kuat untuk belajar. Tidak terkecuali juga dalam diri
mahasiswa, motivasi itu sudah ada, maka dosen berkewajiban untuk mengembangkan
motivasi berprestasi, sehingga motivasi berprestasi tersebut dapat
direalisasikan dalam bentuk prestasi yang maksimun. Beberapa hasil penelitian
telah menunjukkan bahwa motivasi berprestasi
dapat berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa di kampus (McKeachie dalam
McClelland, 1987).
Heater
dan Bass (1998) mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional lebih menarik
bagi karyawan yang berpendidikan tinggi karena karyawan yang berpendidikan
tinggi mendambakan tantangan kerja yang dapat menambah profesionalis dan
pengembangan diri.
3.Variabel Bebas: Budaya
Organisasi
Konsep budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai atau pola dasar yang
diterima dan nilai yang dikembangkan yaitu nilai berfikir, berperasaan,
beraksi, beradaptasi oleh organisasi dimana hal itu mengakaji dan menuntun
perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Selain itu juga bertindak dan
memecahkan masalah yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari
para anggota organisasi dalam berorganisasi.
A.
Deskripsi
Operasional
1.
Motivasi
Belajar
Skor total yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan
menggunakan skala yang berisi sejumlah pernyataan sebagai penjabaran dari
komponen-komponen Motivasi Belajar ada 2 (dua) yaitu motivasi intrinsik adalah
dorongan dari dalam dirinya untuk mencapai sesuatu, memiliki komitmen, memiliki
inisiatif, dan memiliki sikap optimis terhadap aktifitas yang dilakukan.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar dirinya untuk mencapai
sesuatu, memiliki komitmen, memiliki inisiatif, dan memiliki sikap optimis
terhadap aktifitas yang dilakukan. Dengan demikian motivasi merupakan individu
yang memiliki 4 aspek seperti adanya dorongan mencapai sesuatu, memiliki
komitmen, memiliki inisiatif, dan memiliki sikap optimis terhadap aktifitas
yang dilakukan.
2.Budaya Organisasi
Konsep budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai atau pola dasar yang
diterima dan nilai yang dikembangkan yaitu nilai berfikir, berperasaan,
beraksi, beradaptasi oleh organisasi dimana hal itu mengakaji dan menuntun
perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Selain itu juga bertindak dan
memecahkan masalah yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari
para anggota organisasi dalam berorganisasi.
3.Gaya
Kepemimpinan Dosen
Skor total yang diperoleh dari gaya kepemimpinan dalam
penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional yang mempunyai empat dimensi, yaitu (1) charisma
(kharisma), (2) inspirational motivation (motivasi inspirasi), (3) intellectual stimulation (rangsangan intelektual), dan (4) individualized consideration (perhatian individu).
Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dapat berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa
di kampus (McKeachie dalam McClelland, 1987).
Bass dan Avolio (1994)
mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai empat dimensi, yaitu
(1) charisma (kharisma), (2) inspirational motivation (motivasi inspirasi), (3) intellectual stimulation (rangsangan
intelektual), dan (4) individualized consideration
(perhatian individu).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan
analisisnya pada data-data numerical
atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada
penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh
signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti (Saifuddin Azwar, 2004). Populasi
adalah keseluruan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto; 2002). Karena itu
untuk melaksanakan penelitian tentu ada subjek penelitian yang dijadikan sumber
untuk menggali data (Yogyakarta: 2004).
Teknik Pengumpulan data dalam
penelitian ini juga menggunakan instrumen kuesioner atau angket untuk
mengungkap variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan Dosen
dan Budaya Organisasi dan variabel
terikat yaitu motivasi belajar Mahasiswa STAI ALHIKMAH
JAKARTA. Instrumen kuesioner atau angket untuk mengungkap variabel bebas
yaitu Budaya Organisasi Dan kepemimpinan Dosen variabel
terikat yaitu Motivasi Mahasiswa
STAI ALHIKMAH JAKARTA
Seluruh variabel akan menggunakan
skala likert
yang sudah dimodifikasi dimana responden memilih 5 (lima) jawaban yang tersedia.
Teknik analisis data yang digunakan
untuk menganalisis data meliputi
analisis data dengan
statistika deskriptif, analisis data dengan statistika
inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis
data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau box
plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji.
BAB IV : HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini skala
yang diberikan adalah skala Kecerdasan Emosional, Skala Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Skala Motivasi
Belajar. Tujuan deskripsi data juga diharapkan dapat menghasilkan penyebaran subjek
berdasarkan kategori skor yang diperoleh. Menggunakan uji
Linearitas, uji Normalitas serta
melakukan uji hipotesa masing masing hubungan yang terjadi dari masing masing Variabel yang ada.
Dari hasil yang di peroleh maka di lakukan analisa hasil
hipotesa, dengan melakukan konversi
terhadap teori yang di jadikan rujukan dalam Tesis ini.
BAB
V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan
bagian terakhir dari penulisan tesis ini yang membahas tentang kesimpulan dan
saran-saran sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini.
mantappp pak
BalasHapus