Selasa, 26 Mei 2015

Metlit 7 : Tahap Proses Penelitian

Tahap-Tahap Penelitian
Oleh  Drs H Hamzah Ahmad MM

Dalam metode penelitian, peneliti harus mengetahui dan memahami tahap-tahap penelitian. Maka dari itu paper ini akan menjelaskan permasalahan tersebut dan tulisan ini ditulis berdasarkan dari buku-buku seperti Metodologi Penelititian Kualitatif oleh Melliong dan Metodologi Penelitian oleh Ibnu Subiyanto.

Sebagai peneliti, alangkah baiknya kita harus mengetahui pengertian dari penelitian sebelum mengetahui tahap-tahap penelitian. Ada banyak definisi mengenai penelitian yang dijelaskan dari berbagai macam buku yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang dan tekanan yang diungkapkan dari masing-masing buku.

Penelitian merupakan suatu proses pencarian kebenaran ataupun pembuktian terhadap fenomena yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu.[1] Dengan kata lain penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti, mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti melalui tahap-tahap penelitian.

Dalam menyusun suatu rancangan penelitian, peneliti harus benar-benar memahami bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian. Melliong dalam bukunya mengklasifikasi tahap-tahap penelitian menjadi dua bagian, yaitu :

1.      Tahap Penelitian secara Umum yang terdiri dari :

A.    Tahap Pra-lapangan

Terdapat enam tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti, ditambah dengan satu pertimbangan yaitu etika penelitian lapangan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1)      Menyusun rancangan penelitian

Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian[2]. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian serta pemahaman dalam penyusunan teori.



2)      Memilih lapangan penelitian.

Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substansif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya[3]. Dalam menentukan lapangan penelitian kita harus mempelajari dan mendalami fokus serta rumusan lapangan penelitian.

3)      Mengurus Perizinan

Yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah siapa saja pihak yang berwenang dalam memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian dan juga persyaratan lain yang diperlukan dalam mengurus perizinan.

4)      Menjajaki dan Menilai Lapangan

Pada tahapan ini, peneliti baru melakukan orientasi lapangan dan dalam hal-hal tertentu telah menilai keadaan lapangan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam supaya peneliti dapat mempersiapkan diri serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.

5)      Memilih dan Memanfaatkan Lingkungan

Informan adalah penyelidik dan pemberi informasi dan data[4]. Seorang peneliti perlu memiliki seorang informan yang mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian yang berguna bagi peneliti dalam mencari dan melengkapi informasi dari penelitiannya.

6)      Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti sejauh mungkin sudah menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun ke dalam kancah penelitian.

7)      Persoalan etika Penelitian

Peneliti hendaknya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, adat kebiasaan, nilai dan norma sosial serta kebudayaan masyarakat yang menjadi latar penelitiannya.



B.     Tahap Pekerjaan Lapangan

Dalam tahapan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data.

1.      Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri.

a.       Pembatasan latar dan peneliti

Peneliti hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan tertutup[5]. Selain itu peneliti juga harus tahu bagaimana cara menempatkan diri sebagai peneliti yang dikenal atau tidak.

b.      Penampilan

Dalam hal ini, peneliti harus menyesuaikan penampilan dengan latar penelitian, seperti pakaian dan tingkah laku.

c.       Pengenalan hubungan peneliti di lapangan

Hubungan akrab antara subjek dan peneliti alangkah baiknya harus dibina. Hal ini akan sangat berguna bagi peneliti dalam menggali informasi karena antara peneliti dan subjek penelitian dapat saling bekerja sama dengan saling bertukar informasi.

d.      Jumlah waktu studi

Seorang peneliti hendaknya perlu menentukan pembagian waktu agar waktu yang digunakan di lapangan dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

2.      Memasuki Lapangan

a.       Keakraban Hubungan

Dalam menjalin keakraban hubungan, sikap peneliti hendaknya pasif, hubungan yang perlu dibina berupa rapport, yaitu hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah tidak ada lagi dinding pemisah di antara keduanya.

b.      Mempelajari bahasa

Selain mempelajari bahasa dari latar penelitiannya, peneliti juga harus mempelajari simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek penelitiannya.

c.       Peranan peneliti

Peneliti harus dapat berperan aktif di tempat penelitiannya bahkan kadang kala peneliti dipaksa berperan ketika mengahadapi masalah yang terjadi selama proses penelitian.

3.      Berperan-serta Sambil Mengumpulkan Data

a.       Pengarahan batas studi

Pada waktu menyusun usulan penelitian, peneliti harus dapat mengarahkan batas studi agar dapat memutuskan apakah mengikuti permulaan, sebagian,atau seluruh kegiatan suatu peristiwa sosial.

b.      Mencatat data

Proses penelitian, peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang kemudian dapat dilengkapi dan disempurnakan bahkan dikembangkan untuk menjadi bahan penelitian.

c.       Petunjuk tentang cara mengingat data

Peneliti tidak dapat melakukan pengamatan sambil membuat catatan yang baik sambil melakukan pekerjaan lain. Untuk itu diperlukan trik-trik tersendiri dalam mengingat data.

d.      Kejenuhan, keletihan, dan istirahat

Ada masanya peneliti akan merasa jenuh dan letih dalam menjalani proses penelitian tersebut. Maka dari itu, peneliti memerlukan istirahat yang cukup untuk menyegarkan kembali pikirannya.

e.       Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan

Dalam menghadapi konflik, hendaknya peneliti bersikap netral, tidak memihak dan menengahi persoalan dan pertikaian yang sedang terjadi.

f.       Analisis di lapangan

Seorang peneliti, khususnya peneliti kualitatif mengenal adanya analisis data di lapangan walaupun analisis data secara intensif barulah dilakukan sesudah ia selesai melakukan penelitian di tempat tersebut.

2.      Tahap Penelitian secara Siklikal

Pada tahap ini tidak dibedakan antara proses penelitian, kegiatan pengumpulan datanya terlebih dahulu, namun menyatupadukan kegiatan pengumpulan data dengan analisis data. Jika peneliti mengikuti model seperti ini maka berturut-turut ia melaksanakan pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi, pengamatan terpilih, analisi komponen, dan analisi tema.

Dalam bukunya, Melliong menjelaskan analisis data sebagai berikut :

Analisis dan Interpretasi Data

1.      Analisis Data

Analisis data dapat dilaksanakan langsung bersama-sama dengan pengumpulan data. Ada empat tahap analisis data yang diselingi dengan pengumpulan data yaitu:

a.       Analisis Domein

Analisis domein dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan berperanserta/ wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan lapangan.

b.      Analisis Taksonomi

Setelah selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.

c.       Analisis Komponen

Selanjutnya dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan pertanyaan kontras.

d.      Analisis Tema

Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti.

2.      Interpretasi Data

Intrepetasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

KESIMPULAN

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang peneliti harus mengetahui dan memahami tahap-tahap penelitian yang terdiri dari tahap penelitian secara umum dan tahap penelitian secara siklikal. Hal ini sangat dibutuhkan bagi peneliti untuk mempermudah dalam pelaksanaan proses penelitian baik persiapan sebelum melakukan penelitian, pada saat penelitian maupun setelah melakukan penelitian.

Pada tahap penelitian secara umum terdapat bagian tahap pra-lapangan dan tahap pekerja lapangan yang bertujuan agar peneliti dapat mempersoalkan serta menyiapkan segala persiapan sebelum melakukan penelitian dan juga agar peneliti dapat bersungguh-sungguh berusaha memahami latar penelitian. Pada tahap penelitian secara siklikal, dikemukakan konsep analisis data yang berguna untuk menemukan tema dan hipotesis kerja.

REFERENSI



Bartanto dan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer.  Surabaya: Arkola

Melliong.2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:  Remaja Posda Karya

Subiyanto, Ibnu. 2000. Metode Penelitian Manajemen dan Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

http://www.isekolah.org/file/h_1090894530.doc

[1] Ibnu Subiyanto, Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000), hal.1

[2] Diakses dari http://www.isekolah.org/file/h_1090894530.doc pada tanggal 21 Februari 2011 jam 20.55

[3] Melliong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004), hal. 127

[4] Bartanto dan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994) hal. 256


[5] Melliong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004), hal.137

Tidak ada komentar:

Posting Komentar