Tahap-Tahap
Penelitian
Oleh Drs H Hamzah Ahmad MM
Dalam metode
penelitian, peneliti harus mengetahui dan memahami tahap-tahap penelitian. Maka
dari itu paper ini akan menjelaskan permasalahan tersebut dan tulisan ini
ditulis berdasarkan dari buku-buku seperti Metodologi Penelititian Kualitatif
oleh Melliong dan Metodologi Penelitian oleh Ibnu Subiyanto.
Sebagai
peneliti, alangkah baiknya kita harus mengetahui pengertian dari penelitian
sebelum mengetahui tahap-tahap penelitian. Ada banyak definisi mengenai
penelitian yang dijelaskan dari berbagai macam buku yang berbeda-beda,
tergantung dari sudut pandang dan tekanan yang diungkapkan dari masing-masing
buku.
Penelitian
merupakan suatu proses pencarian kebenaran ataupun pembuktian terhadap fenomena
yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu.[1] Dengan kata lain
penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti,
mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan
fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti melalui tahap-tahap
penelitian.
Dalam menyusun
suatu rancangan penelitian, peneliti harus benar-benar memahami bagaimana
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian. Melliong dalam
bukunya mengklasifikasi tahap-tahap penelitian menjadi dua bagian, yaitu :
1. Tahap Penelitian secara Umum yang terdiri
dari :
A. Tahap Pra-lapangan
Terdapat enam
tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti, ditambah dengan satu pertimbangan
yaitu etika penelitian lapangan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
1) Menyusun rancangan penelitian
Rancangan
penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian[2].
Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik
penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian.
Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian serta
pemahaman dalam penyusunan teori.
2) Memilih lapangan penelitian.
Pemilihan
lapangan penelitian diarahkan oleh teori substansif yang dirumuskan dalam
bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya[3]. Dalam menentukan
lapangan penelitian kita harus mempelajari dan mendalami fokus serta rumusan
lapangan penelitian.
3) Mengurus Perizinan
Yang harus
diketahui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah siapa saja pihak
yang berwenang dalam memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian dan juga
persyaratan lain yang diperlukan dalam mengurus perizinan.
4) Menjajaki dan Menilai Lapangan
Pada tahapan
ini, peneliti baru melakukan orientasi lapangan dan dalam hal-hal tertentu
telah menilai keadaan lapangan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengenal
segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam supaya peneliti dapat
mempersiapkan diri serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
5) Memilih dan Memanfaatkan Lingkungan
Informan adalah
penyelidik dan pemberi informasi dan data[4]. Seorang peneliti perlu memiliki
seorang informan yang mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian yang
berguna bagi peneliti dalam mencari dan melengkapi informasi dari
penelitiannya.
6) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Sebelum
melakukan penelitian, peneliti sejauh mungkin sudah menyiapkan segala alat dan
perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun ke dalam kancah
penelitian.
7) Persoalan etika Penelitian
Peneliti
hendaknya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, adat kebiasaan, nilai
dan norma sosial serta kebudayaan masyarakat yang menjadi latar penelitiannya.
B. Tahap Pekerjaan Lapangan
Dalam tahapan
ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian dan persiapan
diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data.
1. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan
Diri.
a. Pembatasan latar dan peneliti
Peneliti
hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan tertutup[5]. Selain itu peneliti
juga harus tahu bagaimana cara menempatkan diri sebagai peneliti yang dikenal
atau tidak.
b. Penampilan
Dalam hal ini,
peneliti harus menyesuaikan penampilan dengan latar penelitian, seperti pakaian
dan tingkah laku.
c. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan
Hubungan akrab
antara subjek dan peneliti alangkah baiknya harus dibina. Hal ini akan sangat
berguna bagi peneliti dalam menggali informasi karena antara peneliti dan
subjek penelitian dapat saling bekerja sama dengan saling bertukar informasi.
d. Jumlah waktu studi
Seorang
peneliti hendaknya perlu menentukan pembagian waktu agar waktu yang digunakan
di lapangan dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.
2. Memasuki Lapangan
a. Keakraban Hubungan
Dalam menjalin
keakraban hubungan, sikap peneliti hendaknya pasif, hubungan yang perlu dibina
berupa rapport, yaitu hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur
sehingga seolah tidak ada lagi dinding pemisah di antara keduanya.
b. Mempelajari bahasa
Selain
mempelajari bahasa dari latar penelitiannya, peneliti juga harus mempelajari
simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek
penelitiannya.
c. Peranan peneliti
Peneliti harus
dapat berperan aktif di tempat penelitiannya bahkan kadang kala peneliti
dipaksa berperan ketika mengahadapi masalah yang terjadi selama proses
penelitian.
3. Berperan-serta Sambil Mengumpulkan Data
a. Pengarahan batas studi
Pada waktu
menyusun usulan penelitian, peneliti harus dapat mengarahkan batas studi agar
dapat memutuskan apakah mengikuti permulaan, sebagian,atau seluruh kegiatan
suatu peristiwa sosial.
b. Mencatat data
Proses
penelitian, peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang kemudian dapat
dilengkapi dan disempurnakan bahkan dikembangkan untuk menjadi bahan
penelitian.
c. Petunjuk tentang cara mengingat data
Peneliti tidak
dapat melakukan pengamatan sambil membuat catatan yang baik sambil melakukan
pekerjaan lain. Untuk itu diperlukan trik-trik tersendiri dalam mengingat data.
d. Kejenuhan, keletihan, dan istirahat
Ada masanya
peneliti akan merasa jenuh dan letih dalam menjalani proses penelitian
tersebut. Maka dari itu, peneliti memerlukan istirahat yang cukup untuk
menyegarkan kembali pikirannya.
e. Meneliti suatu latar yang di dalamnya
terdapat pertentangan
Dalam
menghadapi konflik, hendaknya peneliti bersikap netral, tidak memihak dan
menengahi persoalan dan pertikaian yang sedang terjadi.
f. Analisis di lapangan
Seorang
peneliti, khususnya peneliti kualitatif mengenal adanya analisis data di
lapangan walaupun analisis data secara intensif barulah dilakukan sesudah ia
selesai melakukan penelitian di tempat tersebut.
2. Tahap Penelitian secara Siklikal
Pada tahap ini
tidak dibedakan antara proses penelitian, kegiatan pengumpulan datanya terlebih
dahulu, namun menyatupadukan kegiatan pengumpulan data dengan analisis data.
Jika peneliti mengikuti model seperti ini maka berturut-turut ia melaksanakan
pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis
taksonomi, pengamatan terpilih, analisi komponen, dan analisi tema.
Dalam bukunya,
Melliong menjelaskan analisis data sebagai berikut :
Analisis dan
Interpretasi Data
1. Analisis Data
Analisis data
dapat dilaksanakan langsung bersama-sama dengan pengumpulan data. Ada empat
tahap analisis data yang diselingi dengan pengumpulan data yaitu:
a. Analisis Domein
Analisis domein
dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan berperanserta/ wawancara
atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan lapangan.
b. Analisis Taksonomi
Setelah selesai
analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan fokus
yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti untuk memperdalam data yang telah
ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.
c. Analisis Komponen
Selanjutnya
dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk memperdalam data yang telah
ditemukan melalui pengajuan pertanyaan kontras.
d. Analisis Tema
Analisis tema
merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang
sedang diteliti.
2. Interpretasi Data
Intrepetasi
data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan
luas terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
KESIMPULAN
Dari uraian di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang peneliti harus mengetahui dan
memahami tahap-tahap penelitian yang terdiri dari tahap penelitian secara umum
dan tahap penelitian secara siklikal. Hal ini sangat dibutuhkan bagi peneliti
untuk mempermudah dalam pelaksanaan proses penelitian baik persiapan sebelum
melakukan penelitian, pada saat penelitian maupun setelah melakukan penelitian.
Pada tahap
penelitian secara umum terdapat bagian tahap pra-lapangan dan tahap pekerja
lapangan yang bertujuan agar peneliti dapat mempersoalkan serta menyiapkan
segala persiapan sebelum melakukan penelitian dan juga agar peneliti dapat bersungguh-sungguh
berusaha memahami latar penelitian. Pada tahap penelitian secara siklikal,
dikemukakan konsep analisis data yang berguna untuk menemukan tema dan
hipotesis kerja.
REFERENSI
Bartanto dan Al
Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer.
Surabaya: Arkola
Melliong.2004.
Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Posda Karya
Subiyanto,
Ibnu. 2000. Metode Penelitian Manajemen dan Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
http://www.isekolah.org/file/h_1090894530.doc
[1] Ibnu
Subiyanto, Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2000), hal.1
[2] Diakses
dari http://www.isekolah.org/file/h_1090894530.doc pada tanggal 21 Februari
2011 jam 20.55
[3] Melliong,
Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004), hal. 127
[4] Bartanto
dan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994) hal. 256
[5] Melliong,
Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004), hal.137
Tidak ada komentar:
Posting Komentar