Langkah Manusia
Yang Menurunkan Rahmat Allah
Oleh Drs.H.Hamzah
MM
Kehidupan kita di dunia
ini pada dasarnya tidak pernah
sedetikpun terlepas dari lingkaran rahmat Allah. Rahmat
itu sendiri sering artikan
sebagai “ kasih sayang “, kasih sayang di sini teramat luas cakupannya, terutama rahmat
dari Allah kepada ummat manusia.
Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Pemberi
rahmat (kasih sayang). Bahkan sayangNya terhadap hamba-hambaNya lebih dari
sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Dengan kasih sayangNya, Dia menciptakan
kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan rizki kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia
memberikan kesehatan kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan makan dan
minum, pakaian serta tempat tinggal kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia
menunjukkan kita kepada Islam dan Iman serta amal shalih. Dengan rahmatNya, Dia
mengajarkan kepada kita apa yang tidak kita ketahui. Dengan rahmatNya, Dia
memalingkan kejahatan musuh-musuh dari diri kita.
Dengan rahmatNya, Dia menurunkan hujan
dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,. Dengan rahmatNya, Dia memasukkan
hamba-hambaNya yang beriman dan yang beramal shalih ke dalam surga. Dengan
rahmatNya, Dia menyelamatkan mereka dari neraka.
Segala sesuatu
semuanya adalah berkat rahmat Allah Ta'ala. Oleh karenanya seorang muslim perlu
mengetahui faktor penyebab, Allah Ta'ala memberikan rahmat kepada makhlukNya,
yaitu:
1. Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala dengan menyempurnakan ibadah kepadaNya dan merasa dimonitor (diawasi) oleh Allah Ta'ala, bahwasanya kamu beribadah kepada Allah Ta'ala, seolah-olah kamu melihatNya, maka jika kamu tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu, dan berbuat baik kepada manusia semaksimal mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan, harta, dan kedudukan. Allah Ta'ala berfirman,
1. Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala dengan menyempurnakan ibadah kepadaNya dan merasa dimonitor (diawasi) oleh Allah Ta'ala, bahwasanya kamu beribadah kepada Allah Ta'ala, seolah-olah kamu melihatNya, maka jika kamu tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu, dan berbuat baik kepada manusia semaksimal mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan, harta, dan kedudukan. Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya, "Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. al-A'raf: 56)
2. Dan di antara
sebab-sebab yang paling utama untuk mendapatkan rahmat Allah Ta'ala adalah bertakwa
kepadaNya dan menaatiNya dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi
larangan-laranganNya, seperti mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang
berhak menerimanya (Mustahiq), beriman dengan ayat-ayat Allah swt, dan
mengikuti RasulNya. Allah Ta'ala berfirman,
وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَـا إِلَيْكَ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاء
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ
وَيُؤْتُونَ الزَّكَـاةَ وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ
artinya, "Dan rahmatKu meliputi
segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang
bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi." (QS.
al-A'raf: 156, 157) Al A'raf (7) -Verse 156-
3. Kasih sayang
kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Orang-orang yang penyayang, maka Allah Ta'ala akan menyayangi
mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah/ kasilah penduduk bumi,
niscaya penduduk langit akan menyayangi kalian." (HR. Abu Daud dan
at-Tirmidzi)
Dan hal itu lebih ditekankan lagi
kepada orang-orang fakir dan miskin yang sangat membutuhkan. Sedangkan balasan
(ganjarannya) sesuai dengan perbuatan, sebagaimana kita berbuat baik, maka kita
akan mendapatkan balasan dari kebaikan tersebut.
4. Beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ
فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللّهِ وَاللّهُ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Al Baqarah (2) Verse 218-
Maka orang-orang yang beriman selalu
mengharapkan rahmat Allah Ta'ala setelah mereka melaksanakan sebab-sebab
mendapatkan rahmat yaitu iman, hijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta'ala.
Adapun hijrah meliputi berpindah dari negri syirik ke negri Islam dan
meninggalkan apa yang dilarang Allah Ta'ala dan RasulNya shallallahu 'alaihi
wasallam, sebagaimana Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan
apa yang dilarang oleh Allah Ta'ala." (Muttafaq 'alaih).
Sedangkan jihad
mencakup jihad melawan hawa nafsu dalam menaati Allah Ta'ala, sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Orang
yang berjihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya dalam menaati Allah
Ta'ala." (HR. al-Baihaqi).
Sebagaimana jihad meliputi pula
jihad melawan setan dengan menyelisihinya dan bersungguh-sungguh untuk
mendurhakainya dan jihad dalam memerangi orang-orang kafir dan jihad terhadap
orang-orang munafik dan pelaku-pelaku maksiat baik dengan tangan, kemudian
(jika tidak mampu) dengan lisan, kemudian (jika tidak mampu juga), maka dengan
hati.
5.Berdo'a ( tawassul ) kepada Allah Ta'ala untuk mendapatkannya dengan bertawasul dengan nama-namaNya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (Ar-Rahim) atau yang lainnya dari nama-namaNya yang Agung/ Indah, seperti kamu Penyayang), sayangilah aku (rahmatilah aku), ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmatMu yang luas yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni dosaku dan menyayangiku.
5.Berdo'a ( tawassul ) kepada Allah Ta'ala untuk mendapatkannya dengan bertawasul dengan nama-namaNya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (Ar-Rahim) atau yang lainnya dari nama-namaNya yang Agung/ Indah, seperti kamu Penyayang), sayangilah aku (rahmatilah aku), ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmatMu yang luas yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni dosaku dan menyayangiku.
Dalam satu pembahasan KH.Tolhah Hasan MA, dalam buku,
Dinamika Kehidupan Religius, mengungkapkan, bahwa tawassul itu
biasanya dapat di lakukan menjadi 2 dimensi
atau dua jalan. Tawassul dapat
di lakukan dengan media
Material dan Non Material.
Kebanyakan ulama melarang tawassul
dengan menggunakan media marerial,
karena di khawatirkan memunculkan
kemusryikan kepada Allah. Tetapi
Tawassul dengan bermedia
amal kebajikan lebih dapat di
benarkan, hal ini dapat
kita lihat dan pelajari dari
kisah 3 orang pemuda yang
terjebak di dalam gua dimana
mereka dapat keluar
dari dalam gua tersebut
dengan perantara atau
dengan jaminan do’a yang
mereka munajatkan dengan garansi perbuatan mereka sebelumnya.
Sepertinya halnya
apa yang Allah kemukakan dalam firmannya :
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا
آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya :,…..(Ingatlah) tatkala para
pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdo'a:
"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." ( QS Al Kahfi (18) -Verse 10 )
Dari
kelima faktor yang dapat menurunkan rahmat dari
Allah kepada kita manusia jika
kita jaga dengan baik, kita maintenance
dengan serius dengan satu
kepastian Allah akan melimpahkannya
kepada kita. Dilematisnya
ummat Islam saat ini seakan akan akan meragukan kekuatan Rahmat
Allah. Sudah dapat
kita lihat dalam keseharian kita
bagaimana ummat Islam menjalankan kehidupannya.
Mungkin jika kita
ungkapkan secara fulgar kita
akan menjadi malu menjadi ummat
Islam, hal itu dengan nyata
dan terbuka sekali bahwa ummat Islam tidak maksimal dalam menjalankan nilai-nilai beragamanya.
Ummat Islam saat ini, seakan akan
hanya menjadikan Islam sebagai
labekitas diri, tetapi tidak menjadi format diri.
Oleh karenanya dengan 5 hal di atas
setidaknya akan kita lakukan
berbagai pendekatan yang komprehensif
terhadap nilai-nilai keislaman kita, terutama mengharapkan Rahmat Allah
selalu kita rasakan dalam
keseharian kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar