Kamis, 17 Januari 2013

Musibah dan Perenungan



Khutbah  Jum'at 18  Januari 2013 / 7 Robiul awal 1434 H

“ Musibah  Jakarta  dan sebuah  Perenungan Imaniyah 
Oleh   Drs.H.Hamzah  MM

وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Hadirin sidang jum’at  rohimakumullah,….
Puji  syukur,……….sholawat serta  salam, ……………wasiat taqwa,…..

Hadirin  Sidang jum’at yang  di muliakan Allah

Hingga  saat ini Jakarta  dalam keadaan teramat  mengkhawatirkan, karena   terjadinya musibah  yaitu banjir.   Tidak kurang 60 000  korban banjir  bahkan bertambah terus.  Di ungkapkan oleh  analisis  ekonomi  tidak kurang  400  milyard  kerugian material  dalam satu  hari  bisa  terjadi  belum lagi asfek social. Dll.

Dampak dari  hal itu  dapat  di pastikan akan mempengaruhi kebutuhan pokok  masyarakat.  Ini  bisa  di katakan sebagai  sebuah  musibah  dalam satu  komunitas berbangsa.

Terkadang    ironis  kita  rasakan, sebagian dari saudara  kita di republik ini masih  saja  berkata  bahwa  musibah ini   tidak berkorelasi (  berhubungan )  dengan Tuhan  sebagai  pemilik  kehidupan ini.
Berbagai  kejadian yang bersifat musibah dari skala kecil  hingga yang  di kategorikan pada  musibah nasional,  sangat langka atau  jarang  di analisis atau  di pelajari dengan pendekatan Agamis, mereka  hanya  berfikir  secara pendekatan ekonomis dan geografis. Bahkan lebih  mengerikan  Mereka  berargument perbuatan-perbuatan  kemaksiatan, kemudhoratan, kezholiman, ketidak adilan bukan sebagai penyebab suatu  musibah  pada  satu  komunitas bangsa,

Mereka  berkata, musibah  yang  terjadi di  bumi yang kita  cintai  ini  adalah  bagian dari siklus  alamiyah, letak georgrafis, dan lain lain.    Jika  kita  semua  berparadigma  berfikir  seperti ini, berarti   langkah kehidupan  bangsa  ini  sudah sangat meninggalkan  Allah  swt.

Jika  kita  pelajari  dari  segmen  ajaran   Allah, dan juga  ajaran agama  agama  du dunia  ini. Sebenarnya  tidak bisa  100 %  demikian.  Bumi  ini  adalah milik Allah,  manusia  di perintahkan menjaganya, merawatnya, berbuat dan berkehidupan dengan  arif dan bijak  di bumi  ini.  Ketika  terjadi kesalahan konsep suatu  bangsa  maka  Allah akan memberikan  pengingatan kepada  manusia akan langkah langkahnya. Ingat  !!!

وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk). An Nuur (24) -Verse 42-

وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya  : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (  QS  Al Jatsiyah ayat  13 )

Dengan  jelas  Allah kemukakan di atas, seluruh apa yang ada di langit dan di bumi Allah ciptakan,Allah tundukan untuk  kesejahteraan manusia di bumi ini.

Hadirin,….
Sebagai  manusia  beragama dan bangsa  yang mayoritas muslim ini setidaknya  sudah saatnya  kita semua  melakukan satu  re-mainset  pola  berfikir  beragama  kita. Kita  berkelakar  di dunia  ini dengan label seorang  muslim, tetapi kita  tidak mengedepankan nilai  nilai  qur’aniyah  ajaran Allah secara  totalitas.

Kronologisnya secara  imaniyahnya,Tidak  ada  satu  kejadian  apapun   di permukaan muka  bumi  tanpa  seizin Allah. Permasalahannya, apakah  bangsa  kita  satu  pemikiran akan hal itu.  Kenyataan  di lapangan kita  sama sama  rasakan secara analisa  agama, bangsa  kita  sudah teramat  jauh  meninggalkan Allah.  di karenakan  suatu  komunitas  bangsa   ingkar  dan zholim kepada  Allah. akan  masuk akal  ketika   Allah  memberikan  teguran dan pengingatan. Sens-nya  adalah   bumi  dan langit  ini  adalah ada  yang  mengaturnya,  setidaknya  manusia  harus  menyadari kondisi tersebut.

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ( QS Asy Syuura (42) 30 )
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). ( Ar Ruum (30) -Verse 41- )

وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya  : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (  QS  Al Jatsiyah ayat  13 )

Hadirin,….
Satu  contoh riel,lihat dan analisa  tingkat  kemaksiat dan kemudhoratan di  tanah Jakarta  ini  di  saat merayakan tahun baru 2013 lalu.  Nauzubillah,……. Hura-hura  dan kemubaziran  yang  melahirkan kemaksiatan tidak bisa  di bendung bahkan di anjurkan untuk mendatanginya oleh para  pemimpin kita,…
Rasanya  sangat  minim pemimpin kita  yang mengajak kepada ummat  untuk  berzdkir  tafakkur kepada  Allah,…

Dalam satu  artikel tidak permintaan minuman-minuman keras dan sejenisnya  mingkat 75 % saat merayakan tahun baru itu, Jalan jalan protokoler  di sulap  dengan panggung panggung  maksiat,…..
Ironis ,…..Mereka  yang hadir  adalah saudara  kita  yang muslim bahkan  ibu-ibu berjilbab remaja-remaja  berjilbab melupakan diri dalam pesta  pora yang identik dengan kelakuan kelakuan syaitha,… mereka  yang hadir  bukan puluha orang ratusan bahkan ribuan……  inilah ummat islam Jakarta  dan Indonesia.

Dalam buku  “ ahli Rahmah   fil  Qur’an was sunnah “  karya :  Syeikh Tohha  al afifi  menuliskan 
Pesan Rasulullah Shollallaahu alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas :
يَاغُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ  وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ وَلَوِاجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ رُفِعَتِاْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُف
Artinya “ Wahai anak, aku akan mengajarimu beberapa kalimat : ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati Ia ada di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepadaNya. Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepadaNya. Ketahuilah, bahwa kalau seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, tidak akan sampai manfaat itu kepadamu kecuali jika Allah tetapkan sampai kepadamu. Dan jika seluruh umat berkumpul untuk menimbulkan mudharat kepadamu, tidak akan bisa memudharatkanmu sesuatupun kecuali jika Allah tetapkan sesuatu bisa memudharatkanmu. Telah diangkat pena, dan telah kering lembaran-lembaran “ (H.R atTirmidzi )

Jika   manusia   ingin  di jaga  oleh Allah  dalam kehidupnnya nya, maka  konsekwensinya, manusia  harus  menjaga  hak-hak Allah. Bangsa  kita sudah terlalu  banyak  meninggalkan hak  Allah, oleh karena  itu perlu   di hadirkan secara  kolektif dan menyeluruh pada  bangsa  kita terutama  ummat islam.

Hadirin  sidang  Jum’at rohimakumullah,..

Sebuah  musibah  adalah bukan  penutup  jalan segala  galanya, akan tetapi  itu  merupakan satu  bukti  bahwa  ada  kekuatan lain di dalam kekuatan manusia.
Marilah kita  lahirkan  pemikiran bahwa  kehidupan  manusia  di dunia  ini di atur  oleh kekuatan tersebut.  Yaitu  kekuatan Allah.
Ingat dalam surat  al infithar  Allah  dengan jelas  berfirman :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ      كِرَامًا كَاتِبِينَ    يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan  ( QS Al Infithaar (82) -Verse 10-12

Dengan  ayat singkat  ini seharusnya  ummat  islam membuka  mata  dengan  terbuka, bahwa  tidak  sedetik apapun kelakuan manusia yang tidak terdeteksi  oleh  para  malaikat  Allah.   Sebelum manusia  menemukan era  wi-fi Allah sudah lebih awal  menunjukan kekuasaannya.
Diantara  hikmah pelakasanaan ibadah jum’at adalah  munculnya  kondisi pencerahan pemikiran  tentang    proses  keislaman suatu  komunitas  bangsa.    Khotib berharap melalui  khutbah ini  akan  melahirkan pemikiran baru  tentang  bagaimana  manusia layaknya  hidup dan berjalan  di permukaan bumi ini.
Hadirin sidang  jum’at,………………
Kesimpulan dari  khutbah ini ,  jadikan  musibah itu sebagai introsfeksi  agamis, jangan hanya  kita  jadikan sebagai introsfeksi  ekonomis.  Mulailah untuk   menjaga   hak  hak  pemilik kehidupan ini yaitu Allah, yakin  bahwa  hak  yang lebih baik  akan di anugrahi Allah kepada kita  dan bangsa  kita.
وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. ( QS  Al  Isro  ayat  17  )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar