Khutbah Jum'at 18 Januari 2013 / 7 Robiul awal 1434 H
“ Musibah Jakarta
dan sebuah Perenungan Imaniyah “
Oleh Drs.H.Hamzah
MM
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
جَمِيعًا مِّنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Hadirin sidang jum’at rohimakumullah,….
Puji
syukur,……….sholawat serta salam, ……………wasiat
taqwa,…..
Hadirin Sidang jum’at yang di muliakan Allah
Hingga saat ini Jakarta dalam keadaan teramat mengkhawatirkan, karena terjadinya musibah yaitu banjir. Tidak kurang 60 000 korban banjir bahkan bertambah terus. Di ungkapkan oleh analisis
ekonomi tidak kurang 400
milyard kerugian material dalam satu
hari bisa terjadi
belum lagi asfek social. Dll.
Dampak dari hal itu
dapat di pastikan akan
mempengaruhi kebutuhan pokok
masyarakat. Ini bisa
di katakan sebagai sebuah musibah
dalam satu komunitas berbangsa.
Terkadang ironis
kita rasakan, sebagian dari
saudara kita di republik ini masih saja
berkata bahwa musibah ini
tidak berkorelasi ( berhubungan )
dengan Tuhan sebagai
pemilik kehidupan ini.
Berbagai kejadian yang bersifat musibah dari skala
kecil hingga yang di kategorikan pada musibah nasional, sangat langka atau jarang
di analisis atau di pelajari
dengan pendekatan Agamis, mereka
hanya berfikir secara pendekatan ekonomis dan geografis.
Bahkan lebih mengerikan Mereka
berargument perbuatan-perbuatan
kemaksiatan, kemudhoratan, kezholiman, ketidak adilan bukan sebagai penyebab
suatu musibah pada
satu komunitas bangsa,
Mereka berkata, musibah yang
terjadi di bumi yang kita cintai
ini adalah bagian dari siklus alamiyah, letak georgrafis, dan lain lain. Jika kita
semua berparadigma berfikir
seperti ini, berarti langkah
kehidupan bangsa ini
sudah sangat meninggalkan
Allah swt.
Jika
kita pelajari dari
segmen ajaran Allah, dan juga ajaran agama
agama du dunia ini. Sebenarnya tidak bisa
100 % demikian. Bumi
ini adalah milik Allah, manusia
di perintahkan menjaganya, merawatnya, berbuat dan berkehidupan
dengan arif dan bijak di bumi
ini. Ketika terjadi kesalahan konsep suatu bangsa
maka Allah akan memberikan pengingatan kepada manusia akan langkah langkahnya. Ingat !!!
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ
الْمَصِيرُ
Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan
langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk). An Nuur (24)
-Verse 42-
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
جَمِيعًا مِّنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang
di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang berfikir. ( QS Al Jatsiyah ayat 13 )
Dengan jelas
Allah kemukakan di atas, seluruh apa yang ada di langit dan di bumi Allah
ciptakan,Allah tundukan untuk
kesejahteraan manusia di bumi ini.
Hadirin,….
Sebagai manusia
beragama dan bangsa yang
mayoritas muslim ini setidaknya sudah
saatnya kita semua melakukan satu re-mainset
pola berfikir beragama
kita. Kita berkelakar di dunia
ini dengan label seorang muslim,
tetapi kita tidak mengedepankan
nilai nilai qur’aniyah
ajaran Allah secara totalitas.
Kronologisnya secara imaniyahnya,Tidak ada
satu kejadian apapun
di permukaan muka bumi tanpa
seizin Allah. Permasalahannya, apakah
bangsa kita satu
pemikiran akan hal itu.
Kenyataan di lapangan kita sama sama
rasakan secara analisa agama,
bangsa kita sudah teramat
jauh meninggalkan Allah. di karenakan
suatu komunitas bangsa
ingkar dan zholim kepada Allah. akan
masuk akal ketika Allah
memberikan teguran dan
pengingatan. Sens-nya adalah bumi dan
langit ini adalah ada
yang mengaturnya, setidaknya
manusia harus menyadari kondisi tersebut.
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa
kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ( QS Asy Syuura (42) 30
)
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan
di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar). ( Ar Ruum (30) -Verse 41- )
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
جَمِيعًا مِّنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang
di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang berfikir. (
QS Al Jatsiyah ayat 13 )
Hadirin,….
Satu
contoh riel,lihat dan analisa tingkat
kemaksiat dan kemudhoratan di
tanah Jakarta ini di
saat merayakan tahun baru 2013 lalu.
Nauzubillah,……. Hura-hura dan
kemubaziran yang melahirkan kemaksiatan tidak bisa di bendung bahkan di anjurkan untuk
mendatanginya oleh para pemimpin kita,…
Rasanya sangat
minim pemimpin kita yang mengajak
kepada ummat untuk berzdkir
tafakkur kepada Allah,…
Dalam satu artikel tidak permintaan minuman-minuman
keras dan sejenisnya mingkat 75 % saat
merayakan tahun baru itu, Jalan jalan protokoler di sulap
dengan panggung panggung
maksiat,…..
Ironis ,…..Mereka yang hadir
adalah saudara kita yang muslim bahkan ibu-ibu berjilbab remaja-remaja berjilbab melupakan diri dalam pesta pora yang identik dengan kelakuan kelakuan
syaitha,… mereka yang hadir bukan puluha orang ratusan bahkan ribuan…… inilah ummat islam Jakarta dan Indonesia.
Dalam buku “ ahli Rahmah fil Qur’an was sunnah “ karya : Syeikh Tohha
al afifi menuliskan “
Pesan Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi
wasallam kepada Ibnu Abbas :
يَاغُلاَمُ
إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ
تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ
بِاللهِ وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ
يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ
لَكَ وَلَوِاجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ
بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ رُفِعَتِاْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُف
Artinya “ Wahai anak, aku akan
mengajarimu beberapa kalimat : ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.
Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati Ia ada di hadapanmu. Jika engkau
meminta, maka mintalah kepadaNya. Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah
pertolongan kepadaNya. Ketahuilah, bahwa kalau seandainya seluruh umat
berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, tidak akan sampai manfaat
itu kepadamu kecuali jika Allah tetapkan sampai kepadamu. Dan jika seluruh umat
berkumpul untuk menimbulkan mudharat kepadamu, tidak akan bisa memudharatkanmu
sesuatupun kecuali jika Allah tetapkan sesuatu bisa memudharatkanmu. Telah
diangkat pena, dan telah kering lembaran-lembaran “ (H.R atTirmidzi )
Jika
manusia ingin
di jaga oleh Allah dalam kehidupnnya nya, maka konsekwensinya, manusia harus
menjaga hak-hak Allah. Bangsa kita sudah terlalu banyak
meninggalkan hak Allah, oleh
karena itu perlu di hadirkan secara kolektif dan menyeluruh pada bangsa
kita terutama ummat islam.
Hadirin sidang
Jum’at rohimakumullah,..
Sebuah musibah
adalah bukan penutup jalan segala
galanya, akan tetapi itu merupakan satu bukti
bahwa ada kekuatan lain di dalam kekuatan manusia.
Marilah kita lahirkan
pemikiran bahwa kehidupan manusia
di dunia ini di atur oleh kekuatan tersebut. Yaitu kekuatan
Allah.
Ingat dalam surat al infithar
Allah dengan jelas berfirman :
وَإِنَّ
عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada
(malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah)
dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu
kerjakan ( QS Al Infithaar (82) -Verse
10-12
Dengan ayat singkat
ini seharusnya ummat islam membuka
mata dengan terbuka, bahwa tidak
sedetik apapun kelakuan manusia yang tidak terdeteksi oleh
para malaikat Allah.
Sebelum manusia menemukan era
wi-fi Allah sudah lebih awal menunjukan kekuasaannya.
Diantara hikmah pelakasanaan ibadah jum’at adalah munculnya
kondisi pencerahan pemikiran
tentang proses keislaman suatu komunitas
bangsa. Khotib berharap
melalui khutbah ini akan
melahirkan pemikiran baru
tentang bagaimana manusia layaknya hidup dan berjalan di permukaan bumi ini.
Hadirin sidang jum’at,………………
Kesimpulan dari khutbah ini ,
jadikan musibah itu sebagai
introsfeksi agamis, jangan hanya kita
jadikan sebagai introsfeksi
ekonomis. Mulailah untuk menjaga
hak hak pemilik kehidupan ini yaitu Allah, yakin bahwa
hak yang lebih baik akan di anugrahi Allah kepada kita dan bangsa
kita.
وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا
مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا
تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak membinasakan
suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di
negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan
Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. ( QS Al
Isro ayat 17 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar