Kamis, 15 November 2012

" Urgensitas Menghijrahkan Pola Pikir Manusia "


"Berhijrah Di Era Global "
Oleh  Drs.H Hamzah Ahmad MM

Puji  Syukur, sholawat  kepada  Nabi Muhammad saw, wasiat Taqwa.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللّهِ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS  Al Baqarah (2) ayat  218 )

وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللّهِ يَجِدْ فِي الأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلى اللّهِ وَكَانَ اللّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya  : Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (  QS An Nisaa (4)  ayat 100 )

Hadirin Sidang   Jum’at,….
Setiap kali memasuki bulan Muharram, umat muslim mengingatinya sebagai pergantian tahun baru Islam yang dikenal dengan tahun baru Hijriyyah. Pada bulan Muharam tahun ini kita telah masuki tahun baru 1434 Hijriyyah. Tahun Islam ini pertama kali ditetapkan berdasarkan ijma sahabat di bawah kepemimpinan khalifah Umar ibnul Khattab ra. yang menetapkan kalender Islam pertama kali dengan penetapan awal tanggalnya adalah peristiwa hijrah Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Dengan demikian kalau saat ini kita telah masuki tahun 1434 Hijriyyah, artinya bahwa saat ini sudah berjarak waktu 1434 tahun qomariyah (berdasar orbit bulan) dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw  dari  Makkah ke  Madinah.

Hadirin Sidang  jum’at rohimakumullah,…
Kalender Islam mengenal 12 bulan dalam satu tahun, yang diawali secara berurutan adalah  Muharram,Safar, Robiyul Awal, Robiyul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhon, Syawal, Dzulqoidah dan Dzulhijjah.
Peristiwa hijrah Nabi merupakan titik tolak perubahan dari masa kejahiliyyahan ke masa pencerahan, dari masa yang penindasan ke masa pembebasan, dari masa ketercerai beraian ke masa persatuan dan persaudaraan, dari masa keburukan ke masa kebaikan. Penetapan awal hijrah sebagai pertanda awal tahun baru Islam tiada lain memberikan makna hendaknya setiap muslim pada setiap tahunnya melakukan perubahan menuju kepada yang lebih baik, sebagaimana makna hijrah Rasul saw.

Makna Hijrah
Makna Hijrah dapat diartikan dalam : (1) makna bahasa, (2) makna historis (sejarah), dan (3) makna syar'i. Adapun dalam pengertian bahasa, arti hijrah adalah perpindahan untuk mukim dari suatu tempat ke tempat lain yang baru.
Dalam pengertian bahasa ini, sesungguhnya telah menjadi sifat umat manusia dalam kesejarahan hidupnya di muka bumi, bahwa mereka telah hidup berhijrah sejak kelompok pertama manusia ada di muka bumi ini. Mengapa mereka berhijrah? Tiada lain kecuali karena untuk menda patkan keadaan yang lebih baik.

Hadirin Sidang  Jum’at :…..

Adapun secara historis, makna hijrah diartikan sebagai kepindahan Nabi saw beserta para sahabatnya dari kota mekah ke kota madinah. Peristiwa hijrah Nabi saw ini diawali dengan kondisi penindasan yarig dialami oleh beliau saw bersama sahabatnya di kota Mekah sebagai kota kelahiran dan asal mereka. Beliau beserta sahabat-sahabatnya dalam kurun waktu 13 tahun di kota Mekah menghadapi rintangan dan perlawanan yang sangat berat dari mayoritas penduduk Mekah. Dari mulai hujatan, penyiksaan, pembaikotan sampai upaya pembunuhan telah dihadapi oleh kaum muslimin selama mereka berada di Mekah.

Upaya menghindarkan diri telah Nabi saw perintahkan kepada sebagian kaum muslimin dengan cara berhijrah hingga ke negeri Habasyah (Etyopia) dan Madinah. Hingga pada tahun ke 13 kenabian, saat kaum musyrik Mekah bersepakat untuk membunuh Nabi saw sebagai puncak permusuhan mereka, maka Allah swt perintahkan kepada NabiNya untuk berhijrah pula ke kota madinah. Allah swt berfirman:

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُواْ لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Artinya  : Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. ( QS Al Anfaal (8) 30)

Hadirin sidang Jum’at Rohimakumullah,….
Sedangkan  pengertian  hijrah  menurut   syar'i   adalah  bahwa  seorang  muslim 'diperintahkan untuk melepaskan diri dari kondisi keburakan dan merabahnya menjadi kebaikan, Rasulullah saw bersabda; "Berhijrah adalah meninggalkan  segala kenistaan danpelanggaran".(HR. IbnuMajah)

Adakalanya upaya seseorang untuk meninggalkan keburukan, kenistaan dan pelanggaran, tidak mungkin teraalisasi kecuali dengan meninggalkan lingkungannya bahkan tempat tinggalnya, oleh karenanya Allah swt menjelaskan dalam firman  Nya seperti yang kami  lansir  di atas suart annisa  ayat 98-99 ).:

Ayat tersebut merupakan jaminan dari Allah swt untuk menolong hambanya yang berhijrah dari kondisi yang buruk kepada kondisi yang lebih baik. Pertolongan Allah swt ditunjukkan dengan jaminan bahwa rizqi dariNya sangat banyak, dan Allah swt memberikan rizqi kepada hambaNya yang dihekendaki, dan Dia menghendaki untuk melimpahkan rizqi kepada hamba-hambaNya yang berhijrah menuju kebaikan.
Adakalanya ketika seseorang akan berhijrah dari keburukan yang menimpanya ia harus mengorbankan sesuatu yang menjadi miliknya, adakalanya bisa berupa harta, rumah, tempat kelahirannya, keluarga dan sanak saudara, pekerjaan dan lain sebagainya; oleh karenanya Allah swt menjanjikan kepadanya "keadaan yang lebih baik dan rizqi yang banyak".
Berkaitan dengan perintah hijrah, bagi mereka yang berada dalam keadaan buruk dan mengetahui tentang kebaikan, maka baginya wajib untuk berhijrah.

Dengan demikian pada dasarnya secara syariat, setiap Muslim yang menyadari bahwa ia sedang berada dalam keburukan dan mengetahui tentang hal yang lebih baik, ia diwajibkan untuk segera merubah keadaannya. Adakalanya ketika ia akan berubah, ia menghadapi tantangan, dan mungkin saja ia tidak mendapatkan jalan untuk memperbaiki kedaan itu kecuali dengan meninggalkan lingkungan yang menghalanginya untuk berubah lebih baik., maka ketika itu ia diperintahkan untuk berhijrah terutama  berhijrah  pada  pola  pemikiran ( mindset ).

Zaman ini  ummat  islam harus  melakukan totalitas  hijrah, karena  sangat  di rasakan ummat islam  tidak mampu menjadi  pemeluk  agama yang sebenarnya. Begitu  banyak  mereka  yang sedang di lingkungan hukuman tetapi  beragama  Islam. Mereka  yang  berada di diskotik  Adalah  seorang Muslim dan muslimah. Oleh  karena  itu mari hijrahkan  pola  pemikiran  kita di tahun baru islsm ini.
Hadirin  Sidang  Jum’at
Hijrah adalah syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau memerintahkan para sahabatnya berhijrah ke Habasyah ketika merasakan siksaan yang sangat pedih dari orang-orang kafir Makkah. Maka ketika siksaan tersebut semakin menjadi-jadi, keluarlah mereka dari Makkah menuju tanah Habasyah sebanyak dua kali, pergi membawa agama mereka. Tinggallah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di Makkah, merasakan siksaan yang sangat memilukan.
Dalam kondisi seperti itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdo’a kepada Rabbnya. Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah subhanahu wata’ala  dalam surat al isro  ayat  80  yaitu  :
وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلْطَانًا نَّصِيرًا
Artinya  : Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong (  QS  Al Israa' (17) -Verse 80 )

Hadirin  Sidang  Jum,at,…
Allah subhanahu wata’ala telah memberikan ancaman kepada siapa saja yang mampu untuk berhijrah, namun tidak mau berhijrah dalam firman-Nya yang artinya,

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءتْ مَصِيرًا
Artinya  : Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri [342], (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata : "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, ( QS An Nisaa (4) -Verse 97 )

Hadirin Sidang  Jum’at,…..
Di antara jenis-jenis hijrah adalah meninggalkan bentuk-bentuk kemak-siatan seperti kufur, syirik, nifak, perbuatan-perbuatan jelek, perkara-perkara hina, dan perangai-perangai tercela. Allah subhanahu wata’ala telah berkata kepada nabi-Nya
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
“Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah”. (QS. al-Muddatstsir: 5)
Hadirin  Sidang  Jum,at,…
Dan di antara bentuk hijrah yang paling agung adalah hijrahnya hati menuju Allah subhanahu wata’ala dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan. Sehingga seorang mu’min tidak mengorientasikan perkataan dan perbuatannya kecuali untuk meraih keridhaan Allah semata. Tidak mencintai kecuali mencintai Allah subhanahu wata’ala dan tidak mencintai kecuali mencintai orang-orang yang di cintai Allah subhanahu wata’ala. Begitu pula hijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yakni dengan cara mengikutinya, mendahulukan ketaatan kepadanya dan beramal dengan apa yang beliau bawa (ajaran Islam).
Hadirin Sidang  Jum’at,…
Mereka memperbincangkan tentang hijrah, namun mereka tidak meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan dan perangai-perangai tercela. Mereka berbicara tentang hijrah, namun mereka tidak meninggalkan kebiasaan orang-orang kafir.Bahkan sebaliknya mereka meniru dan menyerupai mereka. Di manakah makna-makna hijrah dan jenis-jenisnya dari tindak-tanduk mereka?
Janganlah perbincangan kalian tentang hijrah hanya sebatas ucapan-ucapan penghias lisan semata atau sebatas tinta di atas lembaran-lembaran kertas.Allah subhanahu wata’ala telah berfirman  dengan jelas.

وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ آوَواْ وَّنَصَرُواْ أُولَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ


Artinya  : Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni'mat) yang mulia.  ( Al Anfaal (8) -Verse 74 )

Hadirin Sidang  Jum;at  :
Hikmah  mendalam dari khutbah  ini, mari  kita  hijrahkan diri  danb minset  kita ( pola  hidup kita  )  kepada  jalan Allah,prof DR  H Kaelani dalam bukunya  Mendidik  Warga  Bangsa “ menulis , Jikalau  seseorang berpandangan  bahwa  kenikmatan  adalah merupakan  nilai  terpenting dan tertinggi  dalam kehidupannya,  maka  orang  tersebut  telah  hidupa  pada  sifat “ Hedonisme “., Demikian juga Jika  seorang berpandangan bahwa   dalam kehidupan  masyarakat  dan Negara  adalah kebebasan Individu  maka  orang  tersebut  telah bersifat “ Liberalisme “. Dan jika  seseorang memisahkan antara kehidupan  bernegara atau  bermasyarakat dan  kehidupan   beragama maka  orang tesebut  telah hidup “  Sekulerisme”.
Semoga  kita  mampu menghadirkan pola  berfikir  objektif dalam menjalankan kehidupan ini  mengambilhikmah Hijrahnya Rasulallah SAW. Amien











Tidak ada komentar:

Posting Komentar